Survei Pilgub Papua Tengah, Yakobus Dumupa Teratas Dipepet Wempi

Survei Pilgub Papua Tengah, Yakobus Dumupa Teratas Dipepet Wempi

Juhra Nasir - detikSulsel
Sabtu, 15 Jun 2024 13:27 WIB
Ilustrasi pemilu
Ilustrasi. Foto: Getty Images/Abudzaky Suryana
Nabire -

Etos Insitute merilis hasil survei calon gubernur Papua Tengah pada Pilkada 2024. Hasilnya, mantan Bupati Dogiyai Yakobus Dumupa menempati posisi teratas dan dipepet oleh Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Wempi Wetipo.

Dalam rilis Etos Institute yang diterima detikcom, Sabtu (15/6/2024), survei dilakukan pada 1-7 Juni 2024 dengan menggunakan metode multistage random sampling. Responden merupakan warga negara Indonesia yang berdomisili di Provinsi Papua Tengah dan memiliki hak dalam pemilihan umum, yakni mereka yang berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 700 responden dengan melalui wawancara tatap muka. Margin of error sebesar +/- 2% dengan tingkat kepercayaan 95%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam survei tersebut, sebanyak 91% responden mengaku tahu dan mengenal bakal calon gubernur Papua Tengah. Sementara 9% mengaku tidak mengetahui.

Dari tingkat pengenalan itu, Yakobus Dumupa meraih angka 91%. Selanjutnya disusul Wempi Wetipo dengan 87%, Natalis Tabuni 86%, dan Willem Wandik 82%.

ADVERTISEMENT

Sementara tingkat pemilihan publik terhadap bakal calon juga menempatkan Yakobus Dumupa di posisi teratas dengan 81%. Kemudian dipepet lagi oleh Wempi Wetipo 73%, disusul Natalis Tabuni 61% dan Willem Wandik 42%.

Selanjutnya, berdasarkan tingkat kelayakan, Yakobus Dumupa meraih 29,8%, Wempi Wetipo 19,2%, Natalis Tabuni 14,7%, dan Willem Wandik 12,8%.

Dalam survei ini, responden juga ditanya apakah mengetahui bahwa akan dilaksanakan pilkada di Papua Tengah pada 2024. Hasilnya, 56% responden menjawab tahu, 31% tidak tahu, dan 13% tidak menjawab.

Selain itu, responden juga ditanya apakah akan menggunakan hak pilih jika pilkada dilaksanakan. Sebanyak 52% responden akan menggunakan hak pilih, 32% tidak akan menggunakan hak pilih, dan 15% tidak menjawab.

Adapun alasan responden akan menggunakan hak pilih yakni rutinitas politik 31%, ada bakal calon yang dikenal 29%, menggunakan hak suara 19%, mengikuti imbauan pemerintah daerah 16%, dan lain-lain 5%.




(asm/nvl)

Hide Ads