Warga di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, dibuat geger dengan kemunculan ular piton berukuran 6,5 meter yang diduga memangsa ternak ayam. Hewan melata itu langsung dibunuh warga setelah ditangkap beramai-ramai.
Ular tersebut ditemukan di Dusun 2, Desa Tupa, Kecamatan Bulango Utara, Bone Bolango pada Jumat (29/3) sekitar pukul 18.20 Wita. Sebanyak 5 ekor ayam warga hilang diduga dimangsa ular tersebut.
"Iya, benar itu panjang ular 6,5 meter. Katanya ular itu baru memangsa ayam," kata Kepala Dusun 2 Desa Tupa, Yofi kepada detikcom, Minggu (31/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yofi menjelaskan, ular tersebut ditemukan di semak-semak oleh warga bernama Anjas (27). Ular tersebut diduga hendak kembali memangsa ayam.
"Kalau yang dapa lihat itu ular pertama kali pak Anjas, beliau temukan itu ular di semak-semak dekat kandang ayam," imbuhnya.
Temuan itupun dilaporkan Anjas ke warga lainnya. Tidak berselang lama, mereka menuju lokasi ular tersebut ditemukan.
"Mereka datang menangkap ular dibawa sampai ke jalan raya," sebut Yofi.
Yofi mengatakan penangkapan ular itu menjadi tontonan warga. Hewan melata tersebut dibunuh warga menggunakan parang.
"Ini ular dorang (mereka) ikat pakai tali rafia warna merah, saya dengar ular itu sudah dibunuh," ujarnya.
Yofi menyebut, ular piton itu diduga sebagai reptil yang kerap memangsa ternak warga. Pasalnya, Anjas sering mengeluh kehilangan ayam.
"Informasi katanya ada 5 ekor ayam yang hilang, dia (Anjas) sampaikan sama saya, dia (Anjas) mengeluh ayamnya hilang sudah beberapa hari," tambah Yofi.
Ular Piton Dijual Rp 800 Ribu
Sementara itu, Anjas mengaku bangkai ular piton sepanjang 6,5 meter itu dijual seharga Rp 800 ribu. Pembeli ular tersebut berasal dari Minahasa, Sulawesi Utara.
"Orang Minahasa ada beli harga Rp 800 ribu," kata Anjas yang dikonfirmasi terpisah.
Anjas mengatakan ular seberat 80 kilogram itu terpaksa dibunuh agar tidak meresahkan. Pasalnya hewan melata itu dicurigai kerap memangsa ayam ternaknya.
"Sudah kedua kalinya. Warga setempat memang diresahkan dengan ular sering memakan ternak warga," pungkasnya.
(sar/ata)