Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lalogau mengatakan banjir yang menerjang Kabupaten Pangkep merupakan kiriman dari Barru dan Bone. Namun dia memastikan pihaknya telah melakukan penanganan banjir di wilayahnya.
"Saya melihat di Pangkep ini airnya kiriman dari Barru dan Bone, ini dari atas sehingga sungainya meluap," kata Yusran Lalogau dalam keterangannya dikutip, Senin (23/12/2024).
Yusran memastikan warga terdampak banjir sudah dievakuasi ke lokasi pengungsian yang telah disediakan. Dia berjanji Pemkab melakukan upaya maksimal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi mohon kesabaran warga, pemerintah berupaya maksimal untuk melakukan evakuasi penyelamatan warga," ujar Yusran.
Sementara itu, Pj Gubernur Sulsel Zudan Arif Fakrulloh meninjau sejumlah lokasi banjir di Pangkep pada Minggu (22/12). Dia juga memastikan korban terdampak banjir tertangani dengan baik.
"Ini saya lihat di Pangkep dapur sudah siap, Tagana bagus, BPBD juga bagus, ini langkah yang bagus dan kompak," kata Zudan.
Zudan menegaskan OPD terkait dari Pemprov Sulsel akan mendukung proses evakuasi dan penyediaan logistik. Dia memberi perhatian terkait pembangunan dapur umum untuk masyarakat di sejumlah posko banjir.
"Mekanismenya berjalan dengan baik, sudah ditempuh penyelamatan warga, melakukan pemberian bantuan, termasuk dapur umumnya sudah berjalan, sehingga makanan sudah didistribusi dengan baik," jelasnya.
Zudan juga mengimbau kepala daerah di Sulsel untuk fokus menyelamatkan warga. Warga yang terdampak harus dipastikan sudah dievakuasi untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan.
"Jadi kita evakuasi, kita beri pengarahan kepada warga yang memang rumahnya selutut lebih airnya masuk, itu lebih baik dibawa ke tempat penggusian," tegas Zudan.
Sebelumnya diberitakan, banjir merendam 6 kecamatan di Kabupaten Pangkep. Kecamatan tersebut, yakni Pangkajene, Bungoro, Minasatene, Labakkang, Ma'rang, dan Segeri.
"Saat ini ada 6 Kecamatan dilanda banjir, yang terparah di Tabo-tabo, jalan ke sana putus," kata Kepala Pelaksana BPBD Pangkep, Muslimin Yusuf kepada wartawan, Sabtu (21/12).
Muslimin mengatakan banjir disebabkan oleh curah hujan yang terjadi sejak Jumat (20/12). Selain itu debit air di Bendung Tabo-tabo yang meningkat sampai 560 cm di atas mercu.
"Ketinggian air tadi di bendung bahkan mencapai 560 cm, itu sudah status bahaya. Dan hujan dengan intensitas tinggi ini yang akibatkan banjir," kata Muslimin.
(sar/hmw)