.webp)
Tiga rumah warga di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel), tertimpa pohon tumbang akibat hujan dan angin kencang. BPBD Selayar memastikan tak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden ini.
"Iya (tiga rumah warga yang tertimpa pohon tumbang)," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Selayar Muhammad Ikbal kepada detikSulsel, Sabtu (7/12/2024).
Ikbal mengungkapkan, BPBD Selayar menerima empat laporan pohon tumbang dalam dua hari terakhir. Dua rumah tertimpa pohon tumbang masing-masing di Tangkala, Desa Parak, serta Gantarang Lalang Bata, Desa Bontomarannu, Kecamatan Bontomanai, pada Jumat (6/12). Sementara, satu rumah lainnya di Desa Bontokoraang pada Sabtu (7/12).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini (pohon tumbang) yang di Pinang-Pinang (Desa Bontomarannu, Kecamatan Bontomanai), yang pohon besar, tidak (menimpa rumah)," katanya.
Dari informasi yang dihimpun, Ikbal mengatakan, tidak ada korban jiwa atau luka akibat kejadian ini. Namun BPBD Selayar melakukan asesmen lebih lanjut untuk memastikan kondisi di lapangan.
"Tidak ada untuk sementara laporan. Tentu kami akan asesmen juga ini kalau turun ke lokasi. Untuk laporan sementara tidak ada," terangnya.
Ikbal juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang diprediksi masih akan berlangsung. Dia mengingatkan untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya saat berada di luar rumah.
"Tentu kami mengeluarkan imbauan mendasari daripada perkiraan cuaca dari BMKG. Kemudian ada edaran juga melalui BNPB, BPBD provinsi. Tentu kita meningkatkan kewaspadaan menghadapi cuaca ekstrem, menjauhi pohon, mengurangi aktivitas di luar rumah," bebernya.
Ikbal menuturkan bahwa BPBD Selayar memberikan perhatian khusus untuk sejumlah wilayah. Menurutnya, cuaca ekstrem diperkirakan berdampak lebih besar di wilayah pesisir serta wilayah yang berada di ketinggian.
"Kalau kita lihat kondisi daripada cuaca ekstrem ini, tentu yang lebih dominan terdampak itu utamanya yang di daerah pesisir, di (Kecamatan) Bontomatene, Buki, sampai ke Bontosikuyu. Kemudian juga tetap berpotensi di wilayah-wilayah yang di ketinggian," paparnya.
(ata/sar)
