Menurut data BPS Kaltim, pertumbuhan ekonomi Kaltim Triwulan-IV 2023 mencapai 6,22 persen. Sektor pariwisata menjadi salah satu penopang dengan kontribusi 5,7 hingga 5,8 persen.
"Tadi dari Komite Ekraf (Kaltim) masih 5,7-5,8 persen dari segi kontribusi terhadap PDB Kalimantan Timur. Kita harus tingkatkan lagi kontribusi PDB Parekraf Kalimantan Timur ke depan," ujar Sandiaga Uno kepada wartawan, Rabu (1/5/2024).
Di sektor ecotourism, kata dia, Kemenparekraf akan menerapkan peta jalan yang menitikberatkan pada beberapa poin. Misalnya saja, memperkuat kelembagaan desa wisata dan juga menyelenggarakan agenda festival seperti Matilda Fest.
"Peta jalannya kita tata. Pertama melalui kelembagaan desa wisata, karena desa wisata ini yang paling tepat untuk menawarkan ecotourism. Selain itu, komunitas-komunitas pecinta lingkungan seperti tadi menawarkan beberapa festival, yaitu Matilda Fest yang tadi kita ajukan nanti untuk bisa dimasukkan ke dalam Kharisma Event Nusantara," jelasnya.
Sandiaga juga menyebutkan beberapa sub-sektor lain seperti wisata alam di Kaltim yang berpotensi menarik minat wisatawan. Selain itu, potensi wisata mangrove yang bisa dikembangkan lagi dengan konsep carbon offset.
"Pertama, untuk menjaga kebersihan dengan pengelolaan sampah yang terintegrasi dan memberdayakan komunitas. Yang kedua, penggunaan energi baru dan terbarukan. Ketiga tadi ada mangrove ya, jadi saya melihat bahwa ini bisa diciptakan produk wisata carbon offset," terangnya.
Carbon offset itu nantinya akan dijalankan dengan konsep wisata yang mengajak pengunjung menanam mangrove ataupun juga merestorasi terumbu karang. Pengurangan emisi karbon diharapkan dapat mereduksi dampak lain yang dihasilkan pada sektor lain, seperti pembangunan di sekitarnya.
"Jadi dengan menyediakan paket wisata carbon offset ini untuk yang datang ke IKN, kita bisa ajak untuk menanam mangrove, merestorasi terumbu karang mungkin di Derawan atau di Maratua. Sehingga nanti emisi karbon yang dihasilkan oleh kegiatan, baik pariwisata maupun pembangunan khususnya IKN ini bisa direduksi dan bisa di-offset oleh kegiatan-kegiatan wisata yang ramah lingkungan," jelasnya lengkap.
Sandiaga mengatakan akan ada paket khusus kepada para wisatawan yang akan mengunjungi Kaltim. Contohnya, paket-paket wisata budaya atau alam yang ditampilkan Desa Wisata Pela di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim.
"Jadi untuk yang datang ke sini, kita siapkan paket-paket wisata budaya terutama yang berkaitan dengan konservasi budaya kita. Yang saya melihat adalah pesut, wisata pesut. Seperti Desa Wisata Pela ini harus kita lebih tingkatkan sehingga konservasi pesut ini bisa menjadi agenda dari pariwisata nasional sebagai bagian daripada green-tourism," tandasnya.
(ata/hmw)