12 Contoh Materi MPLS SD, SMP, SMA: Belajar Efektif-Pembinaan Mental Agama

12 Contoh Materi MPLS SD, SMP, SMA: Belajar Efektif-Pembinaan Mental Agama

St. Fatimah - detikSulsel
Selasa, 16 Jul 2024 10:03 WIB
Siswa-siswi baru mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SDN Rorotan 02, Jakarta Utara, Selasa (9/4/2024). Para siswa menyambut kegiatan itu dengan penuh keceriaan.
Ilustrasi (Foto: Pradita Utama)
Makassar -

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) merupakan kegiatan pertama yang dilakukan ketika memasuki tahun ajaran baru. Kegiatan ini diperlukan untuk membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah.

Merujuk pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Siswa Baru, bahwa dalam MPLS perlu dilakukan kegiatan yang bersifat edukatif dan kreatif. Salah satu kegiatan yang dimaksud adalah pemberian materi.

Nah, berikut ini detiksulsel telah menyajikan kumpulan materi MPLS SD, SMP, SMA yang dapat menjadi rujukan. Disimak, yuk!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Contoh Materi MPLS SD, SMP, SMA

Terdapat sejumlah contoh materi MPLS yang dapat menjadi referensi. Simak berikut contoh materi MPLS SD, SMP, SMA yang dirangkum dari berbagai sumber:

1. Belajar Efektif

Salah satu materi yang dapat dipaparkan pada pelaksanaan MPLS adalah materi belajar aktif.

ADVERTISEMENT

Dikutip dari laman SMAN 1 Pangkalan Koto Baru, belajar efektif adalah proses belajar mengajar yang dapat memberikan hasil terbaik. Proses ini diharapkan memberikan pemahaman, kecerdasan, ketekunan, kesempatan dan mutu/kualitas yang lebih baik. Hal tersebut menjadi salah satu tujuan MPLS, agar siswa didik baru dapat memahami cara belajar yang efektif.

Materi tentang belajar efektif mencakup berbagai strategi dan teknik yang dapat membantu siswa meningkatkan cara mereka belajar dan mengingat informasi dengan lebih baik. Contoh materinya seperti cara membuat perencanaan yang baik, motivasi belajar, memperkenalkan metode imitasi, metode berpikir dan lain sebagainya.

Materi Belajar Efektif

2. Pendidikan Karakter

Dikutip dari Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemdikbud), pendidikan karakter didefinisikan sebagai usaha menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik (habituation). Sehingga peserta didik mampu bersikap dan bertindak bersandarkan nilai-nilai yang telah menjadi kepribadiannya.

Pendidikan Karakter harus selalu diajarkan, dijadikan kebiasaan, dilatih secara konsisten dan kemudian barulah menjadi karakter bagi peserta didik. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka pendidikan karakter perlu diajarkan sejak pertama masuk sekolah, yakni pada masa MPLS.

Melalui materi ini, guru dapat memperkenalkan budaya dan tata tertib sekolah, penumbuhan akhlak dan karakter, kedisiplinan sekolah dan lainnya.

Untuk memudahkan detikers, berikut ini materi pendidikan materi yang dapat menjadi rujukan:

Materi Pendidikan Karakter

3. Profil Pelajar Pancasila

Materi selanjutnya yang dapat disampaikan pada kegiatan MPLS adalah Profil Pelajar Pancasila. Dengan pemberian materi ini dapat memperkenalkan kepada siswa, karakter yang perlu dimiliki bagi pelajar.

Melansir dari Buku Bahan Ajar Profil Pelajar Pancasila pada laman resmi Kemdikbud, Profil Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Terdapat 6 karakteristik Pelajar Pancasila yang dimaksud, yaitu:

1. Berakhlak Mulia

Pelajar Indonesia yang berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Dia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari.

Elemen dan kunci berakhlak mulia yaitu, akhlak beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam, dan akhlak bernegara.

2. Berkebhinekaan global

Pelajar Indonesia melestarikan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain. Hal tersebut berguna untuk menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya dengan budaya luhur yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa.

Elemen dan kunci kebhinekaan global meliputi mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengamalan kebhinekaan.

3. Bergotong royong

Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan.

Elemen-elemen dari bergotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.

4. Mandiri

Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya.

Elemen kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri.

5. Bernalar kritis

Pelajar yang bernalar kritis dapat mengolah informasi kualitatif dan kuantitatif secara objektif, menjalin hubungan antar berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya.

Elemen-elemen dari bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, refleksi pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil Keputusan.

6. Kreatif

Pelajar yang kreatif dapat memodifikasi dan menciptakan sesuatu yang unik, bermakna, bermanfaat, dan berdampak.

Elemen kunci dari kreatif terdiri dari menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal.

Nah melalui materi ini, Kemdikbud menunjukkan dukungannya terhadap Visi dan Misi Presiden dalam mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan Berkepribadian.

Untuk materi lebih lengkapnya dapat mengacu pada modul Bahan Ajar Profil Pancasila yang disusun oleh Kemdikbud.

Materi Profil Pancasila

4. Literasi Digital

Materi selanjutnya adalah literasi digital. Materi ini sejalan dengan gerakan yang saat ini dilakukan oleh Kemdikbud.

Materi literasi digital ini mencakup penggunaan teknologi informasi secara bijak dan bertanggung jawab, serta pemahaman tentang keamanan digital, penting untuk menghindari dampak negatif dari penggunaan internet dan media sosial.

5. Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan

Materi lainnya yang dapat disampaikan pada pelaksanaan MPLS adalah pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan satuan pendidikan. Materi ini sejalan dengan mandat Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP)

Materi ini mencakup bentuk-bentuk kekerasan, cara mencegah dan cara menangani kasus-kasus kekerasan. Dengan pemberian materi tersebut diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih awal terhadap tindakan kekerasan yang dapat memberikan dampak buruk dan menghambat kemajuan pendidikan.

Untuk materi selengkapnya dapat merujuk pada panduan yang telah dibuat oleh Kemdikbud. Berikut link materinya:

Link YouTube Kemdikbud

Materi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan

6. Kepramukaan

Materi kepramukaan sudah tidak asing lagi bagi para siswa. Dengan adanya materi pramuka, diharapkan dapat membentuk karakter, akhlak, dan perilaku yang baik dari para siswa baru.

Dalam materi kepramukaan, peserta didik akan diajarkan berbagai keterampilan. Termasuk keterampilan bertahan hidup seperti membuat api unggun, mendirikan tenda, navigasi menggunakan kompas, dan mencari sumber air, keterampilan tali-temali serta pertolongan pertama (first aid).

Sebagai referensi, berikut materi kepramukaan selengkapnya:

Materi Kepramukaan

7. Tata Krama Siswa

Pada pelaksanaan MPLS, juga penting untuk memberikan materi terkait tata krama siswa. Materi ini memberikan pemahaman tentang etika dalam
komunikasi dan pergaulan dengan penggunaan bahasa Indonesia yang baik
dan benar.

Berikut link materi tata krama siswa yang dapat menjadi acuan:

Materi Tata Krama Siswa

8. Wawasan Wiyata Mandala

Materi berikutnya adalah wawasan wiyata mandala. Materi ini berkaitan dengan fungsi sekolah sebagai lingkungan pendidikan.

Dikutip dari laman SMK Daya Utama Bekasi, wawasan wiyata mandala adalah sikap menghargai dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sekolah sebagai tempat menuntut ilmu pengetahuan atau cara memandang sekolah sebagai lingkungan pendidikan dan pembelajaran.

Melalui materi ini, peserta didik akan diajarkan tentang makna dan implikasi dari konsep wawasan wiyata mandala, serta seluruh komponen yang terkait dengan konsep tersebut. Materi ini juga mencakup penjelasan mendalam tentang peran dan tujuan sekolah, dengan tujuan agar peserta didik memahami maksud dari kehadiran mereka di sekolah setiap harinya.

Hal ini bertujuan untuk mengurangi sikap malas dan membantu peserta didik menetapkan tujuan yang jelas ketika berangkat ke sekolah. Adapun link materi wawasan wiyata mandala selengkapnya adalah sebagai berikut:

Materi Wawasan Wiyata Mandala

9. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara

Selanjutnya adala pemberian materi tentang kesadaran berbangsa dan bernegara. Tujuan dari materi ini adalah untuk menguatkan kesadaran bela negara bagi pelajar.

Dalam pemberian materi ini, guru dapat mengajarkan pentingnya cinta tanah air, penghormatan terhadap lambang negara, dan semangat nasionalisme.

Berikut link download materi kesadaran dan bernegara:

Materi Kesadaran Berbangsa dan Bernegara

10. Pengenalan Kurikulum Merdeka

Pada pelaksanaan MPLS, juga dapat menyisipkan materi terkait Kurikulum Merdeka. Materi ini bertujuan untuk memperkenalkan konsep Kurikulum Merdeka kepada siswa baru agar mereka memahami konsep dan tujuan dari kurikulum baru ini.

Untuk membuat materi Kurikulum Merdeka dapat mengacu pada modul yang disusun oleh Kemdikbud. Berikut ini linknya:

Materi Kurikulum Merdeka

11. Pengenalan Budaya Lokal

Materi pengenalan budaya lokal mencakup pemahaman tentang tradisi, adat istiadat, seni, bahasa, makanan, serta nilai-nilai yang dimiliki oleh masyarakat setempat. Tujuan pemberian materi ini yaitu agar siswa dapat menghargai dan memahami warisan budaya lokal mereka, serta memperkuat rasa kebanggaan terhadap identitas budaya mereka sendiri.

12. Pembinaan Mental Agama

Dikutip dari laman resmi Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, pendidikan agama merupakan elemen krusial dalam pembentukan moral dan pembinaan mental siswa. Karena itu, materi pembinaan mental agama sering kali menjadi fokus dalam pengajaran yang diberikan oleh para guru pada kegiatan MPLS.

Tujuan dari materi pembinaan mental agama adalah untuk membimbing siswa dalam menguatkan serta mengembangkan dimensi spiritual dan moral mereka melalui pendidikan agama. Materi ini meliputi aspek-aspek seperti pembinaan mental, promosi toleransi dalam beragama, partisipasi dalam ibadah bersama, serta penyampaian ceramah keagamaan.

Untuk materi lebih lengkapnya, dapat mengundung file di bawah ini:

Materi Pembinaan Mental Agama

Itulah kumpulan materi yang dapat disampaikan pada kegiatan MPLS. Semoga membantu!




(edr/edr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads