Banjir Luwu Meluas di 8 Kecamatan, 1 Desa Terisolir Imbas Longsor

Banjir Luwu Meluas di 8 Kecamatan, 1 Desa Terisolir Imbas Longsor

Muhammad Aulia Pammase Batara - detikSulsel
Senin, 08 Jul 2024 15:04 WIB
Banjir di Kabupaten Luwu, Sulsel.
Banjir di Kabupaten Luwu, Sulsel. Foto: (dok. istimewa)
Luwu -

BPBD Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengungkap banjir semakin meluas hingga ke 8 kecamatan. Selain itu, 1 desa dilaporkan terisolir imbas akses jalan tertutup material longsor.

"Banjir di Kabupaten Luwu saat ini semakin melebar menjadi 8 kecamatan dan ada 1 desa yaitu Desa Bolu di Kecamatan Bastem terisolir akibat akses jalan yang tertutupi material longsor," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Luwu, Andi Baso Tenriesa kepada detikSulsel, Senin (8/7/2024).

Andi Baso mengemukakan, berdasarkan data terakhir BPBD Luwu per 8 Juli 2024 pukul 10.37 Wita, banjir meluas ke Kecamatan Bua Ponrang, Kecamatan Larompong, Kecamatan Ponrang Selatan, Kecamatan Suli Barat, Kecamatan Suli, Kecamatan Ponrang, Kecamatan Larompong, dan Kecamatan Belopa. Sedangkan untuk tanah longsor terdapat 5 titik yaitu di Kecamatan Bua Ponrang, Kecamatan Larompong, Kecamatan Bajo Barat, Kecamatan Latimojong, dan Kecamatan Suli Barat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di Kecamatan Bua Ponrang itu material longsornya menutupi akses jalan satu-satunya yang menghubungkan antara Desa Bolu Bastem dengan Desa Tampumia Bua Ponrang. Sehingga membuat Desa Bolu Bastem menjadi terisolir," jelas Andi Baso.

Andi Baso melanjutkan, tanah longsor di Kecamatan Suli Barat juga membuat akses jalan di Desa Komba, Kecamatan Suli Barat tertutupi material longsor. Bahkan, kata dia, terdapat 1 Kepala Keluarga (KK) di desa tersebut terancam terdampak longsor susulan.

ADVERTISEMENT

"Ada juga longsor di Komba, Suli Barat. Di sana material longsornya menutupi akses jalan dan ada 1 KK di sana yang terancam terkena longsor susulan sehingga kami imbau untuk tetap waspada dan kalau bisa mengungsi dulu agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," ujarnya.

"Kondisi tanah longsor di 2 desa tersebut membutuhkan alat berat guna pembersihan material longsor yang menutupi badan jalan desa," sambungnya.

Saat ini, BPBD Kabupaten Luwu telah menetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari. BPBD Kabupaten Luwu juga terus mengimbau kepada warga untuk selalu waspada terhadap bencana banjir dan longsor susulan.

"Kami mengimbau kepada warga untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan apalagi saat ini, cuaca di wilayah Kabupaten Luwu terpantau berawan mendung dan berpotensi hujan ringan hingga sedang," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 500 kepala keluarga (KK) yang tersebar di tiga kecamatan di Luwu terdampak banjir imbas air Sungai Larompong yang meluap. Bencana alam ini dipicu intensitas curah hujan yang tinggi beberapa hari terakhir.

"Saat ini banjir berada di 3 kecamatan di Luwu dengan perkiraan sekitar 500 KK yang terdampak, bencana banjir ini disebabkan oleh air sungai yang meluap akibat 3 hari terakhir intensitas curah hujan memang tinggi di Kabupaten Luwu," kata Andi Baso Tenriesa kepada detikSulsel, Minggu (7/7).

Andi Baso mengatakan, banjir mulai merendam rumah warga pada Minggu (7/7) sekira pukul 09.00 Wita. Salah satunya di Kecamatan Larompong yang dampaknya meluas di Kelurahan Larompong, Desa Riwang, dan Desa Keppe.

Sementara banjir yang merendam Kecamatan Suli hanya berdampak di Kelurahan Suli. Banjir juga merendam Kelurahan Noling di Kecamatan Bupon.




(asm/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads