Momen Warga di Barru Angkat Rumah gegara Beda Pilihan dengan Pemilik Lahan

Momen Warga di Barru Angkat Rumah gegara Beda Pilihan dengan Pemilik Lahan

Muhammad Subhan - detikSulsel
Minggu, 03 Nov 2024 06:30 WIB
Rumah warga di Barru dipindahkan gegara beda pilihan calon bupati.
Rumah warga di Barru dipindahkan gegara beda pilihan calon bupati. Foto: (dok. Istimewa)
Barru -

Warga di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan (Sulsel) terpaksa bergotong royong mengangkat dua rumah panggung usai pemilik rumah diminta pindah oleh pemilik lahan. Hal tersebut terjadi lantaran pemilik rumah dan pemilik lahan beda pilihan calon bupati (cabup) pada Pilkada Barru 2024.

Peristiwa pemindahan rumah itu terjadi di Dusun Lojie, Desa Bojo, Kecamatan Mallusetasi, Kabupaten Barru, Jumat (1/11). Video ratusan orang yang ikut membantu pemindahan rumah ini viral di media sosial.

Dalam video yang diterima, tampak sejumlah warga bergotong royong mengangkat sebuah rumah panggung dengan dinding depan berwarna putih. Sebagian atap dan dinding rumah terlihat telah dicopot saat diangkat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga mengangkat rumah tersebut dengan menggunakan bambu. Rumah digotong dari sebuah lahan menuju ke jalan.

Sementara sejumlah orang terlihat memberikan abah-abah dan mengarahkan warga lainnya yang sedang mengangkat rumah. Sesekali mereka terhenti karena atap rumah tersangkut di kabel listrik rumah warga lainnya.

ADVERTISEMENT

Salah satu pemilik rumah, Norma mengatakan dirinya awalnya ditelepon oleh pemilik lahan. Saat itu, ia diminta untuk segera pindah bersama satu tetangga lainnya.

"Saya ditelepon, (katanya) ada mi beli itu tanah. Seboleh-bolehnya kau pindah dari situ, kasih tahu juga tetangga ta (untuk pindah)," kata Norma kepada wartawan, Sabtu (2/11/2024).

Norma menuturkan kejadian sebenarnya bermula ketika dirinya menghadiri kegiatan salah satu pasangan calon (paslon). Setelah kehadirannya itu, dirinya langsung menjadi perbincangan di grup WhatsApp hingga belakangan ditelepon oleh pemilik lahan.

"Gempar di grup katanya itu rumah yang mau dilengkang (dibongkar), karena penghuninya ada ma joget (berjoget) di anunya (di acaranya) paslon," ucap Norma.

Karena itu, Norma dibantu warga sekitar bergotong royong mengangkat rumahnya ke lahan yang lain. Rumah dipindahkan sekitar 300 meter dari lokasi awal.

"Pindah sekitar 300 meter dari sana (lahan sebelumnya)," ujarnya.

Sementara itu, pemilik rumah lainnya, Muhammad Amin membenarkan dirinya disuruh memindahkan rumahnya karena perbedaan pilihan calon bupati.

"Iye (karena beda pilihan)," ujarnya.

Dia menuturkan, sudah puluhan tahun menempati tanah tersebut. Namun beberapa waktu lalu, seseorang datang dan menyuruhnya melepas spanduk bergambar paslon yang ia dukung.

"Dia (yang menyuruh pindah). Dia datang dan na suruh ka cabut itu spanduk, kucabut setelah itu saya masuk mengambil pakaian lalu ke rumah keluargaku," kata Amin.




(asm/asm)

Hide Ads