Terdapat sejumlah hari besar yang diperingati secara nasional maupun internasional pada bulan Desember. Lantas, tanggal 8 Desember 2024 memperingati hari apa saja?
Tanggal 8 Desember 2024 bertepatan pada hari Minggu dalam penanggalan kalender Masehi. Pada tanggal tersebut, satu momen penting yang diperingati secara global, yakni Hari Berpura-pura Menjadi Penjelajah Waktu.
Selain itu, juga terdapat tiga perayaan nasional di sejumlah negara, yaitu Hari Konstitusi Uzbekistan di Uzbekistan, Hari Santa Marian Kamalen di Guam, dan Hari Bodhi di Jepang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, penasaran dengan berbagai fakta menarik hari peringatan tersebut? Berikut detikSulsel telah merangkum ulasannya dari National Today.
Yuk, disimak!
Hari Berpura-pura Menjadi Penjelajah Waktu
Tanggal 8 Desember diperingati sebagai Hari Berpura-pura Menjadi Penjelajah Waktu. Ini merupakan perayaan menarik yang diperingati secara internasional.
Perjalanan waktu telah menjadi tema penting dalam fiksi ilmiah yang muncul dalam berbagai film, buku, dan acara TV. Salah satu karya klasik yang memperkenalkan konsep ini adalah A Christmas Carol karya Charles Dickens yang diterbitkan pada abad ke-19.
Genre ini semakin populer setelah diterbitkannya novel The Time Machine karya H.G. Wells. Dalam novel tersebut, tokoh utama melakukan perjalanan ke tahun 802-701 M dan mengamati masa depan umat manusia, sebelum kembali untuk menceritakan kisahnya kepada tamu makan malamnya.
Seiring berjalannya waktu, banyak cerita menarik lainnya yang mengangkat tema perjalanan melintasi waktu dan ruang, termasuk film Back to the Future yang dirilis pada tahun 1985.
Sementara itu, di televisi, BBC menciptakan Doctor Who dan menayangkannya di rumah-rumah di seluruh Inggris pada tahun 1963. Doctor Who kemudian menjadi salah satu serial TV paling ikonik yang mengangkat tema perjalanan waktu.
Hari Berpura-pura Menjadi Penjelajah Waktu ini menjadi kesempatan untuk merayakan imajinasi dan lompatan waktu. Untuk merayakannya, seseorang dapat berpura-pura menjadi penjelajah waktu, berpindah dari satu tahun ke tahun lainnya, serta membayangkan diri mereka bisa pergi ke mana pun yang mereka inginkan.
Hari Konstitusi Uzbekistan
Tanggal 8 Desember diperingati sebagai Hari Konstitusi Uzbekistan. Tanggal ini juga ditandai sebagai hari libur di negara Uzbekistan.
Uzbekistan merupakan negara yang berada di Asia Tengah. Pada tahun 1924, negara tersebut bergabung dengan Kekaisaran Rusia dan menjadi Republik Sosialis Soviet Uzbekistan.
Namun, pada tahun 1980-an, negara ini mulai berusaha melepaskan diri dari pengaruh Uni Soviet karena tindakan-tindakan yang dianggap melampaui batas, serta model pemerintahan yang dianggap tidak berkelanjutan di seluruh wilayah.
Sejak itu, berbagai kudeta dan operasi pemberontakan mulai dilakukan. Ketegangan internal dan bentrokan kekerasan terus berlangsung selama satu dekade.
Sampai pada tanggal 31 Agustus 1991, Uzbekistan akhirnya memperoleh kemerdekaan dari Uni Soviet. Setahun kemudian, pada tanggal 8 Desember 1992, Uzbekistan mengadopsi konstitusi baru yang mencerminkan nilai-nilai republik yang tengah bertransformasi.
Enam bab dalam konstitusi tersebut menguraikan hak-hak dasar, tugas, dan prinsip-prinsip warga negara. Untuk menghormati negara yang masih muda dan konstitusinya, setiap tanggal 8 Desember masyarakat Uzbekistan merayakan Hari Konstitusi dengan penuh semangat.
Pada hari peringatan ini, diadakan pawai di sekolah-sekolah dan kantor-kantor pemerintah, sementara warga Uzbekistan berkumpul untuk memperbarui komitmen mereka terhadap hukum negara. Sebagai bagian dari perayaan, Presiden Uzbekistan memberikan pengampunan kepada para narapidana dan memberkati mereka dengan hadiah baru yang menandai awal yang baru.
Hari Santa Marian Kamalen
Bulan Desember banyak diwarnai dengan perayaan keagamaan umat kristiani. Salah satunya adalah peringatan Hari Santa Marian Kamalen pada 8 Desember, ini merupakan hari raya keagamaan di Guam, sebuah wilayah di Amerika Serikat.
Perayaan ini berkaitan dengan penemuan patung Santo Marian Kamalen, yang menjadi simbol harapan dan perlindungan masyarakat Guam. Terdapat berbagai cerita mengenai bagaimana patung tersebut bisa sampai di Guam.
Salah satu legenda yang paling terkenal bercerita tentang seorang nelayan yang menemukan patung itu tergeletak di dasar laut. Ia kemudian menyelam untuk mengambilnya, namun saat ia berenang mendekat, patung itu melesat pergi.
Ketika nelayan itu menceritakan pengalamannya pada malam itu, pendeta setempat menyarankan agar ia mengenakan pakaian terbaiknya pada hari Minggu, bukan pakaian nelayan yang biasa ia kenakan. Keesokan harinya, nelayan itu mengenakan pakaian terbaiknya dan kali ini patung tersebut membiarkannya mendekat dan membawanya kembali ke daratan.
Sejak penemuan tersebut, patung Santo Marian Kamalen menjadi simbol yang dihormati dan juga sarana untuk terhubung dengan Yesus Kristus bagi umat Katolik di Guam. Masyarakat Guam juga memperingati Hari Raya Santa Marian Kamalen setiap tanggal 8 Desember.
Pada tanggal tersebut, perayaan dimulai pada siang hari, ketika umat dari gereja-gereja di seluruh Guam berkumpul di luar Katedral Basilika di ibu kota Hagåtña untuk berdoa rosario dan novena. Perayaan ini kemudian ditutup dengan prosesi yang berjalan melewati jalan-jalan di sekitar katedral.
Hari Bodhi
Di Jepang tanggal 8 Desember juga ditandai sebagai hari penting. Sebab tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Bodhi oleh umat Buddha yang ada di negeri Sakura tersebut.
Perayaan ini untuk memperingati momen yang terjadi lebih dari 2.500 tahun lalu, ketika Siddhartha Gautama mencapai pencerahan dan menjadi Buddha pertama. Pada usia 29 tahun, Siddhartha meninggalkan kenyamanan istana dan gaya hidup mewah seorang pangeran untuk melakukan perjalanan introspeksi mendalam, mencari makna hidup.
Ia melakukan meditasi di Bodh Gaya, sebuah kota di timur laut India, di bawah pohon Peepal (sejenis pohon beringin), yang kini dikenal sebagai Pohon Bodhi.
Di bawah pohon ini, Siddhartha bertekad untuk terus bermeditasi hingga mencapai bodhi (pencerahan). Setelah 49 hari meditasi tanpa henti, pada usia 35 tahun, Siddhartha akhirnya mencapai bodhi.
Untuk memperingati Hari Bodhi ini, umat Buddha di Jepang melakukan berbagai kegiatan, seperti meditasi, mempelajari dharma (kebenaran atau hukum universal), membaca sutra (teks-teks Buddha), dan melakukan perbuatan baik terhadap makhluk lain. Beberapa orang juga merayakan hari ini dengan cara yang lebih tradisional, seperti dengan memasak teh dan kue.
Nah detikers, demikian ulasan lengkap tentang hari apa saja yang diperingati pada tanggal 8 Desember. Semoga informasi ini bermanfaat!
(urw/urw)