Besok Puasa Apa? Ini Jadwal, Niat, dan Keutamaannya

Besok Puasa Apa? Ini Jadwal, Niat, dan Keutamaannya

Rasmilawanti Rustam - detikSulsel
Jumat, 07 Jun 2024 21:15 WIB
Ilustrasi buka puasa bersama
Ilustrasi besok puasa apa? (Foto: Shutterstock)
Makassar -

Besok tanggal 8 Juni 2024 merupakan hari pertama bulan Dzulhijjah. Lantas, besok puasa apa?

Berdasarkan hasil sidang isbat yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) di Auditorium Kantor Kemenag RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta, ditetapkan bahwa 1 Dzulhijjah 1445 H jatuh pada tanggal 8 Juni 2024. Dengan demikian Hari Raya Idul Adha bertepatan dengan tanggal 17 Juni 2024.

"Disepakati bahwa 1 Dzulhijjah tahun 1445 H jatuh pada hari Sabtu tanggal 8 Juni 2024 Masehi. Dan insya Allah Hari Raya Idul Adha jatuh pada Senin 17 Juni 2024," ujar Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki dalam Konferensi Pers Penetapan 1 Dzulhijjah 1445 H, Jumat (7/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas, apakah ada puasa yang dianjurkan untuk dikerjakan sebelum Idul Adha? Yuk simak berikut penjelasannya!

Besok Puasa Apa?

Terdapat 3 puasa sunnah yang dianjurkan untuk dilaksanakan menjelang Hari Raya Idul Adha. Yakni puasa Dzulhijjah, puasa Tarwiyah, dan puasa Arafah.

ADVERTISEMENT

Puasa Dzulhijjah dilaksanakan pada tanggal 1-7 Dzulhijjah. Sementara puasa Tarwiyah dilakukan pada 8 Dzulhijjah dan puasa Arafah tanggal 9 Dzulhijjah.

Dengan demikian besok merupakan puasa 1 Dzulhijjah 1445 H. Untuk selengkapnya, berikut jadwal puasa 9 hari sebelum Idul Adha:

  • 1 Dzulhijah 1445 H: 8 Juni 2024
  • 2 Dzulhijah 1445 H: 9 Juni 2024
  • 3 Dzulhijah 1445 H: 10 Juni 2024
  • 4 Dzulhijah 1445 H: 11 Juni 2024
  • 5 Dzulhijah 1445 H: 12 Juni 2024
  • 6 Dzulhijah 1445 H: 13 Juni 2024
  • 7 Dzulhijah 1445 H: 14 Juni 2024
  • 8 Dzulhijah 1445 H: 15 Juni 2024
  • 9 Dzulhijah 1445 H: 16 Juni 2024

Niat Puasa 1-7 Dzulhijjah

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta'âlâ."

Adapun bagi yang lupa niat pada malam hari, boleh niat pada siang harinya, yakni dari pagi hari sampai sebelum tergelincirnya Matahari (waktu dzuhur), selagi belum melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa.

Berikut niat puasa 1-7 Dzulhijjah yang dapat dilafadzkan pada siang hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah hari ini karena Allah ta'âlâ."

Niat Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah)

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta'âlâ."

Berikut niat puasa 8 Dzulhijjah untuk siang hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i tarwiyata sunnatan lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah ta'âlâ."

Niat Puasa Arafah (9 Dzulhijjah)

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta'âlâ."

Berikut niat puasa 9 Dzulhijjah yang dapat dilafadzkan pada siang hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِعَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i arafata sunnatan lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah ta'âlâ."

Keutamaan Puasa Dzulhijjah

Berpuasa pada sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah memiliki banyak keutamaan. Berikut di antaranya:

1. Dilipatgandakan Pahala

Berpuasa di sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah akan dilipatgandakan pahalanya bahkan setara dengan berpuasa sunnah selama satu tahun.

مَا مِنْ أَيَّامٍ أَحَبَّ إِلَى اللّٰهِ أَنْ يُتَعَبَّدَ لَهُ فِيْهَا مِنْ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ يَعْدِلُ صِيَامُ كُلِّ يَوْمٍ مِنْهَا بِصِيَامِ سَنَةٍ وَقِيَامُ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْهَا بِقِيَامِ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

Artinya: "Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar" (HR At-Tirmidzi).

Maksud dari sebanding dengan satu tahun puasa pada hadits di atas adalah satu tahun puasa sunnah, bukan puasa Ramadhan (Mula Al-Qari', Mirqâh Al-Mafâtîh, juz 3, h. 520).

2. Penghapusan Dosa

Berpuasa pada tanggal 9 Dzulhijjah (hari Arafah) dapat menghapus dosa selama dua tahun. Rasulullah SAW bersabda:

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِيْ قَبْلَهُ

Artinya: "Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu" (HR Muslim).

Menurut mayoritas ulama, dosa-dosa yang dihapus sebab puasa Arafah adalah dosa kecil (An-Nawawi, Syarah Muslim, juz 3, h. 113).

3. Hari Pembebasan dari Siksa Neraka

Keutamaan puasa di hari Arafah adalah Allah lebih banyak membebaskan hamba-Nya dari api neraka pada hari ini dibanding hari-hari lainnya. Rasulullah SAW bersabda:

مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ: مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ؟

Artinya: "Tidak ada hari dimana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada Hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para Malaikat dan berkata: 'Apa yang mereka inginkan?" (HR Muslim).

Itulah penjelasan terkait 'besok puasa apa?'. Semoga menjawab, detikers.




(edr/edr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads