Viral di media sosial video Polwan menegur pria yang sedang makan di sebuah warung di Surabaya, Jawa Timur (Jatim). Polda Jatim pun buka suara dan menjelaskan awal mula kejadian tersebut.
Melansir detikJatim, Selasa (27/8/2024), Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto mengatakan video yang viral itu merupakan kegiatan patroli yang diliput salah satu media televisi nasional. Dia pun mengklaim semua pihak dalam kasus video viral itu sudah saling memahami kesalahan masing-masing.
"Kejadian itu memang benar," kata Dirmanto dalam keterangannya, Senin (26/8).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirmanto mengatakan video viral itu terjadi saat razia oleh jajaran Polrestabes Surabaya di sebuah warung kopi di kawasan Tambaksari Surabaya pada 22 Juli 2024. Dirmanto mengaku menyayangkan ada yang memenggal video itu lalu mengunggah potongan video itu di media sosial hingga viral.
"Itu penggalan video yang di-up oleh beberapa netizen sehingga viral," ujarnya.
Awal Mula Polwan Tegur Orang Sedang Makan
Dirmanto kemudian menerangkan awal mula Polwan menegur pria yang sedang makan. Dia mengatakan mulanya ditemukan ada sekelompok warga yang sedang minum minuman keras di warkop.
Anggota patroli yang melihat itu lantas menegur mereka. Selanjutnya terjadi miss komunikasi antara petugas dan orang yang sedang minum miras.
Pascakejadian itu, polisi memanggil Ali Darmawan, pria yang saat itu ada TKP dan diduga minum miras, yang disebut netizen diganggu polwan saat makan. Pria itu sudah dimintai keterangan.
Begitu pula dengan Ipda Yan Braja yang juga tampil di video sudah dipanggil Bidpropam Polda Jatim untuk diperiksa.
"Jadi keduanya telah kami periksa dan kedua belah pihak itu juga sudah saling memahami kesalahan masing-masing," ujarnya.
Selain itu, Dirmanto menyebutkan Brigadir Putri Cikita juga sudah meminta maaf secara pribadi maupun secara institusional ke publik di media sosial.
"Semua pihak yang terlibat saat itu juga sudah saling memaafkan," kata Dirmanto.
Dirmanto mengimbau warganet tidak mem-framing lagi video itu. Sebab, kedua belah pihak sudah saling menerima kesalahan masing-masing dan saling memaafkan.
"Kami berharap setelah saya memberikan statement ini, teman-teman netizen jangan di-framming lagi karena mereka sudah menyadari kesalahan masing-masing," kata Dirmanto.
(asm/sar)