Pemprov Gorontalo Tetapkan Status Tanggap Darurat Banjir hingga 16 Juli

Pemprov Gorontalo Tetapkan Status Tanggap Darurat Banjir hingga 16 Juli

Apris Nawu - detikSulsel
Jumat, 12 Jul 2024 18:30 WIB
Kendaraan SAR yang membawa korban banjir untuk dievakuasi melewati jalan yang tergenang banjir di Kota Gorontalo, Gorontalo, Kamis (11/7/2024). BPBD Kota Gorontalo mendata sebanyak 1.669 KK atau mencapai 12.487 jiwa terdampak banjir yang menggenangi Kecamatan Kota Selatan, Hulonthalangi, Dumbo Raya, Kota Barat, Kota Timur, dan Dungingi akibat luapan sungai Bulango dan Bone. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/tom.
Foto: ANTARAFOTO/Adiwinata Solihin
Gorontalo - Pemprov Gorontalo menetapkan status tanggap darurat banjir usai 36.100 warga terdampak banjir di Kabupaten Gorontalo, Bone Bolango, dan Kota Gorontalo. Kebijakan ini diberlakukan selama 7 hari atau hingga 16 Juli 2024.

"Kami di provinsi sudah menetapkan status tanggap darurat banjir di wilayah Provinsi Gorontalo selama 7 hari," kata Penjabat (Pj) Gubernur Gorontalo Mohammad Rudy Salahuddin kepada wartawan, Jumat (12/7/2024).

Rudy mengatakan status tanggap darurat itu berlaku sejak 10 Juli hingga 16 Juli mendatang. Dia menegaskan selama status tanggap darurat, pihaknya akan fokus pada penanganan dampak banjir.

"Penetapan ini menjadi penting agar semua OPD dan pemerintah kabupaten dan kota bisa maksimal mengeluarkan sumber daya yang ada untuk penanganan korban banjir," katanya.

Dia mengungkap pihaknya juga telah menyiapkan lokasi pengungsian bagi warga terdampak banjir. Tempatnya di Gedung Yiladia Kantor Wali Kota Gorontalo dan sejumlah sekolah di Gorontalo.

"Pemerintah Kota Gorontalo menyediakan Yiladia Wali Kota, termasuk juga beberapa gedung sekolah baik itu SD, SMP dan kami pemprov memfasilitasi di SMK 1 Gorontalo untuk digunakan sebagai lokasi pengungsian," terangnya.

Selain itu, Pemprov Gorontalo juga membangun dapur umum bagi korban terdampak banjir di halaman Kantor Dinas Sosial Gorontalo. Setiap harinya, posko dapur umum ini menyediakan 5.000 paket makanan.

"Untuk kebutuhan pengungsian di Kota Gorontalo, kami menyiapkan makanan 2.500 paket sekali masak dan setiap hari memasak dua kali sehingga ada 5.000 paket kami untuk warga," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Gorontalo mencatat 36.100 warga terdampak banjir di Kabupaten Gorontalo, Bone Bolango, dan Kota Gorontalo pada Rabu (10/7). Sebagian wilayah masih terendam banjir usai diguyur hujan lebat sepanjang hari.

"Sementara total jumlah 36.100 jiwa," kata Penata Penanggulangan Bencana BPBD Provinsi Gorontalo Moh Tahir Laendeng kepada detikcom, Jumat (12/7).

Tahir menambahkan, dua rumah juga dilaporkan rusak akibat longsor di Kota Gorontalo pada Rabu (10/7). Insiden itu mengakibatkan satu warga meninggal dunia.

"Informasi awal ada 2 rumah rusak akibat longsor 1 orang warga Kota Gorontalo meninggal dunia," imbuhnya.


(hsr/sar)

Hide Ads