"Sempat ngopi-ngopi, cerita-cerita ya artinya saling kenal mengenal dulu, karena saya memang belum pernah bertemu sama adinda Zulham, kita mau kenal-kenal dulu jadi ngopi-ngopi sama-sama," ujar Hengky kepada detikSulsel, Minggu (15/4/2024).
Dia mengatakan PKB berpeluang berkoalisi dengan Golkar di Pilkada Takalar. Sebab PKB mengantongi 5 kursi sedangkan Golkar 3 kursi sehingga bisa saling melengkapi.
"Tentu (berpotensi koalisi) karena beliau juga saya tahu bahwa dari Golkar, yah tidak tertutup kemungkinan. Karena kalau misalkan juga kita hari ini Alhamdulillah dikasih kursi 5 di Takalar, kemudian bisa bersama-sama dengan Partai Golkar yang 3 kursi juga didapat di Takalar. Saya kira itu cukup untuk membawa kita berlayar untuk mengusung," ujarnya.
Namun, kata Hengky, komunikasi dengan partai lain juga masih berlangsung. Sebelum memutuskan koalisi atau berpaket dengan Golkar, dirinya juga masih harus meminta pertimbangan dari DPW dan DPP PKB.
"Masih sangat cair untuk waktu-waktu hari ini, jadi pertimbangan juga dari partai PKB sendiri," jelasnya.
"Apalagi kita juga baru bertemu (dengan Golkar) ini jadi tentu masih ada beberapa pertimbangan-pertimbangan bersama, baik PKB maupun mungkin termasuk juga dari Golkar sendiri pasti juga punya pertimbangan dengan realita pada saat ini. Tapi paling tidak kita sudah sempat ketemu," tambah Hengky.
Dia pun tak mematok bahwa harus kader tertentu dari Golkar yang akan diajak berpaket. Hengky menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada Golkar siapa kader yang dipilih untuk maju di Takalar.
"Kami belum tahu juga seperti apa Golkar ujungnya, tetapi paling tidak pertemuan saya dengan salah satu kader Golkar yang katanya juga diusung oleh Partai Golkar paling tidak bisa terjadi pembicaraan-pembicaraan awal," katanya.
(hsr/hsr)