Dua Pegawai Negeri Sipil (PNS) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aloei Saboe Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, mengamuk sambil membuka bajunya. Peristiwa itu dipicu salah paham saat kedua pegawai tersebut diminta menyiapkan mobil dan rumah untuk dokter spesialis bedah jantung.
Peristiwa itu terjadi di RSUD Aloei Saboe Jalan Prof. Dr. Aloei Saboe Nomor 92, Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo, Selasa (20/8) sekitar pukul 11.30 Wita. Dua pegawai yang mengamuk bernama Garin Daud dan Husain Ismail.
"Ini bukan keributan, ini hanya luapan kekesalan kami," ujar Garin Daud kepada detikcom, Selasa (3/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Garin mengatakan kejadian itu bermula ketika dokter spesialis bedah jantung dari Kementerian Kesehatan hendak berkunjung ke rumah sakit. Keduanya lalu diperintahkan mencari mobil dan rumah untuk dokter tersebut.
"Yang mencari ini mobil dan rumah saya dengan pak Husain Ismail kami staf bagian umum pegawai di rumah sakit kami sudah berbicara melobi dengan pemilik mobil dan rumah jadi sudah aman semua," tambahnya.
Belakangan, manajemen rumah sakit tidak memberikan kepastian terkait penyewaan mobil dan rumah tersebut. Keduanya yang emosi kemudian berteriak sampai membuka baju di rumah sakit hingga sempat menimbulkan kegaduhan.
"Iya, karena saya sudah saking emosi, berteriak-teriak di situ. karena itu kami terkesan hanya dilempar sana dan sini konfirmasi ini dan itu. Karena alasan tadi itu kekesalan kami itu di situ, tidak ada kejelasan kami disuruh sementara yang menjadi jaminan nama saya dan pak Husain," jelasnya.
Direktur Rumah Sakit Mediasi
Plt Direktur RSUD Aloei Saboe Muhammad Kasim mengatakan kejadian itu dipicu kesalahpahaman antara pegawai. Pihaknya menyebut ada miskomunikasi antara kedua pegwaii tersebut di bagian umum rumah sakit terkait sewa mobil dan rumah.
"Itu kejadiannya ada kesalahpahaman antara sesama pegawai PNS di bagian Kasubag Umum (RSUD Aloei Saboe) terkait dengan mobil kalau menurut mereka disuruh mencari mobil sewa untuk di siapkan untuk dokter spesialis bedah jantung," ujar Muhammad Kasim kepada detikcom, Selasa (3/9).
Dia menyebut kedua pegawainya salah paham, sebab mereka tidak bertanya ke manajemen rumah sakit terkait sewa mobil. Namun mereka terlanjur sudah meminjam mobil.
"Mereka kalau menurut salah satu pihak ini mereka emosi marah-marah karena sudah terlanjur meminjam mobil dan sudah sepakat dengan pemilik mobil untuk disewakan," terangnya.
Kasim mengaku telah memanggil pegawai yang terlibat dalam persoalan tersebut. Mereka telah sepak untuk berdamai dan tidak akan mengulangi perbuatannya.
"Jadi mereka sudah dipanggil semua alhamdulillah sudah aman, saat itu juga sudah diselesaikan bahkan saya sudah meminta wakil direktur umum untuk mengambil BAP (Berita Acara Pemeriksaan) antara mereka. Supaya kejadian tidak akan terulang kembali," pungkasnya.
(hsr/hsr)