Mengenal Masjid Quba Berkonsep Timur Tengah di Pasar Sentral Sorong

Papua Barat Daya

Mengenal Masjid Quba Berkonsep Timur Tengah di Pasar Sentral Sorong

Juhra Nasir - detikSulsel
Sabtu, 23 Mar 2024 17:00 WIB
Masjid Quba, Sorong, Papua Barat Daya.
Foto: Masjid Quba, Sorong, Papua Barat Daya. (Juhra Nasir/detikcom)
Sorong -

Masjid menjadi salah satu destinasi wisata favorit bagi umat muslim di Bulan Ramadan. Salah satunya Masjid Quba yang terletak di tengah-tengah Pasar Sentral, Kota Sorong, Papua Barat Daya.

Dibangun di atas tanah 20x20 meter, Masjid Quba berdiri dengan megahnya. Masjid yang dibangun pada tahun 1980 ini mengusung konsep ala Timur Tengah dan modern klasik.

"Iya, jadi konsep pembangunan masjid ini (Masjid Quba) kita buat seperti halnya di Mekkah," kata Wakil Ketua 1 BKM Masjid Quba Muhammad Yusuf kepada detikcom, Sabtu (23/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masjid Quba, Sorong, Papua Barat Daya.Masjid Quba, Sorong, Papua Barat Daya. Foto: (Juhra Nasir/detikcom)

Yusuf mengatakan ornamen dan lukisan masjid terinspirasi dari Masjid Nabawi. Kemudian nama Masjid Quba diambil dari penamaan salah satu masjid yang dibangun pertama kali oleh Nabi Muhammad SAW.

"Jadi nama Quba itu, kami ambil adalah nama salah satu masjid yang pertama dibuat oleh Rasullullah di Kota Madinah. Ornamennya, itu kami buat sendiri berdasarkan contoh di sana (Mekkah) kebetulan banyak yang bisa bikin maka kita buat di masjid ini sendiri," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Yusuf menyebut konsep itu diadobsi agar para jamaah selalu teringat kembali ke Makkah. Dia melanjutkan masjid itu dibangun untuk mengingatkan para pedagang dalam melaksanakan salat 5 waktu.

"Konsep itu bertujuan untuk mengingatkan kita terutama saudara-saudara kita yang pernah melaksanakan ibadah Umrah maupun Haji kemudian kembali ke sini, mereka selalu teringat Mekkah saat salat di sini," ungkapnya.

Lebih lanjut, Yusuf menerangkan, jika lokasi ini dulunya adalah tempat prostitusi. Namun setelah tanah ini dihibahkan, warga berinisiatif membangunnya menjadi masjid megah untuk para pedagang.

"Sebelumnya mohon maaf adalah tempat yang dulunya kurang bagus yakni semacam tempat bordir (prostitusi). Kebetulan pembangunan ini dimulai setelah adanya pasar," ujarnya.

"Sebenarnya dibangunnya masjid ini karena adanya pasar, karena sebelumnya hanya masjid ukuran kecil untuk memenuhi kewajiban saudara kita yang berdagang di sini kemudian kita mencari-cari tempat sehingga dapatlah tempat ini. Karena, pedagang di sini dari Kota Sorong ataupun dari Kabupaten Sorong," tambah Yusuf.

Sementara, Bendahara BKM Masjid Quba M Ridwan menambahkan Masjid Quba dibangun secara bertahap. Awalnya hanya 6 tiang dan kini sudah menjadi 10 tiang. Empat tiang di antaranya didesain seperti tiang di Masjid Nabawi. Sementara ornamen lainnya bergaya modern klasik.

"Di antaranya ada 4 tiang yang diadobsi dari konsep sama seperti masjid Nabawi di Raodah. Secara keseluruhan memang ada konsep ke Timur tengah namun saat masuk ke dalam ada modern klastik," paparnya.

Ridwan menuturkan Masjid Quba memiliki 800 jemaah. Masjid Quba itu dulunya menjadi tempat sholat bagi para penumpang Bandara DEO Sorong.

"Masjid ini juga dulunya sebagai tempat sholat bagi masyarakat atau umat Islam yang akan melaksanakan sholat ketika transit di Bandara sebelum adanya masjid di Bandara. Jemaah di sini sebanyak 800-an orang," tutupnya.




(ata/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads