Kapan Hari Ibu Pertama Kali Dirayakan? Ini Sejarah dan Asal-usulnya

Kapan Hari Ibu Pertama Kali Dirayakan? Ini Sejarah dan Asal-usulnya

Urwatul Wutsqaa - detikSulsel
Minggu, 22 Des 2024 06:35 WIB
Ucapan Hari Ibu
Ilustrasi (Foto: Getty Images/ChayTee)
Makassar -

Hari Ibu menjadi salah satu momen penting yang diperingati secara nasional di Indonesia. Peringatan ini hadir sebagai apresiasi terhadap seluruh perempuan Indonesia khususnya pada ibu atas peran, dedikasi dan kontribusinya bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.

Ibu merupakan sosok tangguh yang senantiasa menjalankan perannya dan mendidik anaknya dengan tulus. Dalam sejarah perjuangan bangsa juga tercatat banyak perempuan Indonesia yang turut andil dalam perjuangan kemerdekaan.

Lantas, kapan momen Hari Ibu pertama kali dirayakan? Seperti apa sejarah dan asal-usulnya?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Sejarah dan Asal-usul Hari Ibu

Jika melihat sejarah, peringatan Hari Ibu sejatinya telah dimulai sebelum masa kemerdekaan. Pada abad ke-19, sejarah yang melatarbelakangi peringatan Hari Ibu telah dimulai dengan munculnya gerakan perjuangan perempuan.

ADVERTISEMENT

Kala itu, bibit kebangkitan perjuangan perempuan sudah muncul di berbagai tempat. Nama-nama seperti Tjuk Njak Dien, Nyi Ageng Serang, RA Kartini adalah beberapa contoh pendekar perempuan yang turut mengisi perjuangan kemerdekaan.

Dalam kurun waktu setelah kelahiran Budi Utomo pada tahun 1908, mulailah terbentuk perkumpulan perempuan di berbagai wilayah di Indonesia. Beberapa di antaranya seperti Aisiyah, Wanita Katolik, hingga Putri Merdeka.

Pada 30 April-2 Mei 1928, diselenggarakan Kongres Pemuda Indonesia pertama yang menempatkan perempuan sebagai satu titik sentral pembahasan, mengenai kedudukan perempuan dalam masyarakat Indonesia.

Selanjutnya, diadakan Kongres Perempuan Indonesia I yang digelar di Yogyakarta pada 22-25 Desember 1928. Kongres itu bertujuan menyatukan perkumpulan perempuan Indonesia dalam satu perhimpunan perempuan Indonesia.

Kongres tersebut menjadi tonggak sejarah kebangkitan pergerakan perempuan Indonesia. Pertemuan tersebut menegaskan kedudukan perempuan untuk dapat berdiri bersama dengan kaum laki-laki dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Kongres Perempuan pertama itu telah melahirkan langkah besar bagi kehidupan perempuan Indonesia. Salah satunya, tercapainya hasrat untuk membentuk sebuah organisasi perempuan yang kemudian dinamai 'Perikatan Perempuan Indonesia'.

Dalam kongres tersebut juga melahirkan tiga mosi yang keseluruhannya berorientasi pada kemajuan perempuan. Mosi tersebut, yakni tuntutan penambahan sekolah rendah untuk anak perempuan Indonesia, perbaikan aturan dalam hal taklik nikah, dan perbaikan aturan tentang sokongan untuk janda dan anak yatim pegawai negeri.

Seiring berjalannya waktu, Peringatan Hari Ibu akhirnya diproklamirkan pada 22 Desember 1938. Deklarasi Peringatan Hari Ibu berlangsung saat Kongres Perempuan III yang dilaksanakan di Bandung.

Peringatan Hari Ibu kemudian ditetapkan melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang bukan Hari Libur. Adapun di tahun 2024 ini, Hari Ibu sudah memasuki peringatan yang ke-96 tahun.

Tema Hari Ibu 2024

Setiap tahunnya, KemenPPPA merilis tema resmi peringatan Hari Ibu. Tahun 2024, tema Peringatan Hari Ibu yang diusung adalah 'Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya, Menuju Indonesia Emas 2045'.

Tema ini mengandung makna mendalam yang mengingatkan kita semua akan pentingnya peran perempuan dalam mewujudkan masa depan bangsa. Tema ini tidak hanya menjadi pengingat, tetapi juga panggilan bagi kita semua untuk terus memperkuat peran perempuan di semua sektor.

Makna dari 'Perempuan Menyapa' melambangkan keterlibatan aktif perempuan dalam berbagai aspek kehidupan, baik di tingkat keluarga, masyarakat, maupun dalam pembangunan bangsa.

Sedangkan 'Perempuan Berdaya' mencerminkan perempuan yang memiliki kekuatan, kemampuan, dan keberanian untuk menentukan jalan hidupnya, memberikan kontribusi nyata, dan memperjuangkan hak-haknya. Ketika perempuan berdaya, keluarga menjadi lebih sejahtera, masyarakat menjadi lebih inklusif, dan bangsa menjadi lebih kuat.

Sementara itu, 'Menuju Indonesia Emas 2045' mengingatkan kita pada visi besar bangsa untuk mencapai puncak kemajuan pada usia 100 tahun Indonesia merdeka.

Nah, demikianlah informasi mengenai sejarah dan asal-usul Hari Ibu, lengkap dengan tema peringatannya tahun ini. Semoga bermanfaat!




(urw/alk)

Hide Ads