6 Pendaki Tinggalkan Teman di Gunung Bawakaraeng Kena Blacklist 3 Tahun

6 Pendaki Tinggalkan Teman di Gunung Bawakaraeng Kena Blacklist 3 Tahun

Andi Sitti Nurfaisah - detikSulsel
Rabu, 09 Okt 2024 18:44 WIB
Pendaki mengalami hipotermia hingga kelaparan usai ditinggal rombongannya di Gunung Bawakaraeng. Dokumen Istimewa
Foto: Pendaki mengalami hipotermia hingga kelaparan usai ditinggal rombongannya di Gunung Bawakaraeng. Dokumen Istimewa
Gowa -

Enam orang pendaki Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) di-blacklist selama tiga tahun. Mereka dikenakan sanksi karena meninggalkan temannya hingga mengalami hipotermia dan kelaparan.

"Mereka kena sanksi blacklist, artinya mereka tidak diizinkan melalui pos registrasi Buluballea lagi selama kurun waktu 3 tahun," ujar Koordinator Divisi Tim SAR KPA Hijau Bawakaraeng Halik Hasbih kepada detikSulsel, Selasa (8/10/2024).

"Dianggap pelanggaran terlalu berat itu, karena kita anggap meninggalkan teman itu kan sudah salah satu pelanggaran yang dilakukan terhadap aturan yang kami buat," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keenam pendaki kena blacklist yakni Akram (17), Andika (17), Akbar (17), Ibnu (17), Naufal (17), dan Jauhar (17). Halik mengatakan Akram yang ditinggalkan juga turut di-blacklist dengan alasan agar adil.

"Iya (keenam pendaki di-blacklist) karena dia satu rombongan, karena dianggap tidak kompak. Supaya adil bagi mereka bahwa mereka harus menjaga kekompakannya karena mereka satu tim," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Admin KPA Hijau Bawakaraeng Ahmad Dzaky menambahkan pihaknya mempertimbangkan umur para pendaki yaitu 17 tahun. Perkiraan 3 tahun ke depan, para pendaki tersebut telah dewasa dan juga diharap dewasa dalam pemikiran.

"Di-blacklist hanya 3 tahun dengan pertimbangan itu malam dia kan baru berumur 17 tahun. Jadi pertimbangannya dia akan (kembali) naik saat sudah berumur dewasa, dengan (harapan) pemikirannya itu dia (juga) sudah dewasa," kata Ahmad Dzaky.

Dzaky mengatakan pihaknya telah menandai identitas keenam pendaki tersebut di pos registrasi sehingga mereka tidak bisa melakukan pendaftaran baik secara online maupun offline. Dia juga mengungkapkan berencana memajang foto keenam pendaki itu di Pos Registrasi.

"Rencananya untuk fotonya yang jelas mau ditampilkan di pos registrasi, mau ditempel. Jadi teman-teman yang lain saat melakukan pendakian dia akan bertanggung jawab penuh kepada teman-temannya, agar kejadian yang sama tidak terulang," terangnya.

Diberitakan sebelumnya, pendaki bernama Akram (17) mengalami hipotermia dan kelaparan usai ditinggal oleh rombongannya. Akram hanya diberi jaket dan Handy Talkie (HT) oleh temannya lalu ditinggal sendiri di pos 9.

"Setibanya di pertengahan jalur pendakian 8-7 ia mengalami gejala hipotermia dan badan sudah lemas," kata Halik Hasbih, Selasa (8/10).

Halik mengatakan pihaknya mengevakuasi korban setelah mendapat laporan dari pendaki lainnya melalui telepon pada Sabtu (5/10) pukul 16.00 Wita. Setelah mendapat laporan, pihaknya memberikan arahan pada pendaki tersebut untuk melakukan penanganan pertama.

"Setelah survivor (Akram) sudah membaik, pendaki lain membawa survivor ke pos 7 sembari menunggu tim KPA Hijau Bawakaraeng dan titik bertemu di pos 7 (selanjutnya dilakukan evakuasi)," terangnya.




(hsr/hsr)

Hide Ads