.webp)
Tim SAR gabungan terkendala cuaca buruk dalam operasi pencarian kapal LCT Cita XX yang dilaporkan hilang kontak di Perairan Mimika, Papua Tengah. Operasi pencarian kapal yang membawa 12 penumpang itu pun dihentikan.
"Selama pencarian cuaca tidak bersahabat seperti hujan dan juga kabut yang sangat menghalangi kami dalam melakukan pencarian," ujar Kasubsie Operasi dan Siaga SAR Timika, Charles dalam keterangannya, Sabtu (27/7/2024).
Charles mengatakan personel gabungan telah melakukan penyisiran dengan menggunakan kapal milik SAR, TNI AL hingga helikopter. Dia menduga kapal kapal tersebut hanyut hingga 200 Km dari Pulau Tiga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami juga mendapatkan informasi terbaru bahwa kami menghitung berdasarkan data dan jika kapal mengalami kerusakan mesin bawa kapal hanyut sekitar 200 Km. Maka kami menggunakan helikopter milik TNI AU di hari keenam dan hari ketujuh sampai ke titik terluar," ungkapnya.
Dia mengaku personel gabungan sudah berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan pencarian. Bahkan, kata Charles pencarian dilakukan di pesisir, perairan dangkal hingga muara.
"Secara teknis kami sudah maksimal meskipun seperti diketahui. Kami melakukan pencarian ke semua area kami sisir namun belum ditemukan. Maka, Jumat malam kami usulkan operasi SAR ditutup," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, Tim SAR gabungan menghentikan pencarian kapal LCT Cita XX yang dilaporkan hilang di Perairan Timika. Tim SAR tidak menemukan tanda-tanda keberadaan kapal tersebut setelah 7 hari pencarian.
"Tidak ada signal sedikitpun yang bisa dipantau dari keberadaan kapal itu. Makanya kami usulkan ke Kepala Basarnas agar pencariannya ditutup," ujar Kepala Kantor SAR Timika, I Wayan Suyatna kepada detikcom, Sabtu (27/7).
Diketahui, Kapal LCT Cita XX dilaporkan berangkat dari Timika pada Senin (15/7) siang dan dijadwalkan tiba di Yahukimo pada Kamis (18/7) sore. Namun kapal tersebut belum juga tiba di lokasi tujuan hingga dilaporkan hilang.
"Kapal LCT Cita XX POB 12 orang yang harusnya tiba di Yahukimo kemarin (Kamis), tapi hingga saat ini belum diketahui nasib dan keberadaannya," ungkap Suyatna kepada wartawan, Senin (22/7).
(hsr/sar)
