Hari Puisi Indonesia: Sejarah, Tujuan, dan Sosok di Balik Penetapannya

St. Fatimah - detikSulsel
Jumat, 26 Jul 2024 13:05 WIB
Ilustrasi (Foto: Indihome)
Makassar -

Terdapat sejumlah momen penting yang diperingati di Indonesia setiap harinya. Salah satunya adalah Hari Puisi Indonesia.

Peringatan tersebut diperingati setiap tanggal 26 Juli. Penetapan Hari Puisi Indonesia merupakan bentuk penghormatan kepada salah satu penyair terkemuka di Indonesia, Chairil Anwar.

Lantas, seperti apa sejarah Hari Puisi Indonesia? Berikut ulasan lengkapnya. Yuk, disimak!


Sejarah Hari Puisi Indonesia

Penetapan Hari Puisi Indonesia tidak terlepas dari sosok Chairil Anwar. Ia merupakan penyair Indonesia yang mengabdikan dirinya pada dunia puisi.

Bahkan dia disebut sebagai pelopor Angkatan 45 dalam Sastra Indonesia. Chairil Anwar juga berkontribusi besar dalam pembaharuan puisi Indonesia.

Pembaca sajak-sajaknya sering merasa terpesona dan tidak pernah bosan. Sebab selalu ada sesuatu baru yang sebelumnya tidak dilihat atau dilihat dari sudut pandang lain. Sajak-sajaknya bahkan diterjemahkan ke dalam bahasa asing seperti Belanda, Inggris, dan Perancis.

Di samping ketenaran karyanya, Chairil Anwar juga mendapat segelintir hujatan. Beberapa orang menganggap Chairil Anwar sebagai penyebar sikap individualis dan wawasan humanisme universal dalam karyanya.

Karya seperti itu dianggap akan menghambat revolusi dari visi kaum komunis. Ada pula yang menuduhnya melakukan plagiarisme terhadap penyair Belanda, Amerika, dan Cina.

Namun, meskipun menghadapi berbagai tantangan, karya sastra Chairil Anwar yang penuh kebebasan tetap mendapat tempat istimewa dalam dunia sastra Indonesia, menjadikannya salah satu penyair besar dengan banyak karya populer.1

Untuk mengenang Chairil Anwar sebagai penyair terkemuka Indonesia, maka diciptakan Hari Puisi Indonesia yang jatuh pada tanggal 26 Juli. Pemilihan tanggal tersebut merujuk pada hari lahir Chairil Anwar.

Peringatan tersebut digagas oleh Rida K. Liamsi, seorang penyair senior yang berasal dari Riau. Kemudian pada tanggal 22 November 2012, sekitar 40 orang penyair dari seluruh Indonesia mendeklarasikan dan menetapkan tanggal kelahiran Chairil Anwar sebagai Hari Puisi Indonesia.

Deklarasi dan penetapan itu dilakukan di Anjungan Idrus Tintin, Pekanbaru, Riau. Setelah dideklarasikan, Hari Puisi Indonesia secara rutin diperingati pada tanggal 26 Juli di seluruh Indonesia.2

Profil Chairil Anwar

Chairil Anwar lahir pada tanggal 26 Juli 1922 di Medan, Sumatera Utara. Pria yang dikenal dengan julukan "Si Binatang Jalang" ini adalah anak dari Teoloes bin Haji Manan, seorang pegawai pemerintah pada masa penjajahan Belanda yang kemudian menjadi Bupati Rengat pada tahun 1948. Ibunya bernama Saleha, yang akrab disapa Mak Leha.

Chairil Anwar memulai pendidikan dasarnya di Neutrale Hollands Inlandsche School (HIS) di Medan, sebuah sekolah dasar pada era Belanda. Setelah menyelesaikan HIS, ia melanjutkan ke Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) di Medan, setingkat dengan SMP.

Namun, ia tidak menyelesaikan pendidikan MULO di Medan dan hanya mencapai kelas satu. Kemudian, ia pindah ke Jakarta dan melanjutkan pendidikan di MULO Jakarta.

Meskipun ia masih berada di MULO, Chairil Anwar sudah mulai membaca buku-buku yang setingkat dengan HBS (Hogere Burger School). Di Jakarta, Chairil Anwar hanya dapat mengikuti MULO sampai kelas dua.

Setelah itu, Chairil Anwar belajar sendiri (autodidak). Dia giat belajar bahasa Belanda, bahasa Inggris, dan bahasa Jerman. Hal ini lantas membuatnya dapat membaca dan mempelajari karya sastra dunia yang ditulis dalam bahasa-bahasa asing tersebut.

Perjalanan menulis Chairil Anwar sendiri dimulai pada tahun 1942 dengan puisi pertamanya yang berjudul 'Nisan'. Kecintaan menulisnya tersebut masih terjaga sampai dengan akhir hayatnya.

Di tahun 1949 menjelang wafat, ia bahkan menghasilkan enam buah sajak, yaitu "Mirat Muda", "Chairil Muda", "Buat Nyonya N", "Aku Berkisar Antara Mereka", "Yang Terhempas dan Yang Luput", "Derai-Derai Cemara", dan "Aku Berada Kembali".1

Perbedaan Hari Puisi di Indonesia

Perlu diketahui bahwa di Indonesia terdapat dua peringatan yang merujuk pada Hari Puisi. Peringatan tersebut adalah Hari Puisi Nasional dan Hari Puisi Indonesia.

Perbedaan keduanya terletak pada tanggal yang ditetapkan. Pertama, Hari Puisi Nasional yang diperingati setiap tanggal 28 April. Tanggal tersebut merujuk pada tanggal hari kematian Chairil Anwar.

Peringatan Hari Puisi Nasional ini pertama kali diperingati pada tahun 2016. Saat itu sebuah tagar "Selamat Hari Puisi Nasional" menjadi tranding topik di berbagai media sosial.

Namun, tidak terdapat informasi resmi kapan dan siapa yang menciptakan peringatan tersebut. Sementara yang kedua adalah Hari Puisi Indonesia yang jatuh pada tanggal 26 Juli yang merujuk pada tanggal kelahiran Chairil Anwar.2

Cara Memperingati Hari Puisi Indonesia

Berbagai cara dapat dilakukan untuk memperingati Hari Puisi Indonesia, di antaranya:

  • Mengunggah puisi karya Chairil Anwar
  • Mengadakan seminar tentang puisi
  • Mengkaji puisi-puisi sastrawan Indonesia
  • Membuat lomba cipta dan baca puisi
  • Menulis puisi sendiri dan membagikannya

Ucapan Hari Puisi Indonesia

Selain cara di atas, detikers juga bisa turut merayakan Hari Puisi Indonesia dengan membagikan ucapan di media sosial. Berikut ini ucapan Hari Puisi Indonesia:

  1. Selamat Hari Puisi Indonesia! Mari kita rayakan keindahan dan kekuatan kata-kata yang menginspirasi dan memotivasi kita semua.
  2. Di Hari Puisi Indonesia ini, mari kita hargai dan lestarikan karya-karya puisi yang menjadi cerminan jiwa dan budaya bangsa.
  3. Puisi adalah suara hati yang tak pernah pudar. Selamat Hari Puisi Indonesia, semoga puisi terus membangkitkan semangat dan keindahan di hati kita semua!
  4. Hari ini kita merayakan keindahan puisi Indonesia yang telah melintasi zaman dan mempengaruhi banyak jiwa. Selamat Hari Puisi Indonesia!
  5. Selamat Hari Puisi Indonesia! Semoga puisi terus mengalir dalam setiap langkah kita, menginspirasi dan menyalakan api kreativitas.
  6. Di Hari Puisi Indonesia ini, mari kita bersama-sama menyelami makna dan keindahan setiap bait puisi yang ada di tanah air kita.
  7. Puisi adalah seni yang mengungkapkan perasaan terdalam dengan kata-kata indah. Selamat merayakan Hari Puisi Indonesia, semoga puisi terus hidup dan berkembang!
  8. Selamat Hari Puisi Indonesia! Ayo kita hargai setiap karya puisi yang telah melahirkan banyak inspirasi dan menghubungkan kita dengan kekayaan budaya bangsa.
  9. Hari Puisi Indonesia adalah momen yang tepat untuk menghargai para penyair dan karya-karya mereka yang telah memberi warna dan makna pada kehidupan kita. Selamat Hari Puisi Indonesia!
  10. Puisi adalah cermin dari jiwa bangsa. Di Hari Puisi Indonesia ini, mari kita sambut dengan penuh syukur dan cinta terhadap puisi dan penyair tanah air kita.

Nah itulah sejarah penetapan Hari Puisi Indonesia dan sosok dibalik penetapannya. Semoga menambah wawasan, detikers!

Sumber:

1. Ensiklopedia Sastra Indonesia oleh Kemendikbud berjudul "Chairil Anwar (1922-1949)
2. Jurnal Universitas Pamulang yang berjudul "Problematika Hari Puisi di Indonesia"



Simak Video "Video: Rencana Pembekalan dari Prabowo Bagi Guru-Kepala Sekolah Rakyat"

(edr/edr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork