Polisi menyelidiki kasus orang tua siswa (ortu) siswa diduga membakar Gedung SMK YPPGI Jeheskiel Dumapa Idakebo, Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, karena kecewa guru tidak aktif mengajar. Penyidik tengah memeriksa sejumlah saksi untuk mengusut pelaku pembakaran.
"Terkait pelaku pembakaran 2 ruang kelas SMK YPPGI Jeheskiel Dumapa Idakebo saat ini sedang dilakukan penyelidikan," kata Kapolres Dogiyai, Kompol Sarraju dalam keterangannya, Jumat (20/9/2024).
Sarraju mengatakan pihaknya akan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Penyidik akan mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi terkait terkait insiden itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang mana akan dilakukan pemanggilan serta pemeriksaan saksi-saksi, pengumpulan barang bukti dan setelah ini segera mungkin akan dilakukan olah TKP," tambah Sarraju.
Sementara itu, Wakapolres Dogiyai, AKP Muhammad Tahir memastikan situasi di lokasi sudah kondusif. Pihaknya juga akan memediasi persoalan ini kepada instansi terkait.
"Namun kami minta tidak ada lagi pembakaran karena akan merugikan saudara-saudara sebagai warga setempat," ucap Tahir.
Dia melanjutkan, aparat keamanan melakukan pendekatan dialogis dengan cara mediasi kekeluargaan. Pihaknya berupaya menenangkan massa yang merupakan warga setempat.
"Di lokasi tersebut masih berkumpul warga yang mengutarakan ketidakpuasannya terhadap pihak sekolah yang memang cukup lama tidak melakukan kegiatan belajar mengajar yang mengakibatkan anak-anak terbengkalai pendidikannya," paparnya.
Sebelumnya diberitakan, Gedung SMK YPPGI Jeheskiel Dumapa Idakebo di Distrik Kamuu Utara, dibakar pada Selasa (17/9) sekitar pukul 11.20 WIT. Orang tua siswa diduga kecewa lantaran aktivitas belajar mengajar di sekolah tidak berjalan.
"Dikarenakan adanya ketidakpuasan atau kekecewaan terhadap kepala sekolah dan guru-guru yang tidak aktif mengajar sedangkan murid rajin membayar uang SPP," beber ujar tokoh agama, Yesekiel Dumpai dalam keterangannya.
(sar/hsr)