Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara (Sulut), meletus hingga mengeluarkan awan panas dan lava. Status gunung api itupun kini naik level IV (Awas).
Gunung Ruang yang terletak di Kecamatan Tagulandang itu meletus pada Selasa (16/4) malam. Peningkatan aktivitas gunung api itu disebut pertama kali terjadi sejak 2022.
"Pertama kalinya setelah tahun 2022 teramati kembali adanya asap yang mengidentifikasikan adanya aktivitas di Gunung Ruang di area kawah," kata Ketua Gunung Api Pusat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Heru Ningtyas, Rabu (17/4/2024).
Dirangkum detikcom, Jumat (19/4), berikut 9 hal tentang letusan Gunung Ruang hingga statusnya naik level IV (Awas):
1. 838 Warga di 2 Desa Dievakuasi
Erupsi gunung api itu berdampak di dua desa, yakni Desa Laingpatihe dan Desa Pumpente. Sebanyak 838 warga sudah lebih dulu dievakuasi sejak status Gunung Ruang masih berstatus level III (Siaga).
"Untuk Gunung Ruang itu ada dua perkampungan dihuni 838 jiwa yang tinggal di pulau yang sama dengan gunung apinya dan sudah dievakuasi semua sehingga posisi Gunung Ruang itu sudah kosong," kata Ningtyas.
Ningtyas menuturkan Gunung Ruang di Sitaro sempat aktif pada 2002 dan aktif kembali pada 2022. Namun erupsinya meningkat sejauh 2.500 meter sejak Selasa (16/4).
"Bahayanya itu awan panas diperkirakan ke barat daya, selatan dan tenggara," beber Ningtyas.
2. Erupsi Diduga Dipicu Gempa Maluku
Ningtyas mengatakan, Gunung Ruang sempat kembali erupsi pada Rabu (17/4) sekitar pukul 01.08 Wita yang ditandai dengan suara dentuman. Menurut dia, erupsi turut dipicu aktivitas gempa berkekuatan magnitudo (M) 6,4 yang berpusat di Pulau Doi, Maluku Utara, Selasa (9/4).
"Tanggal 9 April 2024 ada gempa yang cukup besar terjadi di Maluku. Nah mungkin ini salah satu yang mempengaruhi (erupsi Gunung Ruang). Karena gempanya cukup besar dan juga terasa di Gunung Ruang sehingga hal ini adanya aktivitas di subduksi ganda di Maluku sehingga mempengaruhi aktivitas di Gunung Ruang kali ini," imbuh Ningtyas.
Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Ruang Sitaro Julius Ramopolii mengatakan ada ratusan gempa yang terjadi sebelum Gunung Ruang erupsi. Bahkan, gempa tektonik terjadi dua kali sebelum penetapan status Siaga.
"Dalam kurun waktu 12 jam, pukul 00.00-12.00 Wita, jumlah gempa vulkanik dalam mengalami eskalasi 198 kejadian dan tercatat gempa tektonik jauh 2 kali kejadian," kata Julius.
3. Gunung Ruang Naik Status Awas
Kepala PVMBG Hendra Gunawan mengatakan, Gunung Ruang naik status Awas lantaran aktivitas vulkanik yang terus meningkat. Penetapan Level IV ini terhitung pukul 21.00 Wita pada Rabu (17/4).
"Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental yang menunjukkan terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik pada Gunung Ruang, maka tingkat aktivitas Gunung Ruang dinaikkan dari level III (Siaga) menjadi level IV (Awas)" kata Hendra dalam keterangannya.
Gunawan mengatakan, kenaikan status gegara aktivitas pada tubuh gunung terus meningkat. Sehingga terjadi erupsi eksplosif dimana gunung melontarkan material berupa bebatuan pijar dan abu disertai dan erupsi efusif yang disebut telah terjadi aliran lava.
"Jumlah kejadian gempa vulkanik dalam meningkat signifikan disertai getaran tremor vulkanik menerus dengan amplitudo overscale yang menandakan saat ini masih terjadi proses peretakan batuan disertai migrasi magma dari reservoir magma dalam ke permukaan dalam bentuk erupsi eksplosif berselingan dengan erupsi efusif," tuturnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Simak Video "Sederet Dampak Erupsi Gunung Ruang"
(sar/sar)