Hymne Pramuka merupakan salah satu atribut dalam Gerakan Pramuka. Nyanyian ini kerap ditampilkan atau dinyanyikan bersama dalam berbagai kegiatan Pramuka, utamanya saat perayaan Hari Pramuka.
Mengutip dari laman resminya, Hymne Pramuka diciptakan oleh Husein Mutahar. Ia merupakan seorang tokoh utama kepanduan sekaligus komponis musik lagu-lagu perjuangan.
Hymne Pramuka ini memiliki makna yang mendalam. Bahkan, lirik lagu ini dijadikan sebagai moto Gerakan Pramuka Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut ini ulasan lengkap mengenai lirik hymne Pramuka, lengkap dengan makna dan profil penciptanya. Disimak ya!
Lirik Hymne Pramuka
Berikut lirik hymne Pramuka:
Kami pramuka indonesia
Manusia pancasila
Satyaku kudharmakan
Dharmaku kubaktikan
Agar jaya Indonesia
Indonesia tanah airku
Kami jadi pandu mu
Makna Hymne Pramuka
Berikut ini ulasan selengkapnya makna setiap lirik hymne Pramuka sebagaimana yang dikutip dari Situs resmi Pusat Informasi Pers Kwarcab Agam.
"Kami Pramuka Indonesia"
Lirik ini menjelaskan sekaligus sebagai penegas bahwa Kami adalah Pramuka (Praja Muda Karana) yang berarti seorang pemuda yang memiliki semangat berkarya.
"Manusia Pancasila"
Lirik tersebut menjelaskan bahwa anggota pramuka berpegang pada Pancasila, bukan yang lain. Pancasila sendiri merupakan ideologi dasar negara Indonesia yang terdiri dari 2 kata yaitu "panca" yang artinya lima dan "sila" berarti dasar atau asas.
"Satyaku Kudharmakan Dharmaku Kubaktikan"
Bermakna setiap janji dan komitmen diri yang telah diucapkan dan/atau dihayati menjadi ketetapan yang harus ditepati dan dilaksanakan dalam sikap dan perilaku sehari-hari. Janji yang diucapkan secara sukarela sebagai pengikat diri pribadi demi kehormatannya untuk diamalkan dan Darma Pramuka merupakan kode etik bagi organisasi dan anggota Gerakan Pramuka.
Bila diartikan perkata, "satya" berarti janji, sedangkan "dharma" artinya kewajiban, aturan dan kebenaran. Kata "darma" sendiri memiliki makna yang lebih luas tergantung konteks penggunaannya.
Namun kata Darma pada konteks di atas merujuk pada Dasa Darma Pramuka. "Satyaku Kudarmakan Darmaku Kubaktikan" adalah isi dari lirik hymne Gerakan Pramuka Satya Darma Pramuka, dan kalimat ini juga merupakan moto Gerakan Pramuka yang bersifat tetap dan tunggal sebagai bagian terpadu dalam proses pendidikan.
"Agar Jaya Indonesia"
Lirik ini menggambarkan tujuan dari Gerakan Pramuka secara global, yaitu membuat negara Indonesia yang jaya. Yang artinya makmur seluruh rakyatnya.
"Indonesia Tanah Airku"
Bermakna sebagai penegas bahwa Indonesia, dan hanya Indonesia-lah tanah air kita
"Kami jadi pandumu"
Arti "pandu" sendiri dalam kamus KBBI adalah penunjuk jalan, perintis. Jadi dalam lirik terakhir hymne Gerakan Pramuka Satya Darma Pramuka tersebut. Makna "Kami Jadi Pandumu" adalah Kami para Pramuka yang akan menjadi perintis kejayaan negara Indonesia.
Profil Pencipta Hymne Pramuka
Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, lagu hymne Pramuka diciptakan oleh Husein Mutahar. Selain hymne Pramuka, Husein Mutahar juga banyak menciptakan lagu-lagu bertema perjuangan.
Mengutip dari buku berjudul 'Buku Hamid Algadri: Tokoh Pahlawan Perintis Kemerdekaan dan Tokoh-tokoh Lain Penerusnya' karya Hamid Al Hadad, Husein Mutahar lahir pada 5 Agustus 1916 di Semarang. Nama lengkapnya adalah Husein bin Salim bin Ahmad Al-Muthahar.
Ia mengawali pendidikannya di Semarang, yaitu di Europeesche Lagere School (ELS), dilanjutkan di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) setingkat SMP. Tamat pendidikan menengah pertama, Husein melanjutkan pendidikan di Algemene Middelbare School (AMS) setingkat SMA.
Husein Mutahar mengenyam pendidikan tinggi di Universitas Gadjah Mada Fakultas Hukum (1946). Namun, ia memutuskan untuk meninggalkan kuliahnya yang baru berlangsung dua tahun dan ikut bergabung dengan para pemuda nasionalis yang tergabung dalam Revolusi Kemerdekaan Indonesia. Bersama mereka, Husein Mutahar ikut dalam Pertempuran 5 Hari di Semarang.
Husein Mutahar tidak beristri selama hidupnya. Kendati demikian, ia memiliki 8 putra dan 2 putri dari beberapa janda yang merelakan putra-putrinya untuk diangkat sebagai anak.
Husein wafat pada 19 Juni 2004. Sesuai wasiatnya, ia dimakamkan di pemakaman umum bersama rakyat. TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, pun menjadi tempat peristirahatan terakhirnya.
Lagu Ciptaan Husein Mutahar:
- Hymne Syukur (1945)
- Hari Merdeka (1946)
- Hymne Pramuka
- Dirgahayu Indonesiaku (HUT ke-50 RI)
- Tiba Saat Berpisah
- Gembira
- Tepuk Tangan Silang-silang
- Mari Tepuk
- S'lamatlah
- Jangan Putus Asa
Demikianlah ulasan mengenai lirik lagu Pramuka, lengkap dengan makna dan profil penciptanya. Semoga menambah wawasan ya, detikers!
(urw/edr)