Tanggal 23 Agustus Memperingati Apa? Ada Hari Konferensi Meja Bundar

Tanggal 23 Agustus Memperingati Apa? Ada Hari Konferensi Meja Bundar

Yaslinda Utari Kasim - detikSulsel
Jumat, 23 Agu 2024 05:02 WIB
Kalender Agustus 2024
Foto: Urwatul Wutsqaa/detikSulsel
Makassar -

Tanggal 23 Agustus 2024 jatuh pada hari Jumat berdasarkan penanggalan Masehi. Pada hari ini sejumlah momen unik dan menarik dirayakan.

Lantas, tanggal 23 Agustus memperingati hari apa saja?

Di Indonesia sendiri tanggal 23 Agustus merupakan hari terjadinya Konferensi Meja Bundar. Sementara di dunia internasional, ada Hari Peringatan Perbudakan, Hari Pita Hitam, dan Hari Penerbangan Murah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masing-masing peringatan tersebut memiliki sejarah unik dan menarik di baliknya. Untuk mengetahuinya, berikut ulasan mengenai peringatan tanggal 23 Agustus.

Simak, yuk!

ADVERTISEMENT

Hari Konferensi Meja Bundar

Tanggal 23 Agustus bertepatan dengan momen dilaksanakannya Konferensi Meja Bundar (KMB). Konferensi tersebut merupakan salah satu momen penting sepanjang sejarah Indonesia.

Melansir laman Ensiklopedia Sejarah Kemendikbud RI, pelaksanaan konferensi tersebut bermula akibat konflik antara Indonesia dan Belanda. Sebab, Belanda menolak Kemerdekaan Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945.

Belanda diketahui ingin melanjutkan kolonialismenya di Indonesia yang terhenti karena pendudukan Jepang. Oleh karenanya, konflik bersenjata dan diplomatik pun terjadi di antara dua negara.

Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, PBB mengadakan pertemuan yang melahirkan kesepakatan untuk dilaksanakannya Konferensi Meja Bundar di Den Haag, Belanda.

Pada 14 April 1949, Indonesia dan Belanda memulai perjanjian damai 'Roem-van Roijen'. Melalui perjanjian itu, Belanda maupun Indonesia pun menyatakan sepakat bekerja sama menuju penyelesaian konflik. Yakni dengan cara melaksanakan KMB untuk penyerahan kedaulatan secara resmi.

KMB kemudian diadakan di Den Haag pada 23 Agustus sampai 2 November 1949. Hasilnya, Indonesia ditetapkan sebagai negara federal bernama Republik Indonesia Serikat (RIS).

Keputusan lainnya yakni menetapkan bahwa Indonesia mengambil utang Hindia Belanda sebanyak kurang lebih 4,6 milyar gulden. Hasil ini mendapatkan kritikan dari sejumlah pihak mengingat uang tersebut digunakan juga untuk menaklukkan Indonesia.

Meski begitu, penyerahan tetap dilakukan. Upacara penyerahan kedaulatan dari Kerajaan Belanda kepada RIS dilaksanakan di Amsterdam. Tepatnya pada 27 Desember 1949.

Hari Peringatan Perbudakan

Disadur dari National Today, perbudakan merupakan salah satu pelanggaran hak asasi manusia yang paling mengerikan sepanjang sejarah, seperti yang terjadi di Afrika. Selama lebih dari 400 tahun sebanyak 15 juta orang menjadi korban perdagangan budak lintas Atlantik.

Pada masa itu, orang-orang diambil dari suku asalnya kemudian dikirim lintas benua untuk dipaksa bekerja tanpa bayaran. Perbudakan ini dimulai pada abad ke-15 dengan melibatkan Afrika sebagai pemasok tenaga kerja yang dikirim ke Amerika dan Eropa.

Orang Eropa sendiri menganggap warga Afrika memiliki kasta lebih rendah dan mampu bertahan hidup di bawah kondisi perbudakan. Sehingga mereka memanfaatkannya dengan mempekerjakan tanpa bayaran.

Namun, pada 22-23 Agustus 1791 warga Afrika melakukan pemberontakan besar-besaran untuk pertama kalinya di Saint Domingue, Haiti sampai akhirnya mendapatkan kemerdekaan. Untuk mengenang peristiwa bersejarah itu, maka PBB menetapkan Hari Peringatan Perbudakan yang disebut juga 'Slavery Remembrance Day' atau 'International Day for the Remembrance of the Slave Trade and its Abolition'.

Peringatan ini ditetapkan jatuh pada 23 Agustus setiap tahunnya. Perayaannya sendiri dilakukan secara internasional.

Hari Pita Hitam

Hari Pita Hitam dirayakan untuk mengenang korban Stalinisme dan Nazisme. Stalinisme sendiri merupakan cara pemerintahan Uni Soviet (Rusia) yang dipimpin Joseph Stalin. Sementara Nazisme yakni pemerintahan diktator Jerman yang dipimpin Adolf Hitler.

Pada tanggal 23 Agustus 1939, kedua negara menandatangani perjanjian yang disebut Molotov-Ribbentrop. Tidak lama setelahnya, Perang Dunia Kedua dilakukan.

Akibat perang tersebut, terjadi banyak kehancuran di kedua wilayah. Termasuk korban luka-luka dan tewas mulai dari anak-anak hingga dewasa.

Untuk mengenang para korban dari aksi Stalinisme dan Nazisme tersebut, maka ditetapkanlah Hari Pita Hitam atau Black Ribbon Day. Peringatan ini juga disebut sebagai Peringatan Eropa bagi Korban Stalinisme dan Nazisme atau European Day of Remembrance for Victims of Stalinism and Nazism.

Hari Pita Hitam dimulai pada 1980-an, ketika komunitas pengungsi di negara-negara Barat seperti Kanada mengenang kekejaman rezim komunis di Rusia. Dewan Pusat Estonia di Kanada pun menciptakan nama 'Hari Pita Hitam' dengan menggunakan pita sebagai tanda protes.

Kemudian pada September 2008, peringatan ini pun diresmikan oleh parlemen Eropa. Peringatan resminya sendiri pertama kali dimulai pada 2011 di Warsawa, Polandia.

Melalui peringatan ini, ditekankan bahwa rezim Stalinisme dan Nazisisme tidak boleh dilupakan. Mengingat para korban tewas di masa itu tidak akan kembali.

Hari Penerbangan Murah

Di akhir Agustus, biasanya liburan panjang para belajar sudah berakhir dan mereka kembali bersekolah. Dengan begitu, harga-harga tiket pesawat banyak mengalami diskon.

Oleh karena itu, banyak pelancong yang memanfaatkan momen ini untuk membeli tiket berlibur. Tiket berlibur yang murah akan mengurangi pengeluaran atau anggaran selama liburan lintas kota maupun negara.

Tren berlibur dengan anggaran yang rendah mulai meningkat pada 2007-2010. Pada masa itu terjadi krisis keuangan yang mengharuskan orang-orang berhemat termasuk untuk berlibur.

Keinginan untuk menghemat ini juga berlaku untuk perjalanan udara atau dengan pesawat terbang. Untuk merayakan momen ini, maka diciptakanlah peringatan internasional Hari Penerbangan Murah atau Cheap Flight Day.

Peringatan ini jatuh pada 23 Agustus dan dirayakan setiap tahunnya sampai saat ini.

Itulah ulasan mengenai 'tanggal 23 Agustus memperingati hari apa'. Semoga menambah wawasan!




(edr/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads