Umat Katolik setiap hari melakukan ibadah dengan membaca renungan. Lantas, apa bacaan renungan harian Katolik hari ini, Jumat 5 April 2024?
Dikutip dari situs Iman Katolik, berdasarkan kalender Liturgi, Jumat 5 April 2024 merupakan Hari Jumat Dalam Oktaf Paskah. Pada hari ini umat kristiani akan membaca Renungan Katolik dan Kitab Injil.
Adapun bacaan Injil pada hari ini, yakni Kisah Para Rasul 4:1-12; Mazmur 118:1-2,4,22-24,25-27a; Yohanes 21:1-14. BcO Kisah Para Rasul 3:12-4:4. Warna liturgi yang digunakan pada Hari Jumat Dalam Oktaf Paskah adalah warna putih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut Bacaan Injil dan Renungan Katolik hari ini, 5 April 2024 yang dikutip dari situs Iman Katolik dan Yayasan Lembaga SABDA.
Bacaan Pertama Kisah Para Rasul 4:1-12
Ketika Petrus dan Yohanes sedang berbicara kepada orang banyak, mereka tiba-tiba didatangi imam-imam dan kepala pengawal Bait Allah serta orang-orang Saduki.
Orang-orang itu sangat marah karena mereka mengajar orang banyak dan memberitakan, bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati.
Mereka ditangkap dan diserahkan ke dalam tahanan sampai keesokan harinya, karena hari telah malam.
Tetapi di antara orang yang mendengar ajaran itu banyak yang menjadi percaya, sehingga jumlah mereka menjadi kira-kira lima ribu orang laki-laki.
Pada keesokan harinya pemimpin-pemimpin Yahudi serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat mengadakan sidang di Yerusalem dengan Imam Besar Hanas dan Kayafas, Yohanes dan Aleksander dan semua orang lain yang termasuk keturunan Imam Besar.
Lalu Petrus dan Yohanes dihadapkan kepada sidang itu dan mulai diperiksa dengan pertanyaan ini: "Dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah kamu bertindak demikian itu?"
Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus: "Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua, jika kami sekarang harus diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit dan harus menerangkan dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan, maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati?bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu.
Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan?yaitu kamu sendiri?,namun ia telah menjadi batu penjuru.
Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."
Bacaan Tanggapan Mazmur 118:1-2,4,22-24,25-27a
Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. Biarlah Israel berkata: "Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!"
Biarlah orang yang takut akan TUHAN berkata: "Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!"
Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi dari pihak TUHAN, suatu perbuatan ajaib di mata kita. Inilah hari yang dijadikan TUHAN, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya!
Ya TUHAN, berilah kiranya keselamatan! Ya TUHAN, berilah kiranya kemujuran! Diberkatilah dia yang datang dalam nama TUHAN! Kami memberkati kamu dari dalam rumah TUHAN. Tuhanlah Allah, Dia menerangi kita. Ikatkanlah korban hari raya itu dengan tali, pada tanduk-tanduk mezbah.
Bacaan Injil Yohanes 21:1-14
Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut.
Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain.
Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.
Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada."
Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.
Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau.
Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu.
Ketika mereka tiba di darat, mereka melihat api arang dan di atasnya ikan dan roti.
Kata Yesus kepada mereka: "Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu tangkap itu."
Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak.
Kata Yesus kepada mereka: "Marilah dan sarapanlah." Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Sebab mereka tahu, bahwa Ia adalah Tuhan.
Yesus maju ke depan, mengambil roti dan memberikannya kepada mereka, demikian juga ikan itu.
Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara orang mati.
Renungan Harian Katolik 5 April 2024
Berikut Renungan Katolik hari ini 5 April 2024 berjudul "Terbaik":
Baik apabila seorang murid belajar pada malam sebelum ujian. Ia akan memiliki bekal untuk menjawab soal-soal yang diujikan. Lebih baik apabila ia telah belajar selama beberapa hari sebelumnya. Pemahamannya terhadap materi pelajaran semakin bertambah. Tetapi jika ia giat belajar setiap hari, pemahamannya menjadi mantap. Yang terakhir disebut bukan "baik" atau "lebih baik", melainkan "terbaik".
Firman Tuhan menasihatkan kita supaya tidak menjadi serupa dengan dunia ini. Perlu kita berubah seturut pembaruan budi (ay. 2a). Alasannya, dunia tidak dapat dijadikan patron kehidupan. Sekalipun prinsip yang terkandung di dalamnya "baik", tetapi (sering kali) bukan yang "terbaik". Perlu kita terutama mengikuti kehendak Allah. Kehendak Allah selalu sempurna, dalam arti "terbaik" (ay. 2b). Contoh, baik menurut dunia jika kita memberi. Lebih baik jika memberi kepada orang-orang yang membutuhkan. Kehendak Allah menyatakan kita perlu memberi menurut kerelaan hati, tidak dengan sedih hati atau karena paksaan (2Kor. 9:7). Di sini termuat standar kehidupan yang lebih tinggi. Bukan "baik" atau "lebih baik", melainkan "terbaik". Dalam bacaan ini kehendak Allah berbicara supaya kita melayani Tuhan menurut karunia (ay. 6-8). "Baik" jika kita melayani, tetapi "terbaik" jika kita melayani sesuai kemampuan yang Tuhan berikan kepada kita.
Tentu kita ingin mendapatkan segala hal yang terbaik di kehidupan ini. Maka mari kita juga menjadi "manusia terbaik"! Dengan senantiasa melakukan hal "terbaik", bukan sekadar "baik" atau "lebih baik". Jika ingin menjadi manusia terbaik, caranya ialah mengikuti kehendak Allah. Dengan pertolongan Roh Kudus, mari berkata, bersikap, dan bertindak berdasarkan firman Tuhan.
Itulah renungan harian Katolik 5 April 2024 lengkap dengan bacaan injilnya. Semoga membantu, detikers.
(alk/ata)