Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin menyebut infrastruktur di Sulsel menjadi yang terburuk ke-6 di Indonesia. Dia pun menyinggung anggaran perbaikan jalan di Sulsel yang terbatas.
"Sulsel itu infrastruktur terburuk ke-6 se-Indonesia. Kita harus jujur mengakui ada 2.014 kilometer kewajiban Pemprov Sulsel, dan yang bisa dibangun hanya 100 kilometer," ujar Bahtiar kepada detikSulsel, Jumat (19/4/2024).
Bahtiar mengatakan dirinya baru 6 bulan menjabat sebagai Pj Gubernur Sulsel. Setelah masuk, dia baru mengetahui bahwa Pemprov Sulsel hanya bisa membangun jalan sepanjang 10 kilometer untuk tahun ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya datang di daerah ini tidak dalam keadaan kosong, saya baru 6 bulan menjabat di Sulsel. Tahun ini mau tahu berapa yang bisa dibangun (jalan) oleh provinsi, hanya 10 kilometer saja," katanya.
Dia mengaku pernah dipanggil oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ke Istana Presiden dan menjelaskan kondisi yang terjadi di Sulsel. Jokowi pun disebut menggelontorkan anggaran untuk infrastruktur di Sulsel sebesar Rp 1,7 triliun.
"Saya waktu dipanggil ke Istana Presiden dan diberikan anggaran oleh Bapak Presiden RI, termasuk poros Maros-Bone. Total anggaran sebanyak Rp 1,7 triliun untuk tahun 2024 ini," bebernya.
"Saya dengan Pak Bupati Bone sedang berupaya keras membangun infrastruktur daerah. Saya berikan perhatian serius untuk Bone yang 1.800 kilometer jalannya baru tidak ada uangnya, makanya kita akan bantu," sambung Bahtiar.
Dia juga meminta masyarakat untuk selektif dalam menentukan pemimpin Sulsel di masa depan. Menurutnya, pemimpin Sulsel harus yang bisa memahami pemerintahan.
"Oleh karenanya hati-hati memilih pemimpin Sulsel. Cari orang-orang yang benar-benar memahami tentang pemerintahan, pembangunan, tantangan dan peluang," jelasnya.
(asm/hmw)