Banjir Mulai Surut, Jalan Poros Enrekang-Sidrap Sudah Bisa Dilalui

Banjir Mulai Surut, Jalan Poros Enrekang-Sidrap Sudah Bisa Dilalui

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Senin, 03 Jun 2024 09:50 WIB
Lalu linta Jalan Poros Enrekang-Sidrap di Kabupaten Enrekang mulai normal setelah diterjang banjir.
Foto: Lalu linta Jalan Poros Enrekang-Sidrap di Kabupaten Enrekang mulai normal setelah diterjang banjir. (Rachmat Ariadi/detikSulsel)
Enrekang -

Banjir yang menggenangi 63 rumah warga di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel) sudah mulai surut. Jalan poros Enrekang menuju Sidrap yang sempat lumpuh juga kini sudah bisa dilewati.

"Alhamdulillah, air sudah surut. Pagi ini Jalan Poros sudah normal kembali dan bisa dilalui kendaraan," kata Kepala BPBD Enrekang Arsil Bagenda kepada detikSulsel, Senin (3/6/2024).

Arsil mengungkapkan, banjir mulai surut di pada Senin (3/6) sekitar pukul 00.25 Wita. Kata dia, sebanyak dua titik lokasi yang diterjang banjir di Enrekang, di antaranya Desa Kabere, Kecamatan Cendana dan Perumahan Kukku, Kecamatan Lewaja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tengah malam surut, sekitar jam 00.25 Wita. Ada dua lokasi yang terdampak banjir semalam, Jalan Poros di Desa Kabere Cendana sama Perumahan Kukku di Lewaja," ungkapnya.

Dia mengutarakan, banjir terjadi dikarenakan dua sungai meluap yakni Sungai Kabere dan Lewaja. Akibatnya, 63 rumah warga dan satu puskesmas di Desa Kabere terendam banjir.

ADVERTISEMENT

"Jadi banjir semalam itu karena dua sungai yang meluap. Sungai Kabere dan Lewaja. Nah aliran sungai ini yang masuk pemukiman. Kalau rumah yang yang terendam cukup banyak karena di Kukku itu kan perumahan dan lokasinya memang dekat sungai. Kurang lebih ada 63 rumah terendam, ada juga Puskesmas Kabere yang terdampak. Tapi kondisi sekarang sudah mulai surut," ucapnya.

Arsil pun meminta warga Enrekang tetap waspada adanya banjir susulan. Pasalnya hingga kini, curah hujan yang melanda Enrekang khususnya wilayah hulu sungai masih tinggi, sehingga rawan terjadi banjir susulan.

"Tetap waspada, curah hujan di Enrekang masih tinggi, apalagi bagian hulu. Karena kalau wilayah hulu sudah hujan terus pasti membawa air bah. Tapi semoga ini banjir ini tidak terjadi lagi, kami juga akan standby menerima laporan selama 24 jam," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, banjir setinggi satu meter menerjang Enrekang pada Minggu (2/6) sekitar pukul 20.00 Wita. Akibatnya, Jalan Trans Sulawesi Poros Enrekang-Sidrap di Desa Kabere, Kecamatan Cendana terputus.

"Hujan memang terus. Bukan air bah juga, cuma sungai mungkin tidak bisa lagi menampung volume air yang tinggi jadi meluap ke pemukiman dan jalan poros, ketinggian kurang lebih satu meter," jelas Arsil kepada detikSulsel, Minggu (2/6).




(hsr/asm)

Hide Ads