BMKG mengungkap gempa magnitudo (M) 6,2 yang mengguncang Kabupaten Tanimbar, Maluku, merupakan jenis gempa bumi menengah. Gempa tersebut disebabkan adanya deformasi batuan di Laut Banda.
"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam lempeng (intraslab) Laut Banda," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangannya, Selasa (27/8/2024).
Daryono menjelaskan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust). Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Tepa, Masela, Babar Timur dengan skala intensitas III MMI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Skala III artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu. Gempa juga terasa di daerah Saumlaki dengan skala intensitas II-III MMI yang artinya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ungkap Daryono.
Diketahui, gempa bumi M 6,2 mengguncang wilayah Tanimbar pada Selasa (27/8) pukul 09.15 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,9.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,30 derajat lintang selatan dan 129,75 derajat bujur timur. Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 188 Km arah barat laut Tanimbar, Maluku Barat Daya, Maluku pada kedalaman 88 km.
(sar/hsr)