Doa Malam 10 Muharram Dibaca Malam Ini Menyambut Hari Asyura

Doa Malam 10 Muharram Dibaca Malam Ini Menyambut Hari Asyura

Edward Ridwan - detikSulsel
Senin, 15 Jul 2024 18:15 WIB
Ilustrasi doa
Foto: Getty Images/wombatzaa
Makassar -

Umat Islam telah memasuki tanggal 10 Muharram. Pergantian tanggal ini dimulai malam ini setelah masuk waktu Magrib.

Tanggal 10 Muharram sendiri disebut juga sebagai hari Asyura. Hari ini memiliki sejumlah keutamaan dan keistimewaan di dalamnya.

Menyambut datangnya bulan mulia ini, salah satu hal yang dianjurkan adalah membaca doa malam 10 Muharram. Mengutip detikHikmah, doa pada malam ini merupakan salah satu doa yang tidak tertolak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rasulullah SAW bersabda, "Lima waktu yang doa tidak ditolak, yaitu pada malam Jumat, malam 10 Muharram, malam Nisfu Sya'ban, malam Idul Fitri, dan malam Idul Adha." (HR Bukhari dan Muslim)

Lantas, bagaimanakah bacaan doa malam 10 Muharram ini? Berikut uraian selengkapnya.

ADVERTISEMENT

Doa Malam 10 Muharram

Menutip NU Online, terdapat berberapa bacaan doa yang dapat diamalkan. Salah satunya adalah doa yang disebutkan oleh Ibnu Hajar Asqalani, seorang imam pakar hadits yang populer.

Adapun bacaan doanya sebagai berikut:

سُبْحَانَ اللهِ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَعَدَدَ النِّعَمِ وَزِنَةَ الْعَرْشِ

وَالْحَمْدُ ِللّٰهِ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَعَدَدَ النِّعَمِ وَزِنَةَ الْعَرْشِ

لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَعَدَدَ النِّعَمِ وَزِنَةَ الْعَرْشِ

اَللهُ أَكْبَرُ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَعَدَدَ النِّعَمِ وَزِنَةَ الْعَرْشِ

لَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَعَدَدَ النِّعَمِ وَزِنَةَ الْعَرْشِ

لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنَ اللهِ إِلَّا إِلَيْهِ

سُبْحَانَ اللهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ

اَلْحَمْدُ ِللّٰهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ

لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ

اَللهُ أَكْبَرُ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ

لَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ اْلوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا

Latin:

Subhaanallaahi mil-al miizaani wa muntahal 'ilmi wa mablaghar ridhaa wa 'adadan ni'ami wa zinatal 'arsyi

Walhamdulillaahi mil-al miizaani wa muntahal 'ilmi wa mablaghar ridhaa wa 'adadan ni'ami wa zinatal 'arsyi

Lailahaillallaah mil-al miizaani wa muntahal 'ilmi wa mablaghar ridhaa wa 'adadan ni'ami wa zinatal 'arsyi

Allaahu akbaru mil-al miizaani wa muntahal 'ilmi wa mablaghar ridha wa 'adadan ni'ami wa zinatal 'arsyi

Laa haula wa laa quwwata illa billaahi mil-al miizaani wa muntahal 'ilmi wa mablaghar ridhaa wa 'adadan ni'ami wa zinatal 'arsyi

Laa malja-a wa laa manjaa minallaahi illa ilaih

Subhaanallaahi 'adadasy syaf'i wal watri wa 'adada kalimaatilaahit taammaati

Alhamdulillaahi 'adadasy syaf'i wal watri wa 'adada kalimaatilaahit taammaati

Laa ilaaha illallah 'adadasy syaf'i wal watri wa 'adada kalimaatilaahit taammaati

Allaahu akbar 'adadasy syaf'i wal watri wa 'adada kalimaatilaahit taammaati

Laa haula wa laa quwwata illa billaahi 'adadasy syaf'i wal watri wa 'adada kalimaatilaahit taammaati

Hasbunallah wa ni'mal wakiil ni'mal maulaa wa ni'man nashiir

Wa shallallaahu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihi wa shahbihi wa sallama tasliiman katsiiran

Artinya:

Maha Suci Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, sejumlah nikmat-nikmat, dan sebesar timbangan 'arsy

Segala puji bagi Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, sejumlah nikmat-nikmat, dan sebesar timbangan 'arsy

Tiada Tuhan selain Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, sejumlah nikmat-nikmat, dan sebesar timbangan 'arsy

Allah Maha Besar sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, sejumlah nikmat-nikmat, dan sebesar timbangan 'arsy.

Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, jumlah nikmat-nikmat dan timbangan 'arsy

Tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari Allah, kecuali hanya kepada-Nya

Maha Suci Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna

Segala puji bagi Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna

Segala puji bagi Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna

Allah Maha Besar sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna

Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna

Allah yang mencukupi kami, sebaik-baik Pelindung, sebaik-baik kekasih, dan sebaik-baik Penolong

Semoga rahmat dan salam Allah tetap tercurahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, kepada keluarga dan sahabat beliau dengan keselamatan yang berlimpah.

(Syekh Sulaiman al-Jalam, Kitab Hasyiyah Al-Jamal 'Ala Syarhil Manhaj, Juz II, hal. 348)

Kapan Membaca Doa Malam 10 Muharram?

Mengacu pada kalender Islam Hijriah 2024 yang ditetapkan oleh pemerintah, tanggal 1 Muharram jatuh pada Minggu, 7 Juli 2024. Hal ini senada dengan ketetapan awal Muharram oleh organisasi Islam Muhammadiyah.

Dengan demikian, berdasarkan hal tersebut tanggal 10 Muharram 2024 jatuh pada Selasa, 16 Juli 2024.

Dalam penanggalan Islam sendiri, waktu pergantian hari dihitung berdasarkan perhitungan Bulan mengelilingi Bumi. Karenanya, umat Islam telah memasuki tanggal Muharram malam ini Senin, 14 Juli 2024 setelah masuk waktu magrib.

Adapun doa malam 10 Muharram (hari Asyura) ini dapat dibaca setelah shalat Magrib.

Amalan-Amalan 10 Muharram

Selain membaca doa tersebut di atas, terdapat pula amalan-amalan lain yang dapat dibaca pada hari Asyura 10 Muharram ini.

Dijelaskan oleh Syekh Abdul Hamid dalam kitabnya Kanzun Naja Was Surus Fi Ad'iyyati Tasyrahus Shudur:

فِى يوْمِ عَاشُوْرَاءَ عَشْرٌ تَتَّصِلْ * بِهَا اثْنَتَانِ وَلهَاَ فَضْلٌ نُقِلْ
صُمْ صَلِّ صَلْ زُرْ عَالمِاً عُدْ وَاكْتَحِلْ * رَأْسُ الْيَتِيْمِ امْسَحْ تَصَدَّقْ وَاغْتَسِلْ
وَسِّعْ عَلَى اْلعِيَالِ قَلِّمْ ظُفْرَا * وَسُوْرَةَ الْاِخْلاَصِ قُلْ اَلْفَ تَصِلْ

Artinya: "Ada sepuluh amalan di dalam bulan 'asyura, yang ditambah lagi dua amalan lebih sempurna. Puasalah, shalatlah, sambung silaturrahim, ziarah orang alim, menjenguk orang sakit dan celak mata. Usaplah kepala anak yatim, bersedekah, dan mandi, menambah nafkah keluarga, memotong kuku, membaca surat al-Ikhlas 1000 kali." (1)

Berikut penjelasannya:

1. Melaksanakan Sholat

Sholat 4 rakaat dilakukan pada malam tanggal 10 Muharram yakni tanggal 9 malam dengan ketentuan setiap rakaat membacakan surat Al-Fatihah sebanyak satu kali dan juga surat Al-Ikhlas sebanyak 51 kali.

Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa shalat 4 rakaat dihari Asyura (10 Muharram) setiap rakaat membaca Al-Fatihah 1 x dan Al-Ikhlas 51 x, Maka Allah akan memberikan ampun dosa-dosanya selama 50 tahun."

2. Berpuasa

Puasa Asyura memiliki keutamaan tersendiri. Sebagaimana disebutkan dalam hadits yang berbunyi:

سُئِلَ عَنْ صِياَمِ يَوْمِ عَاشُوْرآءَ؟ قَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

Artinya: Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ditanya tentang puasa hari Asyura, beliau menjawab: "Puasa pada hari Asyura menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR. Muslim, No: 1977)

Dalam hadits yang lain, Rasulullah menjelaskan:

أَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ الْمَكْتُوبَةِ الصَّلَاةُ فِي جَوْفِ اللَّيْلِ وَأَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ صِيَامُ شَهْرِ اللَّهِ الْمُحَرَّمِ

Artinya: "Sesungguhnya shalat yang terbaik setelah shalat fardhu adalah shalat tengah malam dan sebaik-baiknya puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Allah yang kamu menyebutnya bulan Muharram." (HR. Nasa'i, No: 1614)

3. Menyambung Silaturahim

Umat muslim dilarang untuk memutuskan tali silaturahmi dan bahkan ada dalam suatu hadits yang menyebutkan jika haram hukumnya untuk mendiamkan sesama muslim lebih dari tiga hari.

Apabila mungkin kita pernah melanggar aturan ini, maka tanggal 10 Muharram menjadi waktu yang sangat tepat untuk bertaubat dan lebih memperbaiki tali silaturahmi yang sudah terputus tersebut.

4. Bersedekah

Dalam menyambut bulan Muharram, khususnya hari Asyura diperintahkan agar memperbanyak pengeluaran dari belanja kita sehari-hari untuk bersedekah. Selain itu, juga membantu anak-anak yatim, membantu keluarga, kerabat, orang-orang miskin dan mereka yang membutuhkan.

Semua itu hendaknya dilakukan dengan tidak memberatkan diri sendiri dan disertai keikhlasan semata-mata mengharap keridhaan Allah. Mengenai hal ini Rasulullah bersabda:

مَنْ وَسَّعَ عَلى عِيَالِهِ وَ أَهْلِهِ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ وَسَّعَ اللهُ عَلَيْهِ سَائِرَ سَنَتِهِ

Artinya: "Siapa yang meluaskan pemberian untuk keluarganya atau ahlinya, Allah akan meluaskan rizki bagi orang itu dalam seluruh tahunnya." (HR Baihaqi, No: 3795) (5)

5. Mandi

Mandi yang dimaksud disini tidak hanya sekedar mandi seperti yang sudah biasa dilakukan sehari hari, akan tetapi merupakan madu besar atau mandi junub.

Barang siapa yang mandi dan juga membersihkan dirinya pada hari Asyura atau tanggal 10 Muharram, maka ia tidak akan terkena penyakit apapun juga pada tahun tersebut.

6. Memakai Celak Mata

Celak merupakan alat yang sering dipakai untuk membuat alis mata supaya bisa terlihat lebih hitam. Namun, untuk sebagian ulama hanafy, memakai celak hukumnya adalah haram dan pengarang kitab Jam'ut ta'alig menghukumi makruh karena hari Asyura bertepatan dengan peristiwa Sahara Nainawa dimana Sayyidina husein dan ahlu bait Rasulullah dibantai dan darah sayyidina husein dipakai untuk celak oleh Yazid beserta putranya.

7. Berziarah Kepada Ulama (Baik yang Hidup Maupun yang Meninggal)

Ziarah orang alami atau kyai akan membuat kita menjadi tentram, baik itu orang alim atau kyai yang masih hidup dengan sowan pada para kyai atau tokoh alim ulama atau orang alim dan kyai yang sudah wafat yakni dengan melakukan ziarah kubur.

8. Menjenguk Orang Sakit

Apabila mengunjungi atau menjenguk orang sakit dilakukan pada tanggal 10 Muharram atau asyura, maka mengartikan ia juga sudah menjenguk semua orang sakit yang ada di dunia sehingga akan memberikan pahala yang sangat besar.

9. Menambah Nafkah Keluarga

Rasulullah SAW bersabda, "Dan berikan kelonggaran harta kepada Keluargamu di hari Asyura, sebab orang yang memberikan kelonggaran harta kepada Istri dan Keluarganya di hari Asyura, maka Allah akan melonggarkan rizkinya orang tersebut setiap tahun."

Dalam hadits tersebut sangat dianjurkan untuk memberikan atau menyisihkan sedikit harta yang dimiliki untuk keluarga dan juga istri supaya akan dilapangkan harta setiap tahunnya bagi orang yang memberikan harta tersebut.

Memberikan harta bisa dilakukan dengan cara berbelanja makanan dan juga minuman melebihi dari hari biasanya dan juga menggembirakan hati keluarga seperti menghulur belanja lebih.

10. Memotong Kuku

Memotong kuku merupakan perbuatan yang telah diatur di dalam Islam guna menjadikan umatnya bersih dan suci baik lahir maupun batin. Oleh karena itu, Islam telah mengkategorikan perkara memotong kuku termasuk dalam perkara fitrah.

Hal ini sebagaimana diterangkan oleh Rasulullah SAW dalam hadits yang diriwayatkan Bukhari no. 5891 dan Muslim no. 258, bahwa perkara fitrah ada lima: Berkhitan, mencukur bulu kemaluan, menggunting kumis, menggunting kuku dan mencabut bulu ketiak.

Oleh karena itu, barang siapa yang tidak memotong kuku, maka ia termasuk orang yang mengabaikan masalah 'fitrah'. Di samping itu, dalam hal ini Islam juga telah mengatur tata caranya, guna mendapatkan keutamaan di dalamnya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

"Barang siapa yang memotong kukunya dengan cara tidak berurutan atau secara berlawanan, maka tidak akan mengalami sakit mata." (HR Ibnu Qudaamah).

11. Mengusap Kepala Anak Yatim

Mengusap rambut anak yatim yang dimaksud bukanlah hanya mengusap kepala anak yatim, namun memberikan rizki lebih yang dimiliki pada anak yatim piatu.

Setiap helai dari rambut anak yatim piatu yang diusap tersebut akan menggugurkan dosa bagi orang yang mengusapnya sehingga berbagi dengan anak yatim ini sangat dianjurkan.

12. Membaca Surat al-Ikhlas sebanyak 1000 kali

Dianjurkan juga untuk membacakan Surat Ikhlas sebanyak seribu kali, membacakan ayat kursi sebanyak seratus kali dan juga membacakan Khasbunallahu wa ni;mal wakiil, ni'mal maulaa wa ni'mannashiir sebanyak 70 kali dan lain sebagainya.

"Barang siapa menghidupkan malam asyura' dengan beribadah kepada Allah SWT, maka seolah-olah ia telah beribadah seperti ibadahnya para malaikat di langit".

Imam al-Ajhury berkata jika seseorang yang mengucapkan doa Hasbunalloh wa ni'mal wakiil, ni'mal maula wa ni'man nashir (Cukup bagi kita Allah dzat pemberi nikmat, kemulyaan dan pertolongan) sebanyak 70 kali di malam hari as-syura' maka ia akan dihindarkan dari berbagai macam keburukan di tahun yang akan dihadapinya.

Nah, demikianlah bacaan doa malam 10 Muharram selengkapnya. Semoga bermanfaat!




(edr/edr)

Hide Ads