Kapan Hari Sumpah Pemuda? Ini Tanggal dan Sejarah Peringatannya

Kapan Hari Sumpah Pemuda? Ini Tanggal dan Sejarah Peringatannya

Urwatul Wutsqaa - detikSulsel
Selasa, 15 Okt 2024 06:42 WIB
Logo Hari Sumpah Pemuda 2024
Ilustrasi (Foto: Instagram Kemenpora RI)
Makassar -

Sumpah Pemuda merupakan salah satu momen bersejarah yang diperingati secara rutin di Indonesia. Tahun 2024 ini, Hari Sumpah Pemuda sudah memasuki peringatan yang ke-96 tahun.

Mengutip dari laman Museum Sumpah Pemuda Kemendikbud RI, peringatan Sumpah Pemuda mengacu pada tanggal dilaksanakannya Kongres Pemuda Kedua. Kongres yang berlangsung pada tanggal 27-28 Oktober 1928 tersebut menjadi salah satu momen penting dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia.

Lantas, kapan Hari Sumpah Pemuda diperingati? Simak berikut ini ulasan lengkapnya!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapan Hari Sumpah Pemuda?

Hari Sumpah Pemuda ditetapkan jatuh pada tanggal 28 Oktober 2024. Peringatan Hari Sumpah Pemuda ditetapkan melalui Keppres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959.

Peringatan Sumpah Pemuda merupakan hari nasional yang bukan hari libur. Tahun ini, Hari Sumpah Pemuda jatuh pada hari Senin, 28 Oktober 2024.

ADVERTISEMENT

Sejarah Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober

Hari Sumpah Pemuda merujuk pada momen ketika para pemuda dari berbagai latar belakang di Indonesia bersatu dan mengucapkan ikrar yang disebut sebagai 'Sumpah Pemuda'. Pembacaan ikrar tersebut menjadi agenda penutup dalam pelaksanaan Kongres Pemuda Kedua.

Masih mengutip dari laman Museum Sumpah Pemuda, Kongres Pemuda Kedua digagas oleh Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggotakan pelajar dari seluruh Indonesia. Kongres ini bertujuan untuk memperkuat rasa persatuan dan kebangsaan Indonesia yang telah tumbuh dalam benak dan sanubari para pemuda.

Sebelum kongres berlangsung, para pemuda mengadakan pertemuan terlebih dahulu pada tanggal 3 Mei 1928 dan 12 Agustus 1928. Dalam rapat tersebut mereka membahas beberapa hal terkait persiapan kongres, termasuk melakukan pembentukan panitia dengan susunan sebagai berikut:

  • Ketua: Sugondo Djojopuspito (PPPI)
  • Wakil Ketua: R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
  • Sekretaris: Muhammad Yamin (Jong Sumatranen Bond)
  • Bendahara: Amir Sjarifudin (Jong Bataks Bond)
  • Pembantu I: Johan Mahmud Tjaja (Jong Islamieten Bond)
  • Pembantu II: R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
  • Pembantu III: R.C.L. Sendoek (Jong Celebes)
  • Pembantu IV: Johannes Leimena (Jong Ambon)
  • Pembantu V: Mohammad Rochjani Su'ud (Pemoeda Kaoem Betawi)

Dalam pertemuan tersebut juga ditetapkan bahwa Kongres Pemuda Kedua diselenggarakan pada tanggal 27-28 Oktober 1928. Dalam kongres tersebut, terdapat tiga agenda rapat yang dilaksanakan di tiga lokasi berbeda.

Rapat pertama berlangsung pada Sabtu, 27 Oktober 1928 di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB). Pada rapat ini, Mohammad Yamin menguraikan tentang arti penting persatuan untuk bangsa. Menurutnya terdapat beberapa faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia, yaitu persamaan kultur, bahasa, dan hukum adat.

Rapat kedua dilaksanakan keesokan harinya pada Minggu, 28 Oktober 1928. Rapat tersebut berlangsung di Gedung Oost-Java Bioscoop.

Tema yang dibahas dalam rapat kedua ini adalah masalah pendidikan, di antaranya mengenai anak-anak yang harus dididik agar memiliki karakter yang baik dan cinta tanah air. Anak-anak juga harus diberikan pelajaran merdeka tanpa melalui perintah ataupun pemaksaan. Hingga pentingnya ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah.

Rapat ketiga berlangsung hari yang sama namun di lokasi yang berbeda, yakni gedung Indonesische Clubgebouw Kramat. Di rapat terakhir ini dijelaskan pentingnya gerakan kepanduan bagi persatuan bangsa. Bagi mereka, kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional.

Pada rapat ketiga inilah rumusan hasil kongres dibacakan. Namun sebelum itu, terlebih dahulu diperdengarkan lagu ciptaan Wage Rudolf Supratman, yakni Indonesia Raya yang nantinya menjadi lagu kebangsaan Indonesia setelah merdeka.

Setelah itu, putusan kongres dibacakan. Putusan kongres ini berisi ikrar 'Sumpah Pemuda' yang diikrarkan bersama-sama oleh para tokoh pemuda yang hadir saat itu. Hal inilah yang membuat istilah 'Sumpah Pemuda' melekat pada keputusan kongres tersebut.

Ikrar 'Sumpah Pemuda' tersebut mengandung makna agar pemuda-pemudi Indonesia senantiasa mencintai tanah air Indonesia, menjaga dan merawat persatuan sebagai sebuah bangsa, serta menjunjung penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.

Teks Sumpah Pemuda

Adapun bunyi dari ikrar 'Sumpah Pemuda', yaitu:

PERTAMA.

KAMI PUTERA DAN PUTRI INDONESIA,
MENGAKU BERTUMPAH DARAH YANG SATU,
TANAH INDONESIA.

KEDUA.

KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA,
MENGAKU BERBANGSA YANG SATU,
BANGSA INDONESIA.

KETIGA.

KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA,
MENJUNJUNG BAHASA PERSATUAN,
BAHASA INDONESIA.

Nah, demikianlah ulasan mengenai peringatan Hari Sumpah Pemuda, mulai dari tanggal serta sejarahnya. semoga menambah wawasan, detikers!




(urw/edr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads