Warga bernama Hasbi Ismail mengeluhkan pemadaman listrik kerap terjadi di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Pengusaha ayam potong tersebut menilai situasi tersebut merugikan usaha ternaknya.
"Jelas sangat merugikan. Semua tahapan kalau ayam potong itu butuh listrik, dari pembibitan sampai pemeliharaan," ujar Hasbi kepada detikSulsel, Kamis (18/4/2024).
Kondisi ini sudah terjadi sejak beberapa hari terakhir bahkan tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu. Terakhir, listrik padam sampai tiga kali saat pagi hari pada Rabu (17/4).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasbi mengaku tidak berbuat banyak akibat listrik kerap padam. Namun, dia berharap pemangku kebijakan terkait segera memberikan solusi terbaik.
"Kalau padamnya lama itu sangat merugikan, tapi mau diapa?" ketusnya.
Dikonfirmasi terpisah, Team Leader Teknik PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Selayar, Yusran Yunus membeberkan alasan pemadaman listrik tanpa pemberitahuan. Dia berdalih kondisi ini terjadi disebabkan ranting pohon jatuh yang tidak bisa diantisipasi.
"Khusus pemadaman tanpa pemberitahuan itu adalah gangguan. Perampalan (pemangkasan) kita sudah laksanakan. Masalahnya, pohon di sini itu lebih tinggi dari tiang listrik," ujar Yusran.
Yusran mengaku pihaknya sulit menghindari terjadinya grounding listrik dari ranting pohon yang menyebabkan listrik padam akibat gangguan jaringan.
"Kalau ranting pohon jatuh itu langsung padam, bahkan ada yang terbakar pas jatuh ke jaringan. Pembangkit itu memang ada pendeteksi yang membuatnya begitu," ungkapnya.
Selain pemangkasan pohon, PLN ULP Selayar sebenarnya memiliki opsi untuk melakukan penebangan. Hanya saja, upaya itu terkendala mahal harga ganti rugi yang dipatok warga.
"Jalan keluarnya tentu penebangan, tapi harga pohon yang dipatok mahal," tutur Yusran.
PLN ULP Selayar juga menjalankan alternatif lain, yakni kabel listrik bawah tanah untuk menjadikan sistem kelistrikan andal. Namun, karena keterbatasan anggaran, hanya dilakukan di beberapa titik.
"Kita lakukan penggantian kabel bawah tanah. Itu bertahap. Ada beberapa titik sudah lakukan, tapi memang investasinya besar," tutur Yusran.
Yusran turut membantah listrik padam karena ketidakmampuan pembangkit. Saat ini, PLN ULP Selayar mengandalkan PLTD Bangkala yang berkapasitas 15.786 kW dengan mampu netto 9.820 kw, sedangkan beban puncak hanya 6.510 kW. Itu berarti ada cadangan 3.310 kW
"Bukan karena ketidakmampuan pembangkit," pungkasnya.
(sar/hmw)