Kementerian Pertanian (Kementan) mengantisipasi gagal panen akibat cuaca panas ekstrem atau El Nino. Salah satu upaya yang dilakukan dengan memaksimalkan pompanisasi di sejumlah provinsi yang menjadi daerah lumbung pangan Indonesia.
Hal itu disampaikan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman usai memantau pemotongan hewan kurban AAS Foundation di Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Senin (17/6/2024). Amran mengungkapkan akan memantau efektivitas bantuan pompa di Jawa Tengah, Selasa (18/6) besok.
"Besok saya harus ke Jawa Tengah mendampingi Bapak Presiden," ujar Amran kepada wartawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amran menyebut solusi pompanisasi merupakan upaya cepat untuk mengantisipasi cuaca panas ekstrem. Pihaknya juga akan mendampingi Presiden Joko Widodo dalam pemantauan pompanisasi selama tiga hari.
"Solusi cepat untuk menyelesaikan cuaca panas El Nino, sekarang itu adalah pompanisasi, oleh karena itu kami mendampingi bapak Presiden, Tanggal 19, 20 dan 21 Juni. Insyaallah di Jawa Tengah melihat pompa-pompa yang telah kita pasang karena itu solusi cepat," jelasnya.
Bantuan pompa air tersebut diklaim Amran bisa meningkatkan produktivitas panen petani. Jika sebelumnya hanya satu kali panen, maka dengan pompanisasi tersebut bisa 3 kali panen setahun.
"Begitu kita pompa air sungai ke sawah kering itu bisa tanam satu kali bisa menjadi 3 kali tanam. Nah, itu solusi cepat," katanya.
Program itu, kata dia, telah dijalankan pada 11 provinsi daerah lumbung pangan. Termasuk salah satunya di Sulsel.
"Fokus pada 11 provinsi, daerah lumbung pangan termasuk Sulsel, itu semua kabupaten dan daerah di sentral pangan di provinsi," ungkapnya.
(ata/hmw)