Detik-detik Ekskavator Tertimbun Akibat Likuifaksi di Mamuju Tengah

Detik-detik Ekskavator Tertimbun Akibat Likuifaksi di Mamuju Tengah

Hafis Hamdan - detikSulsel
Minggu, 03 Nov 2024 07:30 WIB
Fenomena tanah bergerak diduga likuifaksi terjadi di Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat (Sulbar).
Foto: Fenomena tanah bergerak diduga likuifaksi terjadi di Kabupaten Mamuju Tengah. (dok. istimewa)
Mamuju Tengah -

Sebuah ekskavator tertimbun saat terjadi fenomena tanah bergerak atau likuifaksi di Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat (Sulbar). Peristiwa itu terekam kamera handphone (HP) warga yang berada di lokasi.

Dari video yang dilihat detikcom, tampak tanah mengalami pergeseran. Sejumlah warga di lokasi merekam hingga berteriak histeris menyaksikan fenomena itu.

Tampak satu ekskavator juga ikut terbawa tanah yang bergerak hingga tertelan lumpur. Terlihat satu truk, minibus dan sepeda motor tidak bisa melintas karena jalan terputus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nda (tidak) bisa mi lewat," ujar warga di balik video.

Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Desa Saloadak, Kecamatan Tobadak pada Sabtu (2/11) sekitar pukul 15.30 Wita. Kejadian berawal saat perusahaan melakukan peningkatan jalan namun tiba-tiba terjadi pergeseran tanah.

ADVERTISEMENT

"Jalan di Desa Saloadak amblas akibat likuifaksi," ujar Koordinator Pusat Data dan Informasi BPBD Mamuju Tengah Rezky Ilhamsyah dalam keterangannya, Sabtu (2/11/2024).

"Mengakibatkan sebuah alat berat, ekskavator mengalami kerusakan parah setelah tertimbun material jalan yang amblas. Beruntung, operator ekskavator berhasil selamat dari musibah tersebut," lanjutnya.

Rezky menuturkan sepanjang 200 meter jalan desa terdampak. Akibatnya kata dia, akses lalu lintas dari dua arah kini tidak bisa dilalui.

"Panjang jalan yang terdampak mencapai sekitar 200 meter dengan lebar badan jalan sekitar 5 meter. Saat ini, jalan tersebut dipastikan tidak bisa dilalui kendaraan karena kondisi amblas yang cukup parah," bebernya.

Rezky menambahkan hingga kini belum ada laporan warga yang menjadi korban. Dia menyebut pihak kepolisian telah berada di lokasi untuk memantau situasi terkini hingga berkoordinasi dengan pihak perusahaan.




(hsr/hsr)

Hide Ads