Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri-Keluarga serta Doa dan Waktunya

Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri-Keluarga serta Doa dan Waktunya

Yaslinda Utari Kasim - detikSulsel
Selasa, 09 Apr 2024 19:27 WIB
Concept of zakat in Islam religion. Selective focus of money and rice with alphabet of zakat on wooden background.
Foto: Getty Images/iStockphoto/Mohamad Faizal Bin Ramli
Makassar -

Menjelang akhir bulan Ramadhan, umat muslim mulai disibukkan dengan kewajiban membayar zakat fitrah. Saat menunaikan ibadah ini, terdapat bacaan niat hingga doa yang perlu dilafalkan.

Lantas, seperti apa bacaan doa dan niat zakat fitrah sesuai ajaran Islam?

Dikutip dari buku 'Panduan Zakat Praktis' oleh Kemenag RI, zakat fitrah merupakan kewajiban mengeluarkan sejumlah harta untuk mensucikan diri individu di bulan Ramadhan. Zakat fitrah juga bertujuan memberikan makan kepada orang-orang yang membutuhkan sehingga biasanya juga disebut sedekah fitrah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum menunaikannya, umat Islam perlu melafalkan niat serta doanya. Untuk itu, berikut detikSulsel menyajikan informasi selengkapnya mengenai niat dan doa zakat fitrah lengkap dengan waktu hingga hukum mengeluarkannya.

Niat Zakat Fitrah

Niat zakat fitrah memiliki bacaan yang berbeda-beda untuk diri sendiri, keluarga, dan orang lain. Untuk lebih jelasnya, berikut niat zakat fitrah lengkap yang dinukil dari situs Majelis Ulama Indonesia (MUI):

1. Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri

ﻧَﻮَﻳْﺖُ أَﻥْ أُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻧَﻔْسيْ ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

Arab Latin: Nawaitu an ukhrija zakâtal fithri 'an nafsî fardhan lillâhi ta'âlâ

Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri, wajib karena Allah Ta'âlâ."

2. Niat Zakat Fitrah untuk Istri

ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِﻋَﻦْ ﺯَﻭْﺟَﺘِﻲْ ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

Arab Latin: Nawaitu an ukhrija zakâtal fithri 'an zaujatî fardhan lillâhi ta'âlâ

Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk istriku, wajib karena Allah Ta'âlâ."

3. Niat Zakat Fitrah untuk Anak Laki-laki

ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻭَﻟَﺪِﻱْ ... ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

Arab Latin: Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri 'an waladii ... fardhan lillaahi ta'aalaa

Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak laki-lakiku.... (sebutkan nama), fardu karena Allah Ta'âlâ."

4. Niat Zakat Fitrah untuk Anak Perempuan

ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﺑِﻨْﺘِﻲْ ... ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

Arab Latin: Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri 'an bintii ... fardhan lillaahi ta'aalaa

Atinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak perempuanku.... (sebutkan nama), fardu karena Allah Ta'âlâ."

5. Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga

ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَنِّيْ ﻭَﻋَﻦْ ﺟَﻤِﻴْﻊِ ﻣَﺎ ﻳَﻠْﺰَﻣُنِيْ ﻧَﻔَﻘَﺎﺗُﻬُﻢْ ﺷَﺮْﻋًﺎ ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

Arab Latin: Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri 'anni wa 'an jamii'i ma yalzamunii nafaqaatuhum syar'an fardhan lillaahi ta'aalaa

Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan seluruh orang yang nafkahnya menjadi tanggunganku, fardu karena Allah Ta'âlâ."

6. Niat Zakat Fitrah untuk Orang yang Diwakilkan

ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ (.....) ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

Arab Latin: Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri 'an (...) fardhan lillaahi ta'aalaa

Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk... (sebutkan nama spesifik), fardu karena Allah Ta'âlâ."

Doa Setelah Membayar Zakat

Setelah membayar zakat, pemberi zakat atau muzakki dianjurkan untuk membaca doa. Berikut bacaan doanya yang diajarkan oleh Imam Nawawi dalam kitab al-Adzkar:

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۗ اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

Arab Latin: Rabbanaa taqabbal minnaa, innaka antas samii'ul 'aliim.

Artinya: Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah [2]: 127) (Lihat: Zakariya an-Nawawi, al-Adzkar, hal 327)

Doa bagi Penerima Zakat

Tidak hanya muzakki yang dianjurkan membaca doa setelah menunaikan ibadah zakat fitrah. Seorang penerima zakat atau mustahik juga hendaknya membaca doa ketika menerima zakat.

Untuk mengamalkannya, berikut bacaan doanya:

ﺁﺟَﺮَﻙ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﺍَﻋْﻄَﻴْﺖَ، ﻭَﺑَﺎﺭَﻙَ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﺍَﺑْﻘَﻴْﺖَ ﻭَﺟَﻌَﻠَﻪُ ﻟَﻚَ ﻃَﻬُﻮْﺭًﺍ

Arab Latin: Aajarakallahu fiimaa a'thaita, wa baaraka fiimaa abqaita wa ja'alahu laka thahuuran

Artinya: "Semoga Allah memberikan pahala atas apa yang engkau berikan, dan semoga Allah memberikan berkah atas harta yang kau simpan dan menjadikannya sebagai pembersih bagimu." (Lihat: Ibnu Qudamah al-Maqdisi, al-Mughni wa al-Syarh al-Kabir, juz 7, hal. 168).

Sementara itu, ada pula doa yang diajarkan Syekh Nawawi Banten. Berikut doanya yang dikutip dari NU Online:


طَهَّرَ اللهُ قَلْبَكَ فِي قُلُوْبِ الأَبْرَارِ وَزَكَّى عَمَلَكَ فِي عَمَلِ الأَخْيَارِ وَصَلَّى عَلَى رُوْحِكَ فِي أَرْوَاحِ الشُّهَدَاءِ

Arab Latin: Thahharallāhu qalbaka fī qulūbil abrār, wa zakkā 'amalaka fī 'amalil akhyār, wa shallā 'alā rūhika fī arwāhis syuhadā'.

Artinya: Semoga Allah menyucikan hatimu pada hati para hamba-Nya yang abrar. Semoga Allah bersihkan amalmu pada amal para hamba-Nya yang akhyar. Semoga Allah bershalawat untuk rohmu pada roh para hamba-Nya yang syahid.

Waktu Mengeluarkan Zakat Fitrah

Dilansir dari NU Online, terdapat lima waktu penunaian zakat fitrah yang perlu diperhatikan umat Islam. Ketetapan tersebut disandarkan pada hadis berikut ini;

"Dari sahabat Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitri sebagai penyucian bagi orang yang berpuasa dari ucapan sia-sia dan ucapan keji, dan sebagai sarana memberikan makanan bagi orang miskin. Siapa saja yang membayarnya sebelum shalat Id, maka ia adalah zakat yang diterima. Tetapi siapa saja yang membayarnya setelah shalat Id, maka ia terhidup sedekah sunnah biasa," (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah). Hadist ini shahih menurut Imam Al-Hakim.

Berdasarkan hadis tersebut, pandangan mazhab Syafi'i membagi pembayaran zakat fitrah ke dalam lima waktu. Untuk mengetahui lebih dalam, berikut di antaranya:

1. Waktu Mubah

Umat muslim diperbolehkan membayar zakat fitrah sejak awal hingga akhir bulan Ramadhan. Asal, tidak membayarnya sebelum memasuki bulan suci ini.

2. Waktu Wajib

Waktu wajib untuk mengeluarkan zakat fitrah yaitu pada akhir Ramadhan dan awal Syawal. Pembayaran zakat fitrah ini berlaku bagi orang-orang yang mendapatkan kesempatan atau masih hidup di sebagian waktu Ramadhan dan sebagian waktu Syawal.

3. Waktu Sunnah

Seorang muslim disunnahkan membayar zakat fitrah tepat sebelum sholat Id berlangsung. Waktu ini dimulau sejak malam takburan hingga pagi sebelum sholat Idul Fitri.

4. Waktu Makruh

Terdapat pula waktu yang hukumnya makruh untuk membayar zakat. Waktu tersebut saat setelah sholat Idul Fitri hingga tanggal 1 Syawal berakhir atau lebih tepatnya magrib di Hari Raya Idul Fitri.

5. Waktu Haram

Waktu haram untuk membayar zakat fitrah yakni setelah 1 Syawal berakhir. Sebagaimana keterangan Syekh M Nawawi Banten dalam kitab Nihayatuz Zain berikut:

"Waktu haram pembayaran zakat fitrah adalah waktu setelah hari raya Id karena sungguh haram menunda pembayaran zakat fitrah. Status pembayaran setelah itu adalah qadha, bukan tunai yang wajib segera dibayarkan jika ia tertunda tanpa uzur. Tetapi jika penundaan pembayaran zakat fitrah karena uzur, pembayaran qadha zakat fitrahnya boleh ditunda atau ditangguhkan."

8 Golongan yang Berhak Menerima Zakat

Menukil kembali buku 'Panduan Zakat Praktis' oleh Kemenag RI, Islam telah mengatur siapa saja yang berhak menerima zakat. Golongan penerima zakat itu disebut dengan istilah asnaf.

Asnaf ini terdiri dari 8 golongan sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT berikut ini:

اِنَّمَا الصَّدَقٰتُ لِلْفُقَرَاۤءِ وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْعٰمِلِيْنَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوْبُهُمْ وَفِى الرِّقَابِ وَالْغٰرِمِيْنَ وَفِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَابْنِ السَّبِيْلِۗ فَرِيْضَةً مِّنَ اللّٰهِۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ ۝٦٠

Artinya: "Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, para amil zakat, orang-orang yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) para hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk orang-orang yang sedang dalam perjalanan (yang memerlukan pertolongan), sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (Q.S at-Taubah/9:60)

Untuk lebih memahaminya, berikut rincian golongan penerima zakat:

1. Fakir

Fakir adalah seseorang yang sangat sengsara hidupnya karena tidak mempunyai harta, tenaga, serta fasilitas yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Seorang fakir hanya bisa memenuhi 3 dari 10 kebutuhan hidupnya.

2. Miskin

Seseorang masuk kategori miskin apabila memiliki kemampuan untuk memenuhi hidupnya akan tetapi tidak cukup. Sehingga mereka berada dalam kekurangan.

3. Amil

Amil merupakan sebutan untuk orang-orang yang diamanahkan untuk mengurusi zakat. Beberapa dari amil tidak mendapatkan gaji khusus dari pemerintah, maka dari itu mereka berhak menerima zakat.

4. Mualaf

Mualaf juga termasuk orang yang menerima zakat. Ada mualaf yang sudah menganut agama Islam namun keimanannya masih lemah. Ada pula mualaf yang masih kafir dan ingin diteguhkan hatinya untuk memeluk Islam.

5. Riqab

Selanjutnya, yakni Riqab atau seorang budak. Zakat yang diberikan kepada riqab digunakan untuk menebus atau membeli kembali dirinya dari tuannya.

6. Gharimin

Gharimin merupakan orang yang berhutang untuk kepentingan yang bukan maksiat namun tidak mampu membayarnya. Mereka juga termasuk golongan penerima zakat.

7. Fi Sabilillah

Fi Sabilillah merupakan golongan penerima zakat uang cakupannya cukup luas. Sebab fi sabilillah adalah orang-orang yang melakukan perbuatan-perbuatan baik di jalan Allah SWT.

8. Ibnu Sabil

Ibnu Sabil merupakan orang-orang yang sedang dalam perjalanan atau musafir. Dengan begitu, mereka juga berhak menerima zakat.

Hukum Mengeluarkan Zakat

Mengeluarkan zakat fitrah bagi seluruh umat muslim hukumnya adalah wajib. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut ini:

"Sesungguhnya Rasulullah Saw telah mewajibkan zakat fitrah pada bulan Ramadhan satu sha' kurma atau satu sha' gandum kepada setiap orang yang merdeka, hamba sahaya laki-laki maupun perempuan dari kaum muslim."

Kata wajib dalam hadis tersebut disepakati oleh sebagian ulama sebagai fardhu atau keharusan bagi setiap individu umat Islam. Adapun menunaikan zakat fitrah ini sudah diperintahkan Rasulullah SAW bahkan sebelum diturunkannya kewajiban zakat.

Jenis-jenis Zakat

Melansir Panduan Zakat Badan Amil Zakat (Baznas), zakat yang diwajibkan kepada umat muslim tidak hanya zakat fitrah. Terdapat jenis zakat lainnya yang dikeluarkan di luar bulan Ramadhan.

Nah, berikut penjelasannya:

1. Zakat Fitrah

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, zakat fitrah merupakan kewajiban bagi seluruh umat muslim di bulan Ramadhan. Zakat ini wajib dikeluarkan sampai sebelum sholat Hari Raya Idul Fitri.

Adapun kadar zakat fitrah yaitu sebesar 2,3 kg/5,5 liter beras.

2. Zakat Mal

Zakat mal merupakan zakat yang dikeluarkan dari harta seseorang. Harta tersebut harus merupakan milik penuh orang itu, bertambah atau berkembang, lebih dari kebutuhan pokok, bebas dari utang, dan sudah berlalu satu tahun.

Adapun kadar zakat maal berjumlah 2,5% dari jumlah harta yang tersimpan selama satu tahun. Zakat maal ini baru akan dibayarkan ketika sudah memenuhi nisab sebesar 85 gram emas.

Zakat maal ini terbagi menjadi zakat profesi dan zakat perdagangan. Zakat profesi merupakan zakat dari harta hasil upah rutin, sementara zakat perdagangan berasal dari harta niaga.

Nah, demikianlah ulasan mengenai niat dan doa zakat beserta informasi yang melengkapinya. Jangan lupa diamalkan ya, detikers!




(urw/alk)

Hide Ads