Hari Lahir Pancasila: Tema, Logo, dan Sejarah Peringatannya

Hari Lahir Pancasila: Tema, Logo, dan Sejarah Peringatannya

Rada Dhe Anggel - detikSulsel
Jumat, 31 Mei 2024 23:00 WIB
Burung Garuda Pancasila merupakan simbol bangsa Indonesia yang memiliki makna dan nilai-nilai luhur di dalamnya. Lantas, apa arti lambang Garuda Pancasila?
Ilustrasi Hari Lahir Pancasila (Foto: Getty Images/iStockphoto/Niko Mufrida)
Makassar -

Hari Lahir Pancasila diperingati pada tanggal 1 Juni setiap tahunnya di Indonesia. Peringatan ini biasanya diisi dengan berbagai kegiatan, seperti upacara bendera, seminar, diskusi, dan lain sebagainya.

Lantas, seperti apa logo dan tema Hari Lahir Pancasila tahun ini? Bagaimana sejarah peringatan tersebut?

Mengutip buku Ensiklopedi Pancasila: Arti Pancasila dan Demokrasi Pancasila oleh R. Toto Sugiarto dkk, secara istilah Pancasila diartikan sebagai dasar negara Republik Indonesia (RI). Ditetapkannya pancasila sebagai dasar negara disebabkan 2 alasan pokok ini, yakni bersifat umum serta dapat diterima oleh semua pihak, dan relevan untuk dijadikan dasar negara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara dalam buku Sejarah Pancasila oleh Khillya Fa'izia, dijelaskan bahwa Pancasila sebagai dasar negara merupakan hasil dari perjuangan para pendiri negara. Para tokoh tersebut merumuskannya dengan penuh semangat agar Indonesia bisa menuju kemerdekaannya.

Untuk memahami lebih lanjut tentang peringatan hari bersejarah tersebut, berikut ini ulasan lengkap tentang tema dan makna logo peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini, serta sejarah peringatannya.

ADVERTISEMENT

Disimak, yuk!

Sejarah Hari Lahir Pancasila

Mengutip dari laman resmi Museum Pendidikan Nasional, sejarah lahirnya pancasila berawal dari kekalahan Jepang pada Perang Pasifik tahun 1945. Menyadari kekalahannya di depan mata, Jepang akhirnya berusaha menarik simpati rakyat Indonesia dengan cara menjanjikan kemerdekaan.

Tak hanya itu, Jepang juga membentuk sebuah lembaga guna mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.

Pada tanggal 29 April 1945, "Dokuritsu Junbi Cosakai" atau yang umumnya dikenal sebagai Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) akhirnya resmi dibentuk. Dalam sejarahnya, BPUPKI menjalankan sidang pertama pada tanggal 19 Mei-1 Juni 1945.

Dalam sidang BPUPKI ini, sejumlah tokoh penting negara menyampaikan pidatonya terkait perumusan asas dasar negara. Kemudian, tepat pada 1 Juni 1945, Soekarno menyampaikan ide dan gagasannya terkait dasar negara Indonesia yang diberi nama Pancasila.

Soekarno memperkenalkan 5 sila untuk dasar negara Indonesia, yakni kebangsaan Indonesia, internasionalisme atau peri kemanusiaan, demokrasi, kesejahteraan sosial, dan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Untuk merumuskan Pancasila secara lebih rinci, BPUPKI lalu membentuk Panitia Sembilan. Panitia Sembilan ini terdiri atas, Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, Mr. A. A. Maramis, Muhammad Yamin, Achmad Soebardjo, Abikoesno Tjokrosoejoso, Abdul Kahar Muzakkar, H. Agus Salim, dan K.H Abdul Wahid Hasyim.

Hasil pembahasan Panitia Sembilan tersebut tertuang dalam Piagam Jakarta, 22 Juni 1945 sebagai berikut:

  1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
  2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
  3. Persatuan Indonesia.
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
  5. Kewajiban sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Namun, hasil dari pembahasan di atas ternyata masih menjadi perdebatan. J Latuharhary menyampaikan keberatannya, terutama pada poin satu kewajiban melakukan syariat bagi pemeluk-pemeluknya.

Melihat perdebatan itu, akhirnya perumusan pancasila kembali dibahas. Setelah melalui berbagai perdebatan dan pertimbangan, Pancasila akhirnya dapat disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 melalui sidang PPKI. Pada sidang tersebut telah disetujui bahwa Pancasila dinyatakan sah sebagai dasar negara.

Tema Hari Lahir Pancasila 2024

Setiap tahunnya, pemerintah menetapkan tema yang berbeda untuk peringatan Hari Lahir Pancasila. Berdasarkan Surat Edaran Kepala Badan Pembinaan Ideologi Indonesia Nomor 2 Tahun 2024 tentang Pedoman Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2024, tema yang diusung tahun ini adalah 'Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas Tahun 2045'.

Dengan tema ini diharapkan agar seluruh masyarakat ikut menyemarakkan dan memeriahkan kegiatan peringatan ini sesuai dengan pedoman yang telah diterbitkan.

Logo Hari Lahir Pancasila 2024

Logo Hari Lahir Pancasila 2024Logo Hari Lahir Pancasila 2024 (Foto: Situs BPIP RI)

Logo Hari Lahir Pancasila 2024 adalah 'Syandya Taru' yang artinya pohon persatuan. Logo peringatan tahun 2024 ini mencerminkan persatuan, gotong royong, dan kesetaraan.

Sandya Taru atau pohon persatuan ini tercipta dari nilai Pancasila ketiga, yakni "Persatuan Indonesia". Lambang sila tersebut juga merupakan pohon beringin.

Layaknya pohon yang bermakna dalam sumber kehidupan, Pancasila juga lahir menjadi kekuatan bangsa Indonesia.

Logo Syandya Taru memiliki makna dari masing-masing bagian pohonnya. Berikut ini penjelasannya:

Pohon Persatuan

Pohon persatuan mempunyai batang pohon dengan deburan ombak besar kiri dan
kanan. Pohon ini diartikan sebagai jiwa pemersatu yang kokoh dalam menghadapi segala tantangan untuk mengemban nilai-nilai Pancasila.

5 (lima) sila dipresentasikan oleh 4 (empat) daun sebagai tangan dan 1 (satu) daun sebagai kepala sekaligus ilustrasi angka 1, yaitu tanggal peringatan Hari Lahir Pancasila.

Penjaga dan Pertahana

Ilustrasi Burung Garuda dan tameng dengan 4 (empat) helai bulu menjadi perekat dan pemersatu bangsa Indonesia yang beragam suku, agama, budaya, dan bahasa demi mempertahankan visi dan misi Indonesia Emas di tengah tantangan global.

Generasi Penerus

Tunas pada puncak berwarna emas melambangkan proses upaya mencetak generasi emas penerus bangsa dengan kecerdasan yang komprehensif (produktif dan inovatif), berkarakter kuat (damai dalam interaksi sosial), sehat (menyehatkan dalam interaksi alamnya), dan berperadaban unggul.

Gotong Royong

Ilustrasi manusia bergandengan tangan mempresentasikan gotong royong dalam mewujudkan pertumbuhan negara nusantara yang berdaulat, maju, dan berkelanjutan dalam harmoni kesetaraan.

Globalisasi

Pada tahun 2045 mendatang, Indonesia genap berusia 100 tahun. Pada tahun tersebut, Indonesia diharapkan sudah menjadi negara maju, modern,
dan sejajar dengan negara-negara adidaya di dunia.

Makna Lambang Pancasila

Setelah mengetahui sejarah peringatan Hari Lahir Pancasila, serta tema dan logo tahun ini, ada baiknya detikers juga memahami makna dari lambang Pancasila.

Dalam pasal 36A Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dinyatakan bahwa lambang negara Indonesia adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika. Pada lambang tersebut terdapat lima simbol pada perisai yang mewakili sila-sila Pancasila.

Masing-masing lambang tersebut mempunyai artinya sendiri. Berikut penjelasan makna dari kelima lambang Pancasila:

1. Bintang

Pada bagian tengah perisai terdapat simbol bintang bersudut lima. Bintang tersebut melambangkan sila pertama, yakni 'Ketuhanan Yang Maha Esa". Lambang bintang dimaksudkan sebagai sebuah cahaya kerohanian yang dipancarkan oleh Tuhan kepada setiap manusia.

2. Rantai

Bagian kanan bawah perisai terdapat simbol rantai. Simbol itu melambangkan sila kedua, yaitu 'Kemanusiaan yang adil dan beradab'.

Simbol satu ini terdiri atas mata rantai berbentuk segi empat dan lingkaran yang saling berkaitan. Mata rantai segi empat digambarkan sebagai laki-laki, sedangkan yang lingkaran diartikan sebagai perempuan.

Mata rantai yang saling berkaitan tersebut melambangkan bahwa setiap manusia, baik laki-laki maupun perempuan akan saling membutuhkan dan perlu bersatu untuk menjadi kuat. Artinya, simbol tersebut menunjukkan bahwa hubungan antarmanusia harus dijaga agar tercipta persatuan dan kesatuan.

3. Pohon Beringin

Pohon beringin merupakan pohon besar dan sangat kuat. Pohon ini diketahui memiliki akar tunggang panjang yang dapat menunjangnya agar tidak mudah roboh.

Tak hanya itu, banyaknya akar menggelantung dari ranting-ranting pohon dapat diartikan sebagai banyaknya akar budaya yang berbeda dalam kesatuan bangsa Indonesia.

Melihat penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa lambang satu ini pas untuk sila ketiga yang berbunyi, 'Persatuan Indonesia'. Lambang pohon beringin dapat ditemukan di bagian atas kanan perisai Garuda Pancasila.

4. Kepala Banteng

Kepala banteng bisa ditemukan di sebelah kiri atas perisai. Simbol satu ini mewakili sila keempat 'Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.'

Banteng digunakan sebagai lambang sila keempat karena dikenal sebagai hewan yang suka berkumpul. Hal seperti itu sangat mencerminkan musyawarah, yang di mana orang-orang harus berkumpul dan berdiskusi dalam satu tempat.

Selama ini musyawarah adalah cara paling bijaksana untuk menyelesaikan berbagai masalah yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Pengambilan keputusan melalui musyawarah diharapkan tetap terpelihara sampai kapan pun.

5. Kapas dan Padi

Kapas dan padi menggambarkan kebutuhan dasar setiap manusia. Kedua kebutuhan ini merupakan syarat utama untuk mencapai kemakmuran.

Kemakmuran dalam hal ini ditujukan untuk semua kalangan. Dengan kata lain, ditegaskan bahwa tidak boleh ada kesenjangan sosial antar satu kalangan dengan kalangan lainnya.

Hal di atas sangat cocok dengan tujuan utama sila ke lima, yaitu 'Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia'. Lambang terakhir ini bisa ditemukan di sebelah kiri bawah perisai.

Demikianlah informasi lengkap tentang Hari Lahir Pancasila, mulai dari tema dan logo, sejarah peringatan, dan makna dari lambang Pancasila itu sendiri. Semoga menambah wawasanya,detikers!




(urw/alk)

Hide Ads