Renungan Harian Katolik 12 Maret 2024 serta Bacaan Injilnya

Renungan Harian Katolik 12 Maret 2024 serta Bacaan Injilnya

Rasmilawanti Rustam - detikSulsel
Selasa, 12 Mar 2024 05:30 WIB
Ibadah Malam Misa Natal di Gereja Katolik Santo Fransiskus Assisi Makassar.
Ilustrasi renungan harian Katolik 12 Maret 2024. (Foto: Rasmilawanti/detikSulsel)
Makassar -

Umat Katolik setiap hari melakukan ibadah dengan membaca renungan. Lantas, apa bacaan renungan harian Katolik hari ini, Selasa 12 Maret 2024?

Dikutip dari situs Iman Katolik, berdasarkan kalender Liturgi, Selasa 12 Maret 2024 merupakan Hari Biasa Pekan IV Prapaskah. Pada hari ini umat kristiani akan membaca Renungan Katolik dan Kitab Injil.

Adapun bacaan Injil pada hari ini, yakni Yehezkiel 47:1-9,12; Mazmur 46:2-3,5-6,8-9; Yohanes 5:1-16. BcO Imamat 19:1-18.31-37. Warna liturgi yang digunakan pada Hari Biasa Pekan IV Prapaskah adalah warna ungu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut Bacaan Injil dan Renungan Katolik hari ini, 12 Maret 2024 yang dikutip dari situs Iman Katolik dan Yayasan Lembaga SABDA.

Bacaan Pertama Yehezkiel 47:1-9,12

Kemudian ia membawa aku kembali ke pintu Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci itu dan mengalir menuju ke timur; sebab Bait Suci juga menghadap ke timur; dan air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci itu, sebelah selatan mezbah.

ADVERTISEMENT

Lalu diiringnya aku ke luar melalui pintu gerbang utara dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju pintu gerbang luar yang menghadap ke timur, sungguh, air itu membual dari sebelah selatan.

Sedang orang itu pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di tangannya, ia mengukur seribu hasta dan menyuruh aku masuk dalam air itu, maka dalamnya sampai di pergelangan kaki.

Ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku masuk sekali lagi dalam air itu, sekarang sudah sampai di lutut; kemudian ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air itu, sekarang sudah sampai di pinggang.

Sekali lagi ia mengukur seribu hasta lagi, sekarang air itu sudah menjadi sungai, di mana aku tidak dapat berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi sehingga orang dapat berenang, suatu sungai yang tidak dapat diseberangi lagi.

Lalu ia berkata kepadaku: "Sudahkah engkau lihat, hai anak manusia?" Kemudian ia membawa aku kembali menyusur tepi sungai.

Dalam perjalanan pulang, sungguh, sepanjang tepi sungai itu ada amat banyak pohon, di sebelah sini dan di sebelah sana.

Ia berkata kepadaku: "Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, dan menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin, air yang mengandung banyak garam dan air itu menjadi tawar, sehingga ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk hidup yang berkeriapan di sana akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar dan ke mana saja sungai itu mengalir, semuanya di sana hidup.

Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak layu dan buahnya tidak habis-habis; tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus itu. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat."

Bacaan Tanggapan Mazmur 46:2-3,5-6,8-9

Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut; sekalipun ribut dan berbuih airnya, sekalipun gunung-gunung goyang oleh geloranya. Sela

Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang; Allah akan menolongnya menjelang pagi. Bangsa-bangsa ribut, kerajaan-kerajaan goncang, Ia memperdengarkan suara-Nya, dan bumipun hancur.

Pergilah, pandanglah pekerjaan TUHAN, yang mengadakan pemusnahan di bumi, yang menghentikan peperangan sampai ke ujung bumi, yang mematahkan busur panah, menumpulkan tombak, membakar kereta-kereta perang dengan api!

Bacaan Injil Yohanes 5:1-16

Sesudah itu ada hari raya orang Yahudi, dan Yesus berangkat ke Yerusalem. Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu.

Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apapun juga penyakitnya. Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit.

Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?"

Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku."

Kata Yesus kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah."

Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat. Karena itu orang-orang Yahudi berkata kepada orang yang baru sembuh itu: "Hari ini hari Sabat dan tidak boleh engkau memikul tilammu."

Akan tetapi ia menjawab mereka: "Orang yang telah menyembuhkan aku, dia yang mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah."

Mereka bertanya kepadanya: "Siapakah orang itu yang berkata kepadamu: Angkatlah tilammu dan berjalanlah?" Tetapi orang yang baru sembuh itu tidak tahu siapa orang itu, sebab Yesus telah menghilang ke tengah-tengah orang banyak di tempat itu.

Kemudian Yesus bertemu dengan dia dalam Bait Allah lalu berkata kepadanya: "Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk."

Orang itu keluar, lalu menceriterakan kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesuslah yang telah menyembuhkan dia.

Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus, karena Ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat.

Renungan Harian Katolik 12 Maret 2024

Berikut Renungan Katolik hari ini 12 Maret 2024 berjudul "Waspada yang Menyelamatkan":

Sejak kecil kita mungkin diajarkan untuk berani mencoba dan menghadapi segala sesuatu. Mungkin maksudnya baik, supaya tumbuh mentalitas yang kuat dan pantang menyerah dalam diri kita sebagai anak. Namun, seberapa dari kita menyadari bahwa ada hal-hal tertentu dalam kehidupan ini dimana ketidakberanian mencoba atau melakukan sesuatu, justru dapat menyelamatkan kita dari malapetaka?

Jika sampai hari ini kita masih tidak berani melakukan korupsi, tidak berani bermain api asmara dengan wanita atau pria lain, atau perbuatan membahayakan lainnya, patutlah kita bersyukur dengan catatan tersebut. Tanpa kita sadari, lewat ketidakberanian melakukan hal-hal di atas, hidup kita masih aman dan keluarga masih utuh. Nas renungan hari ini juga berbicara tentang ketidakberanian yang positif, yakni bersembunyi karena melihat adanya malapetaka di depan mata. Dalam situasi ini, keputusan untuk bersembunyi bukan karena tidak berani, melainkan karena waspada agar jangan sampai mengalami celaka.

Dalam menjalani hidup yang penuh bahaya tak terduga, kita memang perlu mengembangkan kewaspadaan dan tidak mudah panas hati terhadap "tantangan keberanian", yang membuat banyak orang terjebak dan mengalami melapetaka. Namun, sebagai orang percaya kita juga perlu mengingat bahwa Roh Kudus diberikan untuk menolong kita, bisa lewat suara hati atau firman Tuhan yang menggema dalam hati. Ada baiknya kita dengarkan dan jangan pernah abaikan, supaya kita selamat dari ancaman malapetaka.

Itulah renungan harian Katolik 12 Maret 2024 lengkap dengan bacaan injilnya. Semoga membantu, detikers.




(alk/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads