Profil Tanri Abeng, Menteri BUMN RI Pertama Asal Sulsel-Wafat Usia 83 Tahun

Profil Tanri Abeng, Menteri BUMN RI Pertama Asal Sulsel-Wafat Usia 83 Tahun

Nur Riona - detikSulsel
Senin, 24 Jun 2024 23:00 WIB
Mantan Menteri BUMN Tanri Abeng. Rachman Haryanto/detikcom.
Tanri Abeng (Foto: Rachman Haryanto)
Makassar -

Tokoh nasional asal Sulawesi Selatan (Sulsel) Tanri Abeng dikabarkan meninggal dunia pada Minggu 23 Juni 2024. Dia adalah seorang pengusaha sekaligus mantan Menteri Pendayagunaan BUMN pada akhir masa pemerintahan Soeharto hingga BJ Habibie

Tenri Abeng mengembuskan napas terakhirnya di RS Medistra Jakarta, Minggu (23/6) dini hari pukul 02.39 WIB. Jenazahnya dimakamkan di jalan Simpruk Golf XIII, Nomor 19, Jakarta Selatan.

"Betul. tadi pagi," ujar Rani, kerabat Tanri Abeng saat dihubungi detikSulsel, Minggu (23/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bakda Zuhur (dimakamkan) di Tanri Abeng University (Jakarta Selatan)" kata Rani yang tengah berada di rumah duka saat dihubungi detikSulsel, Minggu (23/6/2024).

Tanri Abeng merupakan tokoh nasional asal Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan. Dia wafat pada usia 83 tahun dengan meninggalkan dua orang anak, Emil Abeng dan Edwin Abeng.

ADVERTISEMENT

Profil Tanri Abeng

Mengutip dari laman Perpusnas RI, Tanri Abeng lahir di Selayar, Sulawesi Selatan pada tanggal 7 Maret 1942. Dia terlahir dari keluarga yang sederhana namun berhasil menjadi pengusaha yang sukses.

Dalam riwayat pendidikannya, Tanri pernah mengikuti program pertukaran pelajar American Field Service. Setelah itu dia melanjutkan pendidikan di Fakultas Ekonomi di Universitas Hasanuddin.

Semasa kuliah, Tanri pernah bekerja paruh waktu di sebuah perusahaan eksportir dan mengajar bahasa Inggris di sebuah SMA. Setelah itu, dia kemudian melanjutkan kuliahnya dengan jurusan Master of Business Administration di State University, New York, AS.

Setelah lulus MBA, Tanri langsung bergabung di perusahaan multinasional Union Carbide. Saat itu karirnya dimulai dari management trainee di Amerika Serikat, hingga berhasil menjabat sebagai direktur keuangan di perusahaan itu pada usia 29 tahun.

Tanri mengundurkan diri dari Union Carbide dan bergabung dengan PT Perusahaan Bir Indonesia atau saat ini PT MBI (Multi Bintang Indonesia). Pada tahun 1979 dia resmi menjadi Chief Executive Officer (CEO) di perusahaan tersebut.

Pada tahun 1991, Tanri pindah ke Bakrie Brothers dengan kembali menjabat sebagai CEO. Tanri melakukan restrukturisasi, profitisasi, hingga membuat perusahaan ini bisa menjadi perusahaan publik.

Selain menjadi CEO, dia juga memegang banyak jabatan senior non eksekutif di banyak organisasi kepemerintahan dan LSM, seperti Komisi Pendidikan Nasional, Badan Promosi Pariwisata, Dana Mitra Lingkungan, Asosiasi Indonesia Inggris, Institut Asia-Australia, Yayasan Mitra Mandiri, dan sebagainya.

Kemudian pada masa orde baru, pemerintah mempercayakan Tanri sebagai menteri pendayagunaan BUMN. Hal ini karena mereka menilai dia sebagai orang yang paling kompeten saat itu.

Dia menjabat pada saat kabinet terakhir pemerintahan Soeharto (1998) hingga pemerintahan BJ Habibie dalam kabinet Reformasi (25 Mei-13 Oktober 1999).

Setelah tidak menjabat sebagai menteri, Tanri banyak meluangkan waktunya untuk mengembangkan pemikiran dan pendidikan manajemen. Termasuk menulis buku tentang manajemen.

Karir Tanri Abeng

  • PT. Union Carbide Indonesia
  • Presiden Direktur PT. Perusahaan Bir Indonesia (sekarang PT. Multi Bintang Indonesia)
  • Presiden Direktur Grup Bakrie
  • Menteri Negara Pendayagunaan BUMN Kabinet Pembangunan VII
  • Menteri Negara Pendayagunaan BUMN Kabinet Reformasi

Karya Tanri Abeng

Tanri pernah menerbitkan sebuah buku yang membahas tentang manajemen. Buku tersebut berjudul Dari Meja Tanri Abeng: Managing atau Chaos yang diterbitkan Pustaka Sinar Harapan tahun 2000.

Nah, itulah profil Tanri Abeng yang kini tutup usia di umur 83 tahun. Semoga dapat menjadi inspirasi!




(edr/edr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads