Setiap tanggal 20 Mei, bangsa Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Tahun 2024 ini menjadi peringatan Harkitnas yang ke-116 tahun.
Mengutip dari laman resmi Kemdikbud RI, penetapan Harkitnas diambil dari tanggal berdirinya organisasi pergerakan nasional yaitu Boedi Oetomo. Peringatan ini bertujuan untuk membangkitkan semangat dan kesadaran masyarakat Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa.(1)
Namun, tahukah detikers seperti apa sejarah di balik peringatan Harkitnas? Untuk mengetahuinya, berikut ulasan selengkapnya yang telah dirangkum detikSulsel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak yuk!
Sejarah Peringatan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei
Hari Kebangkitan Nasional diperingati di setiap tanggal 20 Mei yang dilatarbelakangi dari lahirnya organisasi Boedi Oetomo. Organisasi ini diprakarsai oleh para mahasiswa STOVIA atas dorongan dari Dr. Wahidin Sudirohusodo (1857-1917), seorang dokter alumni STOVIA itu sendiri.
Pada tahun 1958, Pemerintah Republik Indonesia secara resmi menetapkan tanggal 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Penetapan ini dirayakan secara besar-besaran di Istana Merdeka. Dalam upacara peringatan bersejarah ini, Presiden Soekarno menyampaikan pidatonya tentang alasan penetapan 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
"...Kenapa kita tanggal 20 Mei 1958 ini mengadakan peringatan Hari Kebangkitan Nasional setjara hebat? Toch 20 Mei tahun 1908 itu sekedar hari lahirnja satu perserikatan ketjil jang dinamakan Budi Utomo. Memang benar, Budi Utomo adalah satu serikat jang ketjil. Tetapi bukan itu jang kita peringati. Jang kita peringati ialah bahwa 20 Mei 1908 itu berisi kemenangan satu asas, kemenangan satu beginsel," penggalan pidato Presiden Soekarno.
Presiden Soekarno dalam pidatonya di Hari Kebangkitan Nasional pertama tahun 1958 menekankan betapa pentingnya kelahiran Boedi Oetomo pada tahun 1908 bagi kebangkitan bangsa. Menurut Soekarno, meskipun kelahiran dan kematian organisasi adalah hal yang biasa, Boedi Oetomo memiliki peran krusial dalam memicu semangat kebangsaan.
Boedi Oetomo, meskipun hanya berfokus pada kebudayaan Jawa, menjadi inspirasi bagi pendirian Sarekat Islam pada tahun 1911 oleh Haji Samanhudi. Sarekat Islam, yang aktif di luar Jawa dan bahkan di luar Hindia Belanda, melebarkan sayap dan memperjuangkan kemerdekaan. Di tahun yang sama, Indische Partij didirikan sebagai organisasi pertama yang secara tegas menuntut kemerdekaan Hindia.
Memasuki abad ke-20 menjadi babak penting dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Pada masa ini, muncullah kesadaran akan jati diri sebagai satu bangsa dalam pengertian modern.
Semangat kebangsaan ini telah menjauhkan Indonesia dari berbagai tragedi, seperti separatisme, perang antar agama, dan rasisme. Meskipun pernah mengalami pemberontakan seperti DI/TII dan PRRI/Permesta, pemberontakan tersebut bukan bertujuan untuk melawan identitas kebangsaan.
Rasa kebangsaan yang kuat ini merupakan hasil persebaran semangat kebangkitan nasional yang dimulai sejak masa pergerakan Boedi Oetomo. Peringatan Hari Kebangkitan Nasional setiap tanggal 20 Mei hendaknya menjadi momen untuk memahami makna di balik fakta sejarah ini. (2)
Berdirinya Organisasi Boedi Oetomo
Berdirinya organisasi Boedi Oetomo dilatarbelakangi oleh kondisi sosial ekonomi yang memburuk pada abad ke-19. Hal ini diakibatkan oleh munculnya eksploitasi kolonial, politik liberal dan politik etis yang menyebabkan pemerintah kolonial menjadi pihak yang diuntungkan, sementara masyarakat Indonesia semakin melarat dan sengsara.
Kondisi yang memprihatinkan ini menarik simpati Dr. Wahidin Sudirohusodo yang merupakan tamatan sekolah dokter pribumi Stovia di Jakarta. Pada tahun 1906-1907 dia melakukan propaganda keliling pulau Jawa.
Pada tahun 1907, Dr. Wahidin Sudirohusodo mengunjungi almamaternya STOVIA di Jakarta. Di sana, dia bertemu dengan para mahasiswa dan melontarkan gagasan inspiratif untuk mendirikan organisasi yang bertujuan memajukan derajat bangsa.
Ide cemerlang Dr. Wahidin Sudirohusodo ini disambut dengan antusias oleh para mahasiswa STOVIA, terutama Sutomo dan kawan-kawannya. Bersama-sama, mereka merumuskan gagasan tersebut dan mendirikan organisasi Boedi Oetomo di Jakarta pada tanggal 20 Mei 1908.
Nama organisasi tersebut diusul oleh seorang siswa bernama M. Soeradji. Boedi Oetomo yang berarti "Kebangkitan Budi Pekerti Luhur" menjadi organisasi pemuda pertama di Indonesia yang memiliki peran penting dalam membangkitkan semangat nasionalisme dan persatuan bangsa. (3)
Nah, itulah sejarah Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei. Semoga bermanfaat yah, detikers!
Referensi:
1. Dokumen Kemdikbud Sejarah Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2016
2. Repository Kemdikbud '80 Tahun Kebangkitan Nasional'
3. Repository Kemdikbud 'Budi Utomo: Sejarah dan Kongres Pertama di Yogyakarta 1908'
(urw/edr)