Pj Gubernur Sulsel Tinjau Banjir di Soppeng, Atensi Potensi Petani Gagal Panen

Pj Gubernur Sulsel Tinjau Banjir di Soppeng, Atensi Potensi Petani Gagal Panen

Agung Pramono - detikSulsel
Senin, 23 Des 2024 19:20 WIB
Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh memberikan sembako saat meninjau banjir di Soppeng.
Foto: Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh memberikan sembako saat meninjau banjir di Soppeng. (Agung Pramono/detikSulsel)
Soppeng -

Pj Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Zudan Arif Fakrulloh meninjau lokasi banjir di Kelurahan Cabbeng, Kecamatan Liliriau, Kabupaten Soppeng. Zudan turut mengatensi agar Pemkab Soppeng mewaspadai potensi petani mengalami gagal panen akibat banjir.

"Kita meninjau korban banjir yang ada di Soppeng, dan menyerahkan paket sembako. Kita datangi para korban banjir secara langsung," ujar Zudan kepada detikSulsel, Senin (23/12/2024).

Zudan mengatakan, banjir di Soppeng dipicu cuaca ekstrem. Dia menganggap banjir di Soppeng turut dipengaruhi kondisi di Bone.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita harus bersama melihat dari hulunya semua, ujungnya ada di Bone, kemudian curah hujannya yang tinggi," katanya.

Dia turut memberi atensi terhadap persawahan dan perkebunan yang terdampak banjir. Zudan mengintruksikan dinas terkait untuk menyiapkan bantuan bibit bagi para petani.

ADVERTISEMENT

"Biasanya banjir begini akan berdampak pada panen ke depan, mulai tanaman, sayuran, cabai, dan padi. Saya minta teman-teman dari Dinas Pertanian dan Holtikultura untuk mendata dan menyiapkan bantuan berikutnya," bebernya.

"Ketersediaan makanan penting untuk era selanjutnya, sehingga harus disiapkan tanaman baru di seluruh Sulsel khususnya yang ada di Soppeng. Nanti di awal tahun 2025 segera dibelikan bibit dengan program yang ada," sambung Zudan.

Pemerintah juga diminta fokus melakukan perbaikan terhadap fasilitas publik termasuk jembatan yang rusak akibat banjir. Pemprov Sulsel berencana memberikan bantuan keuangan agar Pemkab Soppeng bisa membangun kembali infrastruktur yang terdampak.

"Kami akan siapkan bersama tim, kalau dimungkinkan dengan bantuan keuangan khusus nanti akan kita lihat. Itu untuk APBD 2025, karena APBD 2024 sudah habis masa waktunya, dan juga saya akan sampaikan kepada gubernur yang terpilih," jelasnya.

Sementara itu, Bupati Soppeng Andi Kaswadi Razak menuturkan, wilayah terparah yang terdampak banjir berada di Kecamatan Liririlau. Bantuan logistik di wilayah itu terhambat karena akses terisolir.

"Banjir paling parah di Cabbeng, karena kemarin tinggi air mencapai 2 meter. Yang masih terendam itu sekarang Desa Kebo, dan susah bantuan untuk masuk karena arus yang berdampingan dengan sungai Walannae," ucap Kaswadi.

Longsor juga menerjang rumah di Desa Mattabulu, Kecamatan Lalabata. Longsor mengakibatkan 1 orang meninggal dan 4 lainnya luka-luka.

"Ada dua dusun yang terisolir di Desa Mattabulu, Kecamatan Lalabata. Kemarin warganya sudah dievakuasi melalui tim SAR Gabungan. Sekarang ada 4 orang dirawat di rumah sakit karena patah, dan ada juga 1 yang meninggal," bebernya.




(sar/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads