BMKG dan Kementerian Agama (Kemenag) Wilayah Maluku akan memantau hilal penentuan Lebaran Idul Fitri 2024 di Tanjung Nusaniwe, Kota Ambon, sore nanti. Lokasi ini sengaja dipilih karena tingkat obstacle rendah.
"Tanjung Nusaniwe dipilih karena tingkat obstacle (penghalang dan hambatan) melihat hilal sangat rendah dari sekian lokasi di Kota Ambon," ujar Koordinator Observasi dan Analisa Geofisika BMKG Ambon Yehezkiel Halauwet kepada detikcom, Selasa (9/4/2024).
Yehezkiel menjelaskan tingkat obstacle yang rendah di tanjung tersebut otomatis mempengaruhi lamanya pengamatan hilal. Dia mengatakan, durasi pengamatan mencapai 27 menit setelah matahari terbenam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena tingkat obstacle rendah makanya tingkatan pengamatan hilal bisa capai 27 menit setelah matahari terbenam," jelasnya.
Dia mengungkapkan, adapun sejumlah alasan yang mempengaruhi hilal tidak terlihat salah satunya dipengaruhi cuaca buruk. Sementara di wilayah Maluku relatif berawan saat ini.
"Pengaruh hilal tidak terlihat itu adalah faktor cuaca karena wilayah Maluku ini kepulauan pasti banyak berawan. Apalagi sekarang kondisi meteorologi ada gangguan pertumbuhan bibit siklon di selatan Indonesia jadi memang cuaca lagi buruk cepat hujan dan panas," jelasnya.
Meski begitu, Yehezkiel mengatakan dari statistik kondisi hilal berpeluang teramati cukup besar. Hal tersebut karena berada pada posisi 5,7 derajat di Ambon.
"Dan itu menandakan potensi hilal bisa terlihat dengan baik kalau cuaca mendukung. Harusnya hilal bisa terlihat," jelasnya.
(ata/asm)