Upacara Hari Kesaktian Pancasila pada 1 Oktober 2024 diselenggarakan di seluruh instansi di Indonesia, termasuk pada satuan pendidikan. Upacara ini berlaku untuk seluruh jenjang mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah.
Salah satu rangkaian upacara dalam rangka peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini yakni pembacaan amanat oleh pembina upacara. Amanat dibacakan setelah rangkaian pengibaran hingga pembacaan teks Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 telah selesai.
Isinya bisa berupa nasehat atau wejangan dari pembina upacara kepada siswa-siswi sekolah. Di momen Hari Kesaktian Pancasila ini, amanat dapat berisi motivasi untuk menjaga persatuan dan kesatuan berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai referensi, berikut detikSulsel menyediakan contoh teks amanat pembina upacara Hari Kesaktian Pancasila yang dikutip dari laman Kemdikbud RI berdasarkan pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya. Yuk, disimak!
Teks Amanat Pembina Upacara Hari Kesaktian Pancasila
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Om Swastiastu,
Namo buddhaya,
Salam Kebajikan,
Rahayu
Ibu dan Bapak seluruh masyarakat Indonesia yang saya hormati ,
Setelah satu setengah tahun bersama menghadapi segala tantangan, hari ini kita memperingati hari kesaktian Pancasila di tengah upaya menggalang kekuatan untuk bangkit dan pulih.
Para pendiri bangsa Indonesia mencetuskan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa dan sejak kelahirannya sampai hari ini Pancasila adalah kekuatan kita untuk berjuang membangun cita-cita kita. Selain itu Pancasila menjadi pengingat kita bahwa di tengah semua situasi dan kondisi, kedaulatan Indonesia berdasar pada keadilan sosial dan persatuan seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu, merefleksikan kembali nilai-nilai Pancasila pada hari ini merupakan awal yang baik untuk menyatukan cita-cita dan langkah kita ke depan.
Ibu dan bapak yang saya hormati,
Situasi pandemi ini telah menunjukkan dengan lebih jelas sejumlah tantangan yang harus kita tangani untuk menghadirkan pendidikan yang berkualitas untuk seluruh rakyat Indonesia. Salah satu dari tantangan tersebut adalah ketimpangan geografis dan sosiologis yang menyebabkan tidak semua anak Indonesia mendapatkan akses terhadap pendidikan selama pandemi.
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila perlu kita jadikan momentum untuk merefleksikan hal-hal yang telah dan harus kita lakukan untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang tangguh di masa kini dan bangsa yang tangguh di masa yang akan datang.
Selama ini upaya yang kita lakukan lebih berfokus pada hasil akhir dan mengesampingkan integrasi sosial budaya dan pelestarian lingkungan. Hal tersebut kurang sejalan dengan konsep pembangunan berkelanjutan yang menyelaraskan potensi sumberdaya alam dengan sumber daya manusia. Menyadari hal tersebut, inilah waktunya kita merancang keseimbangan baru yang mengedepankan kemajuan semua kelompok masyarakat dan memprioritaskan konservasi alam.
Dalam hal ini Pancasila akan berperan sebagai titik berangkat sekaligus tujuan pembangunan bangsa dan negara kita. Kebangkitan dan kemajuan bangsa kita dari pandemi ditentukan oleh kemerdekaan anak-anak Indonesia untuk mengembangkan potensinya sendiri dengan kemampuan dan panggilan hatinya. Inilah titik berangkat kita.
Selanjutnya kemerdekaan dalam belajar, berkarya, kemerdekaan dalam berbudaya akan melahirkan generasi pelajar Pancasila, yaitu sosok pembelajar sepanjang hayat, yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkebhinekaan Global, mampu bergotong-royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Para pelajar Pancasila Itulah yang akan meneruskan estafet pembangunan Indonesia yang berkelanjutan dan berkeadilan di masa depan.
Kepada semua masyarakat Indonesia saya ucapkan selamat memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Dengan nilai-nilai Pancasila yang menyertai langkah kita, mari membangun Indonesia yang lebih tangguh, lebih inklusif dan lebih mencerdaskan dengan Merdeka Belajar.
Terima kasih
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Om Shanti Shanti Shanti om
Namo buddhaya
Rahayu
Naskah Amanat Pembina Upacara Hari Kesaktian Pancasila
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua, Om Swastiastu, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan, Rahayu
Saudara Saudari sebangsa dan setanah air, merupakan suatu kebanggaan dan kebahagiaan bagi kita semua bahwa pada tahun ini Indonesia telah menunjukan kepada dunia bahwa bangsa kita mampu pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat. Di forum-forum Internasional seperti G20 serta Transforming Education Summit dan MONDIACULT yang diselenggarakan PBB kita memperkenalkan nilai nilai luhur yang menjadi identitas bangsa Indonesia, seperti gotong royong, Bhineka Tunggal Ika, serta Pancasila.
Keunggulan kita di panggung global adalah hasil dari gerakan Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya yang terus kita dorong dan kuatkan bersama. Dengan terobosan Kurikulum Merdeka yang mengedepankan Pembelajaran berbasis proyek, termasuk projek penguatan profil Pelajar Pancasila, anak-anak Indonesia didorong menjadi pembelajar sepanjang hayat yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
Disamping itu, para seniman dan budayawan kita saat ini semakin tergerak untuk berkarya dalam semangat gotong royong dengan terobosan dana abadi kebudayaan dan kanal budaya pertama di Indonesia. Ruang ekspresi dan kreasi semakin terbuka lebar dengan menguatnya komunitas serta lembaga dan organisasi seni dan budaya.
Ibu Bapak guru, tenaga kependidikan, pelaku budaya serta para pelajar di seluruh Indonesia yang saya hormati dan banggakan, Saktinya Pancasila terletak pada bagaimana kita menjadikan nilai-nilai di dalamnya sebagai petunjuk dan tujuan kita sehari-hari sebagai bangsa Indonesia. Kita perlu bergotong royong untuk mewujudkan satuan pendidikan dan ruang-ruang kebudayaan yang aman dan nyaman, yang mengedepankan nilai-nilai inklusivitas, toleransi, serta bebas dari kekerasan. Saktinya Pancasila terletak pada komitmen bersama kita mewujudkan kemerdekaan yang sebenar-benarnya merdeka bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk belajar dan berkarya. Kemendikbudristek telah berkomitmen untuk terus menghadirkan transformasi yang selalu sejalan dengan pesan Bung Karno dalam pidato Lahirnya Pancasila. Yakin bahwa di atas kelima dasar Pancasila kita mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi. Untuk itu, di atas kelima dasar Pancasila, mari kita terus bergerak serentak mewujudkan Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya, membawa Indonesia ke masa depan. Terima kasih
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Om shanti, shanti, shanti, om, Namo Buddhaya.
Itulah contoh amanat pembina upacara Hari kesaktian Pancasila dari Kemdikbud RI yang bisa dijadikan inspirasi. Semoga bermanfaat!
(alk/alk)