Sumpah Pemuda merupakan salah satu hari penting yang diperingati di Indonesia. Hari ini diperingati pada tanggal 28 Oktober setiap tahunnya.
Tahun 2024 ini, peringatan Sumpah Pemuda telah memasuki usia ke-96 tahun. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI pun mengusung tema besar "Maju Bersama Indonesia Raya".
Tapi tahukah kita apa makna sebenarnya dari Sumpah Pemuda itu? Apa pula artinya Sumpah Pemuda bagi pelajar dan generasi muda masa kini?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah untuk memahaminya, berikut uraian selengkapnya!
Pudarnya Makna Sumpah Pemuda bagi Generasi Muda Masa Kini
Mengutip buku Konglomerasi Sejarah Indonesia karya Ida Rokayah, Sumpah Pemuda adalah tonggak utama dalam sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa. Ikrar itu adalah wujud semangat dan cita-cita berdirinya negara Indonesia, sebagai hasil dari Kongres Pemuda II pada 28 Oktober 1928.
Karena itu, Sumpah Pemuda harusnya mengingatkan kita pada peristiwa penting tersebut. Sayangnya, makna Sumpah Pemuda di kalangan generasi muda masa kini sudah mulai memudar. Rasa kebangsaan dan nasionalisme sudah mulai hilang dari diri pelajar Indonesia.
Khususnya akibat pengaruh globalisasi, kemajuan teknologi, dan perubahan gaya hidup membuat kita lupa pada jati diri bangsanya. Perilaku banyak generasi muda saat ini tak lagi mencerminkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan seperti yang dijunjung tinggi para pemuda di masa lalu.
Banyak anak muda yang telah terpengaruh dan lebih bangga mengikuti budaya dan gaya hidup asing. Hal ini tentu berbahaya bagi masa depan bangsa kita ke depannya.
3 Makna Sumpah Pemuda bagi Pelajar dan Generasi Muda
Sumpah Pemuda merupakan kebangkitan pemuda Indonesia dari berbagai latar belakang. Mereka berikrar dan menyatakan kecintaannya pada tanah air dan tumpah darah Indonesia.
Makna Sumpah Pemuda bagi pelajar dan generasi muda adalah:
- Pemuda memiliki peran penting bagi negara, jadi peran aktif pemuda harus diberdayakan dan dimanfaatkan untuk hal positif.
- Pemuda merupakan motor reformasi dan perjuangan, mustahil perjuangan melawan penjajah dalam dilakukan tanpa pemuda. Begitu juga untuk mengisi kemerdekaan saat ini, dibutuhkan peran serta pemuda untuk menjadi bangsa yang maju.
- Pemuda wajib untuk menjaga kesatuan dan persatuan bangsa.
Makna tersebut harus dijadikan pedoman dalam kehidupan dan kebangkitan seluruh elemen bangsa. Sebagai pemuda wajib mengisi kemerdekaan dengan kegiatan positif.
Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh pelajar dan pemuda di antaranya:
- Menghargai perjuangan para pahlawan Indonesia
- Membangun semangat untuk turut berjuang
- Mencintai tanah air Indonesia dengan segenap hari
- Bangga menjadi bagian dari Indonesia
- Mencintai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia
- Bersama-sama dalam menjaga keutuhan NKRI
Sejarah Sumpah Pemuda 28 Oktober
Mengutip laman resmi Museum Sumpah Pemuda oleh Kemdikbud, tanggal 28 Oktober 1928, para pemuda dari berbagai latar belakang di seluruh Indonesia berkumpul dan bersatu dalam Kongres Pemuda II. Hasil dari kongres tersebutlah menghasilkan ikrar "Sumpah Pemuda" yang dikenal saat ini.
Kongres Pemuda Kedua digagas oleh Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggotakan pelajar dari seluruh Indonesia. Kongres ini bertujuan untuk memperkuat rasa persatuan dan kebangsaan Indonesia yang telah tumbuh dalam benak dan sanubari para pemuda.
Sebelum kongres berlangsung, para pemuda mengadakan pertemuan terlebih dahulu pada tanggal 3 Mei 1928 dan 12 Agustus 1928. Dalam rapat tersebut mereka membahas beberapa hal terkait persiapan kongres, termasuk melakukan pembentukan panitia dengan susunan sebagai berikut:
- Ketua: Sugondo Djojopuspito (PPPI)
- Wakil Ketua: R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
- Sekretaris: Muhammad Yamin (Jong Sumatranen Bond)
- Bendahara: Amir Sjarifudin (Jong Bataks Bond)
- Pembantu I: Johan Mahmud Tjaja (Jong Islamieten Bond)
- Pembantu II: R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
- Pembantu III: R.C.L. Sendoek (Jong Celebes)
- Pembantu IV: Johannes Leimena (Jong Ambon)
- Pembantu V: Mohammad Rochjani Su'ud (Pemoeda Kaoem Betawi)
Dalam pertemuan tersebut juga ditetapkan bahwa Kongres Pemuda Kedua diselenggarakan pada tanggal 27-28 Oktober 1928. Dalam kongres tersebut, terdapat tiga agenda rapat yang dilaksanakan di tiga lokasi berbeda.
Rapat pertama berlangsung pada Sabtu, 27 Oktober 1928 di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB). Pada rapat ini, Mohammad Yamin menguraikan tentang arti penting persatuan untuk bangsa. Menurutnya terdapat beberapa faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia, yaitu persamaan kultur, bahasa, dan hukum adat.
Rapat kedua dilaksanakan keesokan harinya pada Minggu, 28 Oktober 1928. Rapat tersebut berlangsung di Gedung Oost-Java Bioscoop.
Tema yang dibahas dalam rapat kedua ini adalah masalah pendidikan, di antaranya mengenai anak-anak yang harus dididik agar memiliki karakter yang baik dan cinta tanah air. Anak-anak juga harus diberikan pelajaran merdeka tanpa melalui perintah ataupun pemaksaan. Hingga pentingnya ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah.
Rapat ketiga berlangsung hari yang sama namun di lokasi yang berbeda, yakni gedung Indonesische Clubgebouw Kramat. Di rapat terakhir ini dijelaskan pentingnya gerakan kepanduan bagi persatuan bangsa. Bagi mereka, kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional.
Pada rapat ketiga inilah rumusan hasil kongres dibacakan. Namun sebelum itu, terlebih dahulu diperdengarkan lagu ciptaan Wage Rudolf Supratman, yakni Indonesia Raya yang nantinya menjadi lagu kebangsaan Indonesia setelah merdeka.
Setelah itu, putusan kongres dibacakan. Putusan kongres ini berisi ikrar 'Sumpah Pemuda' yang diikrarkan bersama-sama oleh para tokoh pemuda yang hadir saat itu. Hal inilah yang membuat istilah 'Sumpah Pemuda' melekat pada keputusan kongres tersebut.
Ikrar 'Sumpah Pemuda' tersebut mengandung makna agar pemuda-pemudi Indonesia senantiasa mencintai tanah air Indonesia, menjaga dan merawat persatuan sebagai sebuah bangsa, serta menjunjung penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
Teks Sumpah Pemuda
Adapun bunyi dari ikrar 'Sumpah Pemuda', yaitu:
PERTAMA.
KAMI PUTERA DAN PUTRI INDONESIA,
MENGAKU BERTUMPAH DARAH YANG SATU,
TANAH INDONESIA.
KEDUA.
KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA,
MENGAKU BERBANGSA YANG SATU,
BANGSA INDONESIA.
KETIGA.
KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA,
MENJUNJUNG BAHASA PERSATUAN,
BAHASA INDONESIA.
Nah, demikianlah penjelasan tentang makna Sumpah Pemuda bagi pelajar dan generasi muda masa kini. Selamat Hari Sumpah Pemuda!
(edr/edr)