Wisatawan Jadi Korban Rasisme di Kolam Tilangnga, Dispar Tator Evaluasi

Wisatawan Jadi Korban Rasisme di Kolam Tilangnga, Dispar Tator Evaluasi

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Selasa, 26 Mar 2024 19:45 WIB
Wisatawan curhat menjadi korban rasisme di objek wisata Kolam Tilangnga Tana Toraja.
Foto: Wisatawan curhat menjadi korban rasisme di objek wisata Kolam Tilangnga Tana Toraja. (Dok. Istimewa)
Tana Toraja -

Heboh wisatawan di Kabupaten Tana Toraja (Tator), Sulawesi Selatan (Sulsel), menjadi korban rasisme dari sejumlah bocah di objek wisata Kolam Tilangnga. Dinas Pariwisata (Dispar) Tator menyayangkan hal ini dan akan mengevaluasi kejadian tersebut.

Kepala Dispar Tator Adelheid Sosang mengaku sudah menerima informasi terkait curhatan wisatawan itu yang viral di media sosial. Namun pihaknya belum mengetahui pasti kapan peristiwa itu terjadi.

"Saya sayangkan juga ada seperti itu. Secara tidak langsung itu juga mencederai nama baik Tana toraja sebagai daerah pariwisata," kata Adelheid kepada detikSulsel, Selasa (26/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adelheid menegaskan pihaknya akan melakukan evaluasi pengelola objek wisata Tilangnga. Dia juga meminta orang tua melakukan pembinaan kepada anaknya agar bersikap baik.

"Kita akan evaluasi nanti. Kita juga akan melakukan pembinaan, orang tua juga agar memerhatikan anak-anaknya agar bersikap baik, ramah dan sopan kepada wisatawan yang datang," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dalam video beredar, wisatawan bernama John dan Riana terlihat mendatangi objek wisata Tilangnga, Kelurahan Sarira, Kecamatan Makale Utara, Tana Toraja. Namun saat menikmati objek wisata tersebut, John dan Riana mendapat perlakuan rasis dari anak-anak yang sedang berenang.

"Di lokasi ini airnya jernih banget. Tapi di sini banyak oknum anak-anak yang terus berkata kasar. Bahkan mereka cukup rasis, mereka bilang China, China, China dan anjing," kata John dalam video unggahannya.

John pun menyayangkan perlakuan rasis anak-anak Toraja tersebut. Padahal kata dia, objek wisata alam Tilangnga sangat indah dan memanjakan mata wisatawan yang datang.

"Sebenarnya ini tempat yang indah, asyik untuk berenang. Kami sudah siap berenang, namun sangat disayangkan anak-anak terus berteriak kasar ke kami. Dia bilang woi Cina, bajingan," ujarnya.




(sar/hmw)

Hide Ads