Petani di Jeneponto Menjerit Pupuk Subsidi Langka

Petani di Jeneponto Menjerit Pupuk Subsidi Langka

Akbar Razak - detikSulsel
Rabu, 17 Apr 2024 21:16 WIB
Ilustrasi Urea Granul
Ilustrasi pupuk. Foto: Dok. Pupuk Kaltim
Jeneponto -

Sejumlah petani di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengeluhkan sulitnya mendapat pupuk subsidi jenis urea di pengecer. Mereka menyebut kondisi ini selalu terjadi setiap tahun ketika musim tanam tiba.

"Saya katakan langka karena beberapa petani menjerit kalau ke pengecer beli pupuk," kata salah seorang petani asal Kelurahan Balang Beru, Kecamatan Binamu, Hatta kepada detikSulsel, Rabu (17/4/2024).

Menurut Hatta, petani selama ini dibuat kelimpungan dengan pupuk subsidi, terutama ketika memasuki musim tanam. Kalaupun ada, harganya cukup tinggi sehingga berpotensi membuat petani gagal panen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu sudah pasti gagal panen, karena pupuk itu komponen aktif," jelasnya.

Hatta mengatakan setiap petani membutuhkan pupuk yang berbeda-beda, tergantung dari luas lahan. Dia sendiri mengaku membutuhkan 15 sak pupuk untuk luas lahannya yang mencapai 1,5 hektare.

ADVERTISEMENT

"Kalau saya pupuk saya pakai 15 sak dengan luas lahan 1,5 hektare. Petani biasanya 2 kali pemakaian tanam pertama," ungkapnya.

Selain sulit diperoleh, lanjut Hatta, juga banyak aturan pemerintah yang menyulitkan petani dalam mendapatkan pupuk subsidi. Misalnya harus terdaftar di kelompok tani agar bisa memperoleh pupuk dari pengecer.

"Sepertinya langka, mungkin karena aturan sehingga masyarakat cuma dapat tidak sesuai dengan keinginan. Keluhan itu sering kali saya dengar di petani lainnya," terangnya.

Terkait itu, Kepala Dinas Pertanian Jeneponto Ahmad Tunru mengakui pupuk subsidi kini langka. Dia menyebut kelangkaan terjadi lantaran kuota untuk Jeneponto juga menurun.

"Memang kuotanya turun," singkatnya kepada detikSulsel.

Kendati demikian, dirinya telah meminta penambahan kuota ke Kementerian Pertanian (Kementan). Hanya saja, permintaan itu hingga kini tak kunjung ditanggapi.

"Memang kuotanya turun, tapi kabar baiknya Kementerian Pertanian sudah mengalokasikan tambahan pupuk untuk MT II ini, tapi sampai sekarang belum ada info berapa kuota Jeneponto," terangnya.

"Usulan kebutuhan pupuk di MT 2024 ini baru terealisasi 50%. Mudahan-mudahan kuota tambahan utk Jeneponto segera turun," pungkasnya.




(asm/asm)

Hide Ads