Membaca bacaan tahiyat akhir merupakan salah satu rukun dalam salat. Lantas, bagaimana bacaan tahiyat akhir?
Salat adalah ibadah wajib bagi umat muslim. Dalam pelaksanaannya terdapat gerakan dan bacaan yang harus dilakukan, salah satunya adalah membaca tahiyat akhir.
Bacaan tersebut dilaksanakan pada rakaat terakhir dalam salat, yakni sebelum salam. Berikut bacaan tahiyat akhir serta bacaan doa sebelum salam yang anjurkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yuk, disimak!
Bacaan Tahiyat Akhir
Bacaan tahiyat akhir sama dengan bacaan pada tahiyat awal. Bedanya, bacaan tahiyat akhir ditambahkan dengan bacaan salawat nabi setelahnya.
Dikutip dari buku Bacaan Shalat dan Do'a Harian yang disusun oleh Fajar Pajrullah, S Pd, SD, berikut bacaan selengkapnya:
التَّحِيَّاتُ لِلَّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ السَّلامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِينَ . أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللَّهُمَّ صَلَّى عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي العَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Arab Latin: Attahiyyatu lillah wash sholawatu wattoyyibat assalamu 'alaika ayyuhannabiyyu warohmatullohi wabarokatuh. Assalamu 'alaina wa 'ala 'ibadillahish sholihin. Asy hadu alla ilaha illalloh wa asy hadu anna muhammadan 'abduhu warosuluh. Allohumma solli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad kama sollaita 'ala ali ibrohim. Wabarik 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad kama barokta 'ala ali ibrohim fil 'alamina innaka hamidum majid.
Artinya: Semua salam penghormatan hanya milik Allah, demikian pula pengagungan dan kebaikan-kebaikan. Kesejahteraan semoga terlimpah atasmu wahai Nabi, juga rahmat serta barokah-Nya. Kesejahteraan semoga terlimpah atas kami dan hamba- hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah. Ya Allah berikanlah rahmat kepada Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau memberi rahmat kepada keluarga Ibrahim. Dan berilah keberkahan kepada Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau memberkahi keluarga Ibrahim di alam semesta. Sesungguhnya Engkau Maha terpuji dan Maha mulia.
Doa Tahiyat Akhir
Setelah membaca bacaan tahiyat akhir, dilanjutkan dengan membaca doa tahiyat akhir baru kemudian salam. Adapun doa tahiyat akhir, yaitu:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُبِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ.
Arab Latin: Allohumma inni a 'udzubika min' adzabijahannam wamin 'adzabil qobri wamingfitnatil mahya wal mamati wamingfitnatil masihiddajjal
Artinya: Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka Jahannam, dan dari siksa kubur, dan dari fitnah hidup dan mati dan darifitnah almasih addajal.
Posisi Duduk Tahiyat Akhir
Dikutip dari laman NU Online, dijelaskan bahwa duduk yang benar ketika melakukan tahiyat akhir adalah duduk tawarruk. Duduk tawarruk adalah posisi duduk dengan bersandar pada bokong di mana kaki kanan menekan alas dengan bertumpu pada jemari, sementara kaki kiri berada di bawah kaki kanan.
Sebagaimana yang dijelaskan dalam kitab al-Majmu' ala Syarh al-Muhadzab:
ـ (فرع) قال أصحابنا لا يتعين للجلوس في هذه المواضع هيئة للإجزاء بل كيف وجد أجزأه سواء تورك أو افترش أو مد رجليه أو نصب ركبتيه أو احداهما أو غير ذلك لكن السنة التورك في آخر الصلاة والافتراش فيما سواه
Artinya: Cabang permasalahan. Para ashab (ulama Syafi'iyah) berkata 'duduk pada keadaan-keadaan ini tidak ditentukan cara yang dapat mencukupi. Bahkan, bagaimanapun dia duduk maka dianggap cukup, baik dengan duduk tawarruk, iftirasy, menyelonjorkan kakinya, mengangkat kedua lutut atau salah satunya, ataupun dengan cara duduk yang lain. Tetapi cara yang disunahkan adalah duduk tawarruk di akhir shalat (tahiyyat akhir) dan duduk iftirasy pada duduk selain tahiyyat akhir'."(Syekh Yahya bin syaraf an-Nawawi, al-Majmu' ala Syarh al-Muhadzab, juz 3, hal. 450)
Namun, juga dikatakan bahwa hukum mengikuti duduk tawarruk itu sendiri, yakni sunah. Sehingga ketika hal tersebut tidak dilakukan maka salatnya tetap dihukumi sah, hanya saja dianggap tidak melakukan salah satu kesunahan itu.
Itulah bacaan tahiyat akhir lengkap dengan bacaan doa sebelum salam serta cara duduk yang dianjurkan. Semoga bermanfaat!
(urw/alk)