.webp)
Pria bernama Muh Tahir (27) di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel), menyuguhkan minuman keras (miras) tradisional jenis tuak ke pendakwah asal Pakistan saat silaturahmi. Tahir pun menyampaikan permintaan maaf dan klarifikasi usai videonya viral.
Tahir mengatakan peristiwa itu terjadi di rumahnya di Kampung Pisang, Kelurahan Tiroang, Kecamatan Tiroang, Pinrang pada Jumat (27/8) sekitar pukul 09.00 Wita. Saat itu, dia bersama dua rekannya, Lagga (45) dan Mustafa (43) sedang minum tuak.
"Kami ingin mengklarifikasi dan permohonan maaf kami yang sedalam-dalamnya terkait viralnya kami menawarkan kepada jemaah untuk meminum tuak," kata Tahir dalam video klasifikasinya yang diterima detikSulsel, Selasa (3/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Kejadian) Pada saat jemaah (pendakwah Pakistan) tersebut datang di Kecamatan Tiroang, Kabupaten Pinrang," lanjutnya.
Tahir mengaku tidak bermaksud membully pendakwah asal Pakistan tersebut. Dia dan rekannya saat itu hanya iseng menyuguhkan tuak ke pendakwah yang mendatanginya.
"Kami menawarkan minuman miras jenis tuak tersebut kepada jemaah asal Pakistan dan kami bertiga bukan bermaksud untuk membully, hanya semata-mata sekedar iseng atau menawarkan minuman tuak tersebut," tuturnya.
Dia mengatakan permintaan maaf yang disampaikan tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Dia dan dua rekannya mengakui salah sehingga menyampaikan permintaan maaf atas perbuatannya itu.
"Demikian klarifikasi dan permohonan maaf kami dibuat dengan sebenarnya tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Melainkan dari lubuk hati kami yang paling dalam. Sekali lagi kami memohon maaf," imbuhnya.
Pendakwah Ajak Warga Memakmurkan Masjid
Kapolsek Tiroang AKP Kamaluddin membenarkan bahwa video viral itu terjadi di rumah Tahir di Kampung Pisang, Kelurahan Tiroang, Kecamatan Tiroang, Pinrang. Saat itu, pendakwah itu mendatangi rumah warga untuk mengajak memakmurkan masjid.
"Saat itu jemaah (pendakwah) asal Pakistan silaturahmi ke rumah warga untuk memakmurkan masjid dan bertemu ketiga warga tersebut," ujar AKP Kamaluddin kepada detikSulsel, Selasa (3/9).
Kamaluddin mengatakan Tahir, Lagga, dan Mustafa memang sedang berpesta miras saat para pendakwah itu mendatangi mereka. Saat itulah Tahir menyuguhkan tuak kepada para pendakwah.
"Hanya semata-mata sekadar iseng atau menawarkan minuman tuak tersebut kepada jemaah asal Pakistan tersebut," terangnya.
Camat Tiroang, Ansaruddin Maramat menambahkan bahwa rumah Tahir memang dekat dari masjid di Kelurahan Tiroang. Sementara pendakwah Pakistan itu merupakan jemaah yang sedang berdakwah di lokasi.
"Jadi itu ada 10 orang dari Pakistan yang tinggal di masjid di Kelurahan Tiroang. Itu kebetulan dekat dengan rumahnya ini Pak Tahir (rumah yang didatangi pendakwah Pakistan)," ujar Ansaruddin dalam wawancara terpisah.
Ansaruddin turut berpendapat bahwa Tahir dan warga lain menyuguhkan ballo ke pendakwah Pakistan itu hanya karena iseng. Sementara pendakwah tersebut tidak mengetahui jika ballo merupakan miras tradisional.
"Saat orang Pakistan berkunjung ini Tahir dan teman-temannya iseng mungkin begitu diberikan minuman ballo. Tapi ini orang Pakistan tidak tahu (kalau ballo minuman keras)," jelasnya.
(hsr/hsr)
