12 Puisi Hari Anak Singkat, Penuh Makna dan Menginspirasi

12 Puisi Hari Anak Singkat, Penuh Makna dan Menginspirasi

St. Fatimah - detikSulsel
Senin, 22 Jul 2024 20:30 WIB
Ilustrasi hari anak nasional
Ilustrasi (Foto: (Foto: Istimewa/ Kemen PPPA))
Makassar -

Mempersembahkan puisi menjadi salah satu cara untuk merayakan Hari Anak Nasional. Terdapat beberapa puisi Hari Anak singkat dan menarik yang dapat dijadikan referensi.

Hari Anak Nasional diperingati setiap tanggal 23 Juli di Indonesia. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang hak-hak dan kesejahteraan anak.

Ada berbagai cara bisa dilakukan untuk memperingati Hari Anak 23 Juli. Salah satunya adalah membuat dan membaca puisi dengan topik anak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah sebagai inspirasi, berikut detikSulsel telah menyajikan sejumlah puisi Hari Anak yang dilansir dari buku Surat dari Samudra Antologi Puisi Anak.

Yuk, disimak!

Puisi Hari Anak Singkat #1

Aku Anak Hebat
Karya: Amalia Najichah

Aku anak hebat
Generasi penerus bangsa yang sehat
Karena tubuhku menyimpan beragam vitamin
Hasil kekayaan tanah yang subur dan air yang murni
Tanah air Indonesia

Aku anak hebat
Generasi penerus bangsa yang cerdas
Karena aku dididik dan dibina
oleh bapak dan ibu guru para insan cendekia
Titisan Ki Hajar Dewantara

Aku anak hebat
Generasi penerus bangsa yang pemberani
Karena jiwaku adalah jiwa dari para pahlawan
yang tak pernah gentar berjuang demi bangsa ini
bangsa Indonesia

Aku anak hebat
Generasi penerus bangsa yang istimewa
Karena di dalam dadaku terukir Pancasila
sebagai pedoman hidup dalam menghadapi dunia
Menjunjung tinggi martabat negaraku, Indonesia

Semarang, 20 Mei 2018

Puisi Hari Anak Singkat #2

Menjemput Mimpi
Karya: Sri Penny Alifiyah Habiba

Selamat pagi dunia
Hari ini
Kusambut pagi dengan harapan
Kuambil tas ranselku
Aku bergegas menuju sekolah
Mencari bekal unttik masa depan
Dengan segudang mimpi
Mimpiku suatu saat aku akan terbang bersama pesawat
Mimpiku suatu saat aku akan mengenakan baju loreng
berselempang senapan
Mimpiku suatu saat aku akan mengenakan seragam polisi dengan
peluit melingkar di tangan kananku
Mimpiku suatu saat aku akan membantu saudara-saudaraku
yang kepayahan menahan sakit dari ujung kaki sampai ujimg
rambut

Dan masih banyak mimpi-mimpiku yang tak bisa aku lurai di
sini
Ayo kawan belajar yang tekun agar kelak kita bisa mewujudkan
mimpi-mimpi indah kita
Jangan hanya bermain saja tanpa arah
Mari kita belajar dengan sungguh agar terwujud mimpi dan cita
kita

Kamis, 6 April 2018

Puisi Hari Anak Singkat #3

Merindu Ibu
Karya: Budi Wahyono

Tertidur di karpet biru lantai perpustakaan
aku dikepungi rak-rak buku - dan sesegera kuingat ibu
anak-anak seusiaku dibelai dongeng ibu, dari bagaimana cara
bahagia hingga
kalimat panjang yang menghela dongeng bahaya perang
kelaparan, kemiskinan yang sulit pupus
di bongkahan negeri tandus

dari lubang jendela sebelah aku mendengar ibu mendongeng
kepul kopi
sagu, padi, singkong dan panen tak henti di sebuah negeri
semua bisa kita miliki ketika kita terus semangat memeras
keringat
kita baru bisa panen raya seperti mereka

ketika malam merambat tiba, diam-diam aku menyimpulkan
hidup harus terus bekerja. Seperti ibu yang kurindu
yang masih mengembara di negeri seberang
ibu yang kurindu - pasti akan segera pulang,

Semarang, 2018

Puisi Hari Anak Singkat #4

Anak Garuda
Karya: Panggi Gus Yogantoro

Dari telur aku menetas
Dan kubelajar terbang mengitari angkasa luas negeri ini
Belajar mengenal keelokan negeri ini
Kepakkan sayap kusiap menghantarkan kemajuan untuk negeri ini
Cengkeraman kuatku akan mencengkeram kuat Pancasila
Cengkeraman kuatku akan mencengkeram kuat Bhineka Tunggal Ika
Kuku-kuku tajamku akan mengoyak orang yang merusak negeri ini
Paruh tajamku akan mematuk semua pengacau yang ada di negeri ini
Karena aku adalah anak garuda
Yang akan selalu meneruskan perjuangan garuda-garuda terdahulu
Yang akan menjaga dan mencintai selalu Indonesia

Puisi Hari Anak Singkat #5

Sinaranku
Karya: Nashita Zayn

Aku adalah langit cerah
terang benderang menyinari
di antara cercah sinar harapan
kerlipnya membiaskan pelita
membahana dalam cita nyata
untuk juang dan prestasi gemilang

Aku adalah langit cerah
tak mudah gelap oleh awan
tak akan surut dalam kelabu
binar cahaya tetap gembira
penuh harap memanjat doa
sebagai penguat atap-atap jiwa

Puisi Hari Anak Singkat #6

Riang
Karya: Nashita Zayn

Na na na la la la
gembira dan ceria
aku anak Indonesia
pengibar bendera
penjaga Pancasila

Coba dengarlah
pembawa kidung sejati
selalu menebar optimis
semua bisa menjadi bintang
jauhi sedih
rayakan bahagia
selamanya

Puisi Hari Anak Singkat #7

Aku Anak Sholeh
Karya: Sumanang Tirtasujana

Aku sudah berjanji pada ibu dan ayah
Ingin jadi anak saleh dan rajin ibadah
Menurut dan tidak membantah

Aku sudah berjanji pada ibu dan ayah
Ingin rajin salat di setiap fardu
Giat belajar di setiap waktu

Aku anak saleh
Harus menghormati ayah dan ibu
Menurut ajaran guru setiap waktu

Pituruh, Piurworejo, 4 Juli 2018

Puisi Hari Anak Singkat #8

Hidup Sehat
Karya: Sumanang Tirtasujana

Aku ingin hidup sehat
Supaya tubuhku kuat

Mandi sendiri setiap hari
Makan dan minum yang bergizi

Aku juga rajin bersikat gigi
Pagi dan malam hari

Pertamanya, ibu yang mengajari
Gigiku sehat putih berseri.

Puisi Hari Anak Singkat #9

Anak Gembala
Karya: Sri Kanti

Aku bangga menjadi anak gembala
Pulang sekolah mencari rumput ke sawah
Mengantar ternak melahap rumput hijau di lembah
Yang kian habis terkikis serakahnya kota

Aku bangga menjadi anak gembala
Di bawah pohon beringin menemani kambing
Sambil kubaca buku cerita tentang anak desa
Yang lebih bahagia tanpa mengenal handphone berdering

Aku bangga menjadi anak gembala
Kutiup seruling dalam hembusan angin sepi
Sambil menemani anak-anak sapi
Tanpa gadget yang menghalangi pandanganku dari indahnya hijau padi

Aku bangga menjadi anak gembala
Yang tidak lupa belajar pada alam semesta
Juga petuah dalam buku dan kitab tua
Yang membuatku tangguh untuk membangun negeri dan bangsa

Aku bangga menjadi anak gembala

Puisi Hari Anak Singkat #10

Berangkat Sekolah
Karya: Raeditya Andung Susanto

Suara hujan mengetuk pintu rumahku
sejak subuh tadi
dingin masih enggan beranjak pergi
padahal sudah pukul enam pagi

Hujan bukanlah halangan untukku
menimba ilmu
aku tetap berangkat sekolah
dengan jas hujan kecil pemberian ayah

Meski sepatuku basah
itu bukan masalah
karena ilmu lebih berharga
daripada menunggu hujan itu reda

Bumiayu, 27 April 2018

Puisi Hari Anak Singkat #11

Selendang Batik Ibu
Karya: Amalia Najichac

Kala itu, sebagai anakmu
Aku tidak mengerti
Apa saja yang telah kau berikan
untukku

Kala itu, sebagai anakmu
Aku tidak tabu
Apa yang kau perbuat
Untuk melindungiku

Kala itu, sebagai anakmu
Aku hanya tahu
Ketika aku menangis
harus kau yang datang
dengan selendang batikmu
mendekapku hingga aku
berhenti terisak

sekarang, sebagai anakmu
dari selendang batik mu
memahamkanku
betapa luar biasanya dirimu
terima kasih, Ibuku

Wonorejo, 11 Mei 2018

Puisi Hari Anak Singkat #12

Anak Petani
Karya: Sri Kanti

Bangun fajar sebelum cahaya mentari
Membasuh tubuh menghadap Sang Ilahi
Mendaras doa sebening tetes embun pagi
Meretas hari menyusun asa hati

Menjadi anak petani memilih padi
Siangi rumput jauhkan hama
Demi berlangsungnya hidup insani
Sebelum kemudian menuju bangku belajar

Pagi bagi anak petani
Mencangkul tanah gemburkan sawah
Sebelum kaki melangkah sekolah
Tanpa rasa mengenal lelah

Itulah kumpulan puisi Hari Anak Nasional singkat yang dapat menjadi inspirasi. Semoga membantu, ya!




(urw/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads