Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan banjir bandang yang menerjang Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel), mulai surut. Namun potensi bencana banjir susulan masih perlu diwaspadai di tengah cuaca ekstrem.
"Hingga saat ini, banjir telah mulai surut, namun proses pemulihan dan penanganan lebih lanjut masih diperlukan," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Senin (23/12/2024).
Muhari melanjutkan, BPBD Kabupaten Maros memastikan semua langkah penanggulangan bencana dapat terlaksana dengan baik. Pemerintah daerah juga fokus upaya pemulihan akan difokuskan pada perbaikan infrastruktur yang rusak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini, pendataan korban jiwa dan kerugian materiil masih berlangsung. Berdasarkan data yang diterima BNPB, setidaknya lima unit jembatan dilaporkan terputus, yang mempersulit akses ke beberapa daerah," jelasnya.
BPBD Maros juga bergerak cepat untuk melakukan evakuasi dan menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak. Namun hingga saat ini dilaporkan tidak ada korban banjir yang mengungsi.
"Meskipun tidak ada laporan mengenai pengungsi, upaya distribusi logistik terus dilakukan oleh BPBD Kabupaten Maros untuk memenuhi kebutuhan dasar warga terdampak," sambung Muhari.
BNPB mengimbau masyarakat di wilayah rawan banjir untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi dalam beberapa hari ke depan. Hal ini berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
"Berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG, hujan dengan intensitas tinggi masih berpotensi terjadi di beberapa wilayah Sulawesi Selatan, terutama di daerah yang rawan bencana hidrometeorologi seperti daerah aliran sungai," paparnya.
Diketahui, banjir yang melanda Maros turut dipicu intensitas hujan yang tinggi pada Sabtu (21/12) sekitar pukul 06.30 Wita. Hujan deras memicu Sungai Walanae dan Sungai Cenrana meluap hingga ke permukiman.
"Banjir bandang begitu cepat datang dan langsung menerjang perumahan di Kecamatan Mallawa, Camba, Cenrana," ujar Kepala BPBD Maros Towadeng saat dimintai konfirmasi detikSulsel, Sabtu (21/12).
Bencana banjir tersebut mengakibatkan 3 kecamatan terdampak, yakni Camba, Mallawa, dan Cenrana. Sejumlah jembatan terputus hingga membuat warga terisolir.
"Data awal yang kami terima, semua jenis jembatan penghubung antar kecamatan, ada 10 jembatan di 3 kecamatan terputus. Terparah ada di Kecamatan Mallawa ada 2 jembatan gantung, di Kecamatan Camba 2 juga jembatan gantung, jembatan gantung," jelasnya.
(sar/hsr)