Cerita Horor Penyelam Saat Cari Turis India Hilang Ditelan Sinkhole

Cerita Horor Penyelam Saat Cari Turis India Hilang Ditelan Sinkhole

Tim detikInet - detikSulsel
Minggu, 01 Sep 2024 12:00 WIB
Turis tertelan sinkhole
Foto: Daily Mail
Jakarta -

Sorang penyelam menceritakan kejadian horor saat melakukan penyelaman untuk mencari turis India bernama Vijayalaksmi (48) yang hilang ditelan sinkhole di Kuala Lumpur Malaysia. Pencarian dilakukan dengan mengerahkan penyelam untuk mengetahui kondisi di sinkhole sedalam 8 meter itu.

Melansir detikINET, korban sejauh ini masih belum ditemukan. Segala upaya juga telah dilakukan aparat setempat mulai dengan radar, robot, termasuk menerjunkan penyelam.

Sejauh ini, empat penyelam telah ditugaskan memasuki sinkhole dengan diameter 1,8 meter itu dan mereka memakai peralatan lengkap. Salah satu penyelam, Zulkhairi menceritakan apa yang ia temukan di dalam sana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gelap sekali di dalam dan kami melihat hanya karena senter kami," kata Zulkhairi kepada The Straits Times yang dikutip detikINET.

"Anda tak ingin tahu apa yang ada di sana, tempat itu penuh kotoran manusia dan sampah lain. Kami melakukan dekontaminasi segera setelah setiap penyelaman," katanya.

ADVERTISEMENT

Diketahui, korban dari Kuppam, India itu jatuh ke sinkhole yang terbuka di trotoar di Jalan Masjid India, distrik perbelanjaan wisata populer. Dia sedang menuju ke kuil di dekatnya.

Pihak berwenang mengatakan sebagian saluran pembuangan beton besar di dasar sinkhole pecah. Korban mungkin jatuh ke dalam dan tersapu. Hujan deras di Kuala Lumpur beberapa minggu terakhir menyebabkan banyak air bergerak cepat di saluran pembuangan, mempersulit upaya pencarian.

Sinkhole kedua muncul di Jalan Masjid India pada 28 Agustus, sekitar 50 meter dari yang pertama. Zulkhairi mengatakan dia tetap fokus menyelamatkan turis yang hilang. "Saya hanya ikut perintah, saya tak pernah berpikir betapa menakutkannya itu. Selain itu, pipanya cukup besar, tak sesak seperti yang saya kira sebelumnya," ujarnya.

Namun, para penyelam ditarik keluar kurang dari 30 menit karena arus kuat membahayakan nyawa mereka. Pihak berwenang menggunakan peralatan radar penembus tanah, untuk menentukan rongga dan perubahan kepadatan material yang dapat mengindikasikan adanya tubuh yang terperangkap.

"Kami perlahan-lahan mencoba memisahkan puing-puing menggunakan kait besi dan tali. Kami perlu memisahkannya perlahan, karena arusnya kuat, ditambah puing-puing akan menimbulkan risiko tinggi bagi penyelam kami," kata pihak aparat.




(asm/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads