Banjir Bandang Terjang 3 Kecamatan Maros: 10 Jembatan Putus, 450 KK Terdampak

Banjir Bandang Terjang 3 Kecamatan Maros: 10 Jembatan Putus, 450 KK Terdampak

Hermawan Mappiwali - detikSulsel
Sabtu, 21 Des 2024 16:11 WIB
Banjir di Camba, Maros.
Foto: Banjir di Camba, Maros. (dok. Istimewa)
Maros -

Banjir bandang dari luapan Sungai Walannae menerjang permukiman warga yang tersebar di 3 kecamatan di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel). Laporan sementara menyebutkan banjir bandang tersebut menyebabkan 450 KK terdampak, 10 jembatan putus, hingga berbagai kerusakan parah pada sarana dan prasarana.

Kepala BPBD Maros Towadeng mengungkapkan banjir bandang tersebut terjadi sekitar pukul 07.30 Wita pagi tadi, yakni setelah turun hujan lebat tanpa henti selama 24 jam di hulu Sungai Walannae. Wilayah terdampak banjir bandang antara lain Kecamatan Camba, Mallawa, dan Cenrana.

"Banjir bandang begitu cepat datang dan langsung menerjang perumahan di Kecamatan Mallawa, Camba, Cenrana," ujar Towadeng saat dimintai konfirmasi detikSulsel, Sabtu (21/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Towadeng mengatakan banjir di Kecamatan Camba tepatnya menerjang permukiman warga di Desa Cenrana dan Desa Pattiro Deceng. Berbagai fasilitas seperti rumah dan sekolah menjadi porak-poranda akibat banjir bandang tersebut.

"(2 Desa ini) terdampak besar banjir bandang karena posisi Sungai Walannae yang pas di belokan itu langsung hantam wilayah permukiman, fasilitas sekolah, masjid, dan rumah warga langsung tersapu," katanya.

ADVERTISEMENT

"Kerugian cukup besar karena warga baru selesai panen, dan beberapa fasilitas seperti pagar sekolah, bangunan masjid dan ada TK, dan jembatan," tambahnya.

Khusus untuk 2 desa di Kecamatan Camba, kata Towadeng, warga yang terdampak sedikitnya ada 300 KK. Mereka telah mengungsi ke tempat pengungsian khusus.

"Terdampak sekitar 300 KK, 2 desa inilah yang dilewati (banjir bandang)," katanya.

Lebih lanjut Towadeng menjelaskan juga ada dua wilayah terdampak banjir bandang di Kecamatan Mallawa. Dua wilayah itu terdiri dari satu desa dan satu kelurahan.

"Kalau untuk Mallawa ada di Desa Padaelo dan Mario Pulana, kedua wilayah ini juga masuk DAS, sehingga semua yang di sekitarnya terdampak banjir bandang," katanya.

Dia mengatakan banjir bandang juga menyebabkan kerusakan parah pada kedua wilayah tersebut. Menurutnya, banjir bandang kali ini jauh lebih parah jika dibandingkan dengan banjir bandang pada 2013 silam.

"Menurut warga, dibandingkan 2013 lebih parah ini, Kerugian warga lebih besar, lahan pertanian dan hasil pertanian yang mereka sudah panen, demikian ternak mereka, sementara kami minta kepada Pak Desa tadi (data lengkapnya)," katanya.

"Kisarannya kalau di Mallawa tidak masuk padat penduduk, hanya kisaran 150 KK (warga terdampak banjir bandang)," imbuhnya.

Saat ditanya terkait banjir bandang di Cenrana, Towadeng mengaku pihaknya belum dapat melaporkan data awal. Dia mengaku belum menerima laporan karena terkendala sinyal.

"Ada 3 titik di Cenrana terdampak banjir, datanya belum kami dapatkan, karena sinyal belum bisa terakses, belum stabil, akses untuk 3 titik," katanya.

10 Jembatan Putus

Towadeng mengatakan banjir bandang di Maros juga menyebabkan jembatan terputus. Jembatan tersebut terdiri dari jembatan layang dan jembatan tani yang tersebar pada 3 kecamatan.

"Data awal yang kami terima, semua jenis jembatan penghubung antar kecamatan, ada 10 jembatan di 3 kecamatan terputus," kata Towadeng.

"Terparah ada di Kecamatan Mallawa ada 2 jembatan gantung, di Kecamatan Camba 2 juga jembatan gantung, jembatan gantung," sambungnya.

Kerugian warga akibat banjir bandang ini belum dapat ditaksir. Namun kerusakan tersebut dipastikan menyebabkan para warga menderita kerugian besar.

"Kerugian cukup besar," katanya.




(hmw/ata)

Hide Ads