Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel) Irjen Andi Rian Djajadi mewanti-wanti anggota Polri di Sulsel agar tidak terlibat tindak pidana judi online yang turut menjadi atensi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Andi Rian lantas menyinggung gelagat oknum personel yang diduga terlibat judi online saat dilakukan razia.
"Beberapa kali kesempatan sudah saya sampaikan, judi online ini bagian daripada tindak pidana perjudian. Dari awal saya datang, sudah menekankan bahwa yang menjadi atensi utama Presiden belum berubah sampai sekarang. Judi dan narkoba," ujar Andi Rian usai memimpin upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-78 di Lapangan Mapolda Sulsel, Senin (1/7/2024).
Andi Rian menerangkan, langkah pencegahan telah berulang kali dilakukan dengan inspeksi mendadak (sidak) ponsel anggota Polda Sulsel. Meski dia mengakui telah dilakukan penghapusan, tetap saja masih ada oknum yang memasangnya kembali di handphone-nya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Metode yang selalu digunakan oleh pelaku (oknum personel Polri), menggunakan akun. Tentu kalau dilakukan razia, sering ditemukan dilakukan penghapusan. Ketika sendiri, dia sign-in lagi. Jadi ini kembali ke tabiat," jelasnya.
Andi Rian lantas menganalogikan penggunaan ponsel yang diibaratkan pisau. Jika disalahgunakan penggunanya, maka bisa berdampak fatal.
"Kalau dipakai di dapur bermanfaat, tapi kalau jatuh ke tangan pembunuh, dia akan menjadi alat untuk melakukan pidana. Sama dengan handphone," ungkap Andi Rian.
Dia mengingatkan agar para anggota Polri lingkup Polda Sulsel agar tak ada lagi yang main judi online. Andi Rian memastikan menindak tegas jika ditemukan terlibat judi online ini.
"Artinya, kalau bicara judi online, bicara dari perjudian. Penekanan itu sudah ada sebelumnya. Komitmen Polda Sulsel dan seluruh jajaran sudah terlihat, beberapa peristiwa atau perbuatan perjudian kita tindak tegas," ujarnya.
(sar/asm)